Rasanya baru beberapa saat lalu kita lalui pesta gegap gempita menuju 2014. Tidak terasa, kini kita tengah menuju tahun baru 2015. Sudah banyak yang kita lewati sepanjang tahun ini. Begitu banyak peristiwa yang bisa kita ambil pelajaran dan hikmah darinya.
Di tahun depan, kita harus bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Tidak hanya untuk kita sendiri, tapi untuk lingkungan dan orang-orang di sekitar kita. Kira-kira apa yang bisa kita perbaiki di tahun baru kelak? Berikut kami sajikan 10 resolusi untuk 2015.
Ini adalah hal yang paling penting. Banyaknya bencana alam yang akhir-akhir ini menimpa kita, memang tidak bisa dielakkan. Namun, selalu ada cara untuk mencegah bencana dan bersinergi dengan alam. Kita tentu sudah tahu bahwa bumi makin lama makin panas dan banyak kerusakan terjadi dimana-mana.
Perubahan dan kebiasaan kecil kita bisa menjadi hal yang menyelamatkan bumi. Mulai tahun 2015, cobalah selalu membawa botol minum anda sendiri kemana-mana, sehingga mengurangi pembelian minuman dalam kemasan. Selain hemat uang, anda juga mengurangi sampah plastik yang butuh proses panjang untuk didaur ulang. Kita juga bisa menghemat energi dengan cara menaiki kendaraan umum untuk aktifitas sehari-hari. Jangan lupa untuk mengurangi pemakaian tisu.
Kita tentu sudah bosan mendengar berita kekerasan terhadap anak dan perempuan di televisi. Makin lama sepertinya perbuatan manusia makin kejam saja. Merasa simpati dan kasihan saja tidak cukup, karena kita harus menghentikan kekerasan mulai dari diri dan lingkungan kita sendiri.
Bukan saatnya lagi diam jika kita melihat ada kekerasan di dekat kita. Mungkin selama ini, jika melihat anak tetangga yang mengalami kekerasan dari orangtuanya, kita cenderung diam saja karena merasa itu adalah ‘urusan keluarga’. Padahal, kenyataannya tidak begitu. Kekerasan dalam rumah tangga adalah perbuatan kriminal, dan siapa saja yang menyaksikan, wajib melaporkannya ke pihak yang berwenang.
Tingkat bullying di Indonesia akhir-akhir ini marak. Begitu banyak daftar korban jiwa yang harus melayang akibat kekerasan teman atau senior di sekolahnya. Tidak hanya itu, kalau kita lihat lebih jeli, di tempat kita bekerja/sekolahpun, tiap hari sebenarnya terjadi pem-bully-an yang kita diamkan begitu saja.
Cyber-bullying juga merupakan sesuatu yang serius. Selama ini kita terlalu gampang mengumpat dan menghina orang di dunia maya. Masih segar di ingatan bagaimana seorang Dinda mendapat begitu banyak kecaman dan kata-kata kasar akibat postingnya di Path. Begitu juga Florence yang sampai diusir ramai-ramai dari Jogja karena cuitannya di Twitter. Mereka berdua memang melukai perasaan beberapa pihak, namun membully mereka bukanlah hal yang patut dilakukan.
Cyber-bullying bisa berakibat fatal. Seorang remaja bernama Amanda Todd dari Amerika Serikat, pernah bunuh diri akibat sering dihina di dunia maya. Sementara di Indonesia sendiri, seorang promotor musik asal Jogja bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya di jalur kereta api karena menerima banyak cacian akibat acara yang gagal diselenggarakannya. Sebelum hal-hal seperti ini terulang lagi, mari kita hentikan cyber-bullying. Di tahun baru 2015 mari kita jadikan diri kita lebih baik lagi. Mengkritik adalah hal yang pantas dan wajar, namun cyber-bullying tidak akan dilakukan seorang yang bijak.
Setiap detik, ribuan dari kita terhubung dengan media sosial di internet. Meski terlihat semu, namun interaksi kita dengan orang-orang di dunia maya adalah nyata. Oleh sebab itu kita harus menjaga sikap. Timbulnya kasus-kasus seperti Dinda yang mengeluhkan soal ibu hamil di commuter-line dan Florence yang mengeluh soal kota Jogja, membuktika bahwa gerak-gerik kita sangatlah diamati di dunia sosial media.
