Sosok Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie atau B.J Habibie tak bisa dilepaskan dari kemampuan anak negeri membuat pesawat terbang sendiri. Berkat tangan dinginnya, alumni Universitas Aachen (RWTH Aachen) Jerman itu membuat Indonesia berjaya di dunia dirgantara lewat N250.
Setelah era N250 berlalu, Habibie juga memiliki impian untuk membuat pesawat serupa namun lebih canggih. Proyek pengembangan pesawat R80 pun digagas dan menjadi rencana yang prestisius. Bisa dibilang, R80 adalah impian Habibie yang memiliki riwayat panjang. Sayang, pemerintah akhirnya memutuskan tidak melanjutkan proyek tersebut.
Pesawat R80 bukanlah proyek biasa. Mimpi besar B.J Habibie disematkan padanya. Keberadaan R80 tak lepas dari rasa optimis Habibie akan masa depan dunia penerbangan Indonesia yang semakin maju. Bahkan meski masih dalam tahap rencana, R80 telah dipesan sebanyak 115 unit. Semangat Habibie kian menyala-nyala.
Sebelumnya, R80 masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) di tahun 2020 hingga 2024, untuk pengadaan pesawat dalam negeri. Oleh pemerintah, proyek tersebut dihapus dan dan diganti dengan pengembangan drone. Tak hanya R80, N245 yang digarap PT Dirgantara Indonesia (PT DI) bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), juga ikut dihapus.
Usaha Habibie mewujudkan R80 memang luar biasa. Tak ingin bergerak sendirian, ia bahkan menggalang dukungan dari masyarakat. Mengajak mereka untuk menjadi bagian dari pengembangan prototipe R80 lewat penggalangan dana yang dilakukan oleh PT RAI dan Kitabisa.com.
Usai menghapus R80 dari Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024, pemerintah kini berfokus pada pengembangan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) atau Drone Elang Hitam Kombatan, Elang Hitam (EH-4) dan EH-5. yang dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
BACA JUGA: Saingan dengan China, Inilah Drone Tempur Buatan RI yang Bakal Dilengkapi Roket Jet F-16
Impian Habibie mewujudkan R80 mengudara bakal menjadi kenangan jika program pengembangannya berhenti sama sekali. Dengan adanya proyek drone yang dipandang pemerintah lebih cocok dengan kondisi saat ini, keberadaan R80 pun harus rela dihapus. Ya, semoga saja keputusan ini bisa menjadi langkah ke depan yang lebih baik bagi Indonesia. Khususnya perkembangan kedirgantaraan dalam negeri.
Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…