in

Kisah Haru Praka Nasri, Pasukan Perdamaian PBB yang Gugur Saat Sedang Bertugas di Sudan

Praka Nasri yang gugur di Sudan [Sumber gambar]

Menjadi seorang abdi negara memang harus berkorban banyak hal. Mulai dari berpisah dengan keluarga, ditugaskan jauh dari kampung halaman, bahkan di luar negeri, serta harus siap berkorban nyawa ketika menjalankan tugas, seperti kisah Praka Nasri berikut.

Pria yang masuk dalam salah satu anggota pasukan perdamaian (peacekeepers) PBB asal Indonesia ini gugur ketika sedang menjalankan tugasnya di Sudan, Afrika Utara. Namun, kali ini ceritanya sedikit berbeda. Jika kebanyakan para anggota militer tertembak dan gugur di medan tempur, Praka Nasri mengalami kecelakaan tunggal yang berakhir maut.

Praka Nasri yang gugur di Sudan [Sumber gambar]
Praka Nasri terhitung sudah 10 tahun berkecimpung di dunia militer. Ia sudah menjalani berbagai macam tahapan pelatihan untuk menjadi bagian dari pasukan perdamaian PBB Uni Afrika (United Nations Hybrid Operation in Darfur). Sebelumnya, