Ada pepatah yang mengatakan, “Bagai mendapat durian runtuh.” Seperti itulah nasib yang dialami oleh seorang pria dari negara Tanzania. Saniniu Laizer, nama pria beruntung tersebut, mendadak jadi miliarder gara-gara batu.
Tapi batu bukan sembarang batu. Bongkahan itu adalah permata dengan ukuran berat 9,2 kg dan 5,8 kg. Dalam sekejap, gemerincing uang langsung mengalir ke buku tabungannya, mengubah kehidupannya dalam semalam.
Dua bongkah batu permata laku sampai setara miliaran rupiah
Berapa uang yang dihasilkan oleh Laizer berkat dua batu permata tersebut? Setelah dijual kepada Kementerian Mineral Tanzania, ia mendapatkan 2,4 juta Pound sterling, atau sekitar Rp42 miliar. Benua Afrika, khususnya wilayah timur, memang menjadi sasaran penambangkan karena tanahnya memiliki kandungan batu-batu mineral, seperti safir, opal, dan rubi.
Permata yang dijual Laizer adalah yang paling langka
Jenis batu permata yang dijual oleh Laizer adalah tanzanite. Sebagai catatan, batu permata ini paling langka di dunia. Keistimewaan dari batuan ini adalah digunakan untuk melabeli spesimen permata berkualitas dari mineral zoisite berwarna biru. Batuan ini biasanya ditemukan oleh para penambang di kawasan Bukit Merelani, di antara kota bernama Arusha dan pangkalan Gunung Kilimanjaro. Kabarnya, persediaan bebatuan ini makin menipis bakal habis di tahun 2050.
Meski dikenal sebagai permata paling indah, harga tanzanite tergolong rendah
Batu permata tanzanite punya banderol harga mulai US$300, atau sekitar Rp4,2 juta sampai US$600 (Rp8,5 juta). Meski dianggap sebagai permata paling indah, ternyata harga jualnya tak seberapa dibandingkan permata-permata lain. Penyebabnya tak lain adalah karena batuan ini diselundupkan secara ilegal.
Perbandingan harga tanzanite dengan batuan permata lainnya
Sebagai perbandingannya, berlian memiliki harga jual tertinggi. Paling murah adalah US$38.000 (Rp542 juta) per karat, hingga US$2.44000 (Rp3,48 miliar) per karat. Sementara batu dengan nilai jual termurah adalah topaz, dengan range harga antara US$5 – US$25 (Rp71,4 ribu – Rp357 ribu) per karat hingga US$1000 – US$3500 (Rp14,2 juta – Rp49,9 juta) per karat.
Dengan hasil penjualan batu tanzanite, Laizer ingin membangun kotanya
Apa yang akan dilakukan oleh Laizer dengan uang yang didapatkannya? Selain mengadakan pesta perayaan, pria tersebut ingin berinvestasi di komunitasnya, Distrik Simanjiro di Manyara. Ia akan membangun pusat perbelanjaan dan sekolah, agar masyarakat miskin bisa memberi pendidikan pada anak-anaknya.
BACA JUGA: Rezeki Nomplok! Dikira Batu Biasa Ternyata Penambang Ini Temukan Emas dengan Harga Miliaran
Setelah diserahkan kepada pihak pemerintah, kabarnya dua bongkahan batuan permata super besar itu tidak akan dijual. Tanzanite temuan Saniniu Laizer akan disimpan di museum nasional setempat. Mungkin sebagai penanda bahwa Tanzania itu negara yang kaya akan si biru memesona, tanzanite.