Meski sifatnya pribadi, sebaiknya pendapat kita utarakan dengan sopan agar tidak menyinggung orang lain. Kita juga harus berhati-hati sebelum menyebarkan sebuah berita, karena tidak jarang berita-berita heboh yang kita temui adalah HOAX atau karangan palsu belaka.
Di negara dengan keragaman agama dan budaya yang sangat banyak seperti Indonesia, toleransi adalah hal yang wajib kita jaga. Tentu kita sudah bosan mendengar tindak kekerasan dan semena-mena atas nama agama. Harus kita akui bahwa kita hidup di negara majemuk, dan kita harus bisa hidup berdampingan dengan damai.
Perbedaan tidak akan ada habisnya untuk dibahas. Oleh sebab itu, di tahun baru 2015 sebaiknya kita mulai lebih menghormati perbedaan antara kita dan memberi ruang toleransi terhadap orang-orang yang berbeda dengan kita. Damai itu pasti lebih indah, kan?
Berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk bergentayangan di dunia sosial yang maya? Berapa dari teman dunia maya anda yang benar-benar anda temui di dunia nyata? Coba hitung berapa kali anda mengacuhkan teman anda yang sedang bicara karena sibuk mengotak-atik gadget?
Mulai tahun baru 2015, mari kita perbanyak teman di dunia nyata. Karena sesungguhnya kalau kita kesusahan, teman dunia nyatalah yang bisa kita mintai pertolongan terlebih dahulu.Atau mungkin lebih baik lagi, di tahun 2015, kita mengurangi frekuensi kita “bergentayangan” di social media dan mulai menjalin persahabatan yang lebih baik di dunia nyata.
Selfie memang fenomena yang menjadi salah satu highlight di tahun 2014. Jadi, mari kita tinggalkan budaya selfie di tahun 2014 dan jangan bawa-bawa untuk di tahun yang baru. Memang tidak ada yang salah dengan selfie atau mengambil foto diri sendiri. Tapi, tahukah anda bahwa mengupload foto selfie setiap hari, dan memiliki album foto selfie yang memuat ratusan foto selfie adalah hal yang tidak lagi wajar?
Ayolah, tidak ada yang senang melihat orang yang terlalu narsis. Secantik atau seganteng apapun, kalau tiap jam posting foto selfie, akan membuat orang bosan. Pssst, penelitian psikologi terbaru menyatakan bahwa terlalu banyak selfie merupakan salah satu gejala penyakit jiwa, lho.
Ya, ini adalah catatan penting untuk banyak sekali orang di luar sana. Baik yang jomblo atau yang sudah memiliki pasangan. Karena tidak menutup kemungkinan, bagi yang sudah memiliki pasangan namun hatinya masih mentok di situ-situ saja. Di tahun baru 2015, mari kita move on dari masa lalu.
Apa yang sudah terjadi, tidak mungkin kita tarik kembali semudah menekan tombol “undo” pada aplikasi microsoft office. Jadi, tidak ada gunanya berlama-lama menatap masa lalu anda. Mari kita tata ulang kehidupan dan move on!
Mari kita rencanakan bahwa di tahun 2015 nanti, tidak ada lagi perut buncit atau lemak bergelambir di bagian-bagian tertentu. Kita semua harus memulai hidup sehat dan berolahraga yang teratur. Di sela-sela kesibukan anda, sempatkanlah untuk melakukan olahraga sederhana seperti jalan kaki, strectching punggung atau yang ringan-ringan seperti memutar-mutar lutut.
Olahraga yang baik adalah olahraga yang meski ringan, namun dilakukan teratur dan konsisten. Targetkan untuk berjalan kaki minimal 30 menit sehari. Selain membuat peredaran darah anda lancar, berjalan kaki juga secara sains telah terbukti menjadi salah satu pereda stress.
Saking sibuknya dengan aktifitas, kita sering kali mengambil cara paling gampang untuk makan. Maka pilihan kita jatuh pada makanan seperti mie instan dan makanan cepat saji lainnya. Untuk sesekali, memang tidak ada salahnya makan mie instan dan makanan cepat saji lainnya. Namun, kalau dilakukan hampir setiap hari ini tentu berbahaya untuk kesehatan kita.
Jadi, ganti semua menu junk food anda dengan makanan yang lebih sehat. Sediakan roti gandum di tempat makan anda untuk cemilan ketika lapar. Selain kaya serat, gandum juga baik untuk kesehatan kulit dan pencernaan anda. Perbanyak minum air putih. Dan makanlah buah-buahan sesering mungkin. (HLH)
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…