Apakah kamu suka makanan junk food atau makanan cepat saji? Kendati disarankan untuk dijauhi atau ditinggalkan, banyak orang yang sulit berpaling dari makanan ini. Salah satu restoran cepat saji yang sering kita temui di berbagai tempat adalah McDonald’s.
Tahukah kamu kalau McDonald’s awalnya hanya sebuah restoran kecil di California? Dua pendirinya tak pernah terpikir untuk mengembangkan usaha yang telah mereka rintis ini. Hingga datanglah seorang pria penuh ambisi bernama Ray Kroc.
Meski bukan orang yang pertama kali mendirikannya, namun Ray Kroc dikenal luas sebagai wirausahawan Amerika dibalik kesuksesan McDonald’s. Di bawah kepemimpinannya, ia sukses mengembangkan McDonald ke berbagai penjuru dunia hingga dinobatkan sebagai restoran waralaba terbesar dan paling menguntungkan di seluruh dunia.
Dua persyaratan utama untuk meraih kesuksesan besar adalah: pertama, anda harus berada di tempat dan waktu yang tepat, kedua, anda berbuat sesuatu mengenai hal tersebut. – Ray Kroc
Raymond Abert Kroc lahir di Oak Park, Illinois pada tanggal 5 Oktober 1902. Sejak masih berusia belia, ia sudah menjajal beragam bisnis seperti menjual es lemon, membuka toko musik bersama kedua sahabatnya yang sayangnya tak bertahan lama. Ray Kroc termasuk dalam generasi emas wirausahwan karena pada usia remaja ia beruntung bertemu dengan calon orang-orang besar seperti William Durant dan Henry Ford, yang masing-masing merupakan penggagas dari perusahaan General Motors dan Ford Motor Company. Ia juga beruntung bisa bertemu dengan Walt Disney ketika keduanya sama-sama hendak masuk dalam dinas Palang Merah untuk membantu Amerika Serikat dalam Perang Dunia Pertama.
Selepas perang dunia pertama, ia kembali menekuni bisnis dengan menjadi tenaga penjual gelas kertas, barang yang unik dan masih langka pada saat itu. Sadar bahwa pemasukkan dari menjual produk ini tak cukup memenuhi kebutuhannya yang saat itu sudah menikah, ia pun mulai menjual produk lain.
Produk tersebut adalah alat kocok bernama “Multimixer.” Setelah berjuang selama beberapa tahun, kembali badai menerpanya dalam bentuk Perang Dunia Kedua. Akibat perang tersebut, perusahaan tempat Ray bekerja terpaksa gulung tikar. Dalam salah satu tahun terbaiknya, ia berhasil menjual 8.000 alat pengocok. Bisnis alat ini juga yang berjasa membawanya pada nama waralaba yang melejitkan namanya.
Pada tahun 1954, Ray mulai mendengar nama McDolad’s, sebuah restoran hamburger asal California yang dimiliki oleh McDonald bersaudara, Richard dan Maurice McDonald. Restoran tersebut menjual hamburger, kentang goreng, dan milkshake. Ternyata kedua orang tersebut merupakan klien atau pembeli alat pengocok yang Ray jual.
Menyadari potensi emas di hadapannya, Ray kemudian menawarkan diri kepada dua bersaudara tersebut untuk mengembangkannya menjadi restoran waralaba. Meski awalnya menolak, namun McDonald bersaudara luluh juga dengan kegigihan Ray Kroc dalam meyakinkan mereka.
Setelah negosiasi yang cukup alot, disepakati bahwa Ray akan tetap menggunakan nama dan konsep sekaligus logo McDonald dengan syarat ada pembagian royalti kepada Maurice dan Richard.
Pada tanggal 15 April 1955, dibukalah waralaba McDonald pertama di Des Plaines, Illinois. Ia pun mendirikan perusahaan bernama McDonald’s System Inc. yang kelak merupakan cikal bakal McDonald’s Corporation. Insting bisnisnya berbuah manis, pada hari pertama saja ia sudah membukukan penjualan sebanyak US$366.12 angka yang cukup tinggi kala itu.
Pada tahun 1961, waralaba McDonald’s sudah mencapai 130 gerai yang tersebar di seluruh Amerika Serikat. Richard dan Maurice merasa bahwa jumlah restoran saja sudah cukup menguntungkan bagi mereka. Ray yang memang seorang pekerja keras, frustrasi mendengar hal itu. Ia merasa kalau McD masih bisa dikembangkan. Maka, pada tahun itu juga ia resmi membeli perusahaan tersebut senilai US$2,7 juta.
Empat tahun kemudian, restoran ini bertambah menjadi 700 gerai. Kroc menerapkan standar operasional yang ketat untuk semua waralaba McD, seperti porsi makanan, penyajian, pengemasan, dan bahan-bahan. Standar pelayanan konsumen juga sangat ia perhatikan. Pada tahun 1984, ketika Ray Kroc meninggal karena gagal jantung pada usia 81 tahun, McD telah membuka 8.300 cabang di 34 negara dengan keuntungan mencapai US$10 juta atau sekitar 130 triliun.
Ray Kroc memang bukan yang pertama yang menciptakan waralaba restoran, namun ialah orang pertama yang berhasil mengembangkan konsep tersebut hingga menjadi kerajaan waralaba di seluruh dunia. Ada banyak kiat dan siasat yang ia gagas dalam usahanya memajukan McDonald’s.
Wawasan Ray Kroc dalam menentukan standarisasi memasak dan prosedur pelayanan dibuat seefisien dan semudah mungkin untuk dipelajari, bahkan oleh pegawai yang baru dan belum terampil sekalipun. Hal ini penting, karena pergantian pegawai yang datang dan pergi lumayan sering. Lantaran kecepatan dalam menyajikan makanan kepada pelanggan adalah yang utama di McD.
Faktor kesuksesan lainnya adalah sistem waralaba, marketing, dan periklanan. Jangan tanya berapa modal iklan yang telah digelontorkan? Jika dihitung sejak awal Ray Kroc merintis McD, sudah miliaran dolar digunakan hanya untuk membuat iklan.
Tiga perempat restoran McD dijalankan oleh pemegang waralaba. Mereka yang ingin membuka cabang McD juga tidak main-main kualifikasinya. Ray sampai mendirikan “Universitas Hamburger” khusus untuk menggembleng calong pembeli lisensi McD. Perusahaannya juga mewajibkan mereka untuk membaca buku manual yang super tebal uang berisi aspek-aspek operasional, mulai dari cara membuat milkshake hingga pelayanan yang baik ke konsumen.
Pada tahun 2003, tercatat perusahaan ini telah memiliki lebih dari 31 ribu cabang di 119 negara. 47 juta konsumen dilayani setiap harinya, dan penjualannya mencapai US$17 miliar. Ia juga punya sisi dermawan dengan mendirikan yayasan Kroc untuk membantu riset dan perawatan terhadap pecandu alkohol, penderita diabetes, serta penyakit lainnya. Jadi, kalau kamu penggemar McD, berterimakasihlah kepada sosok yang satu ini.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…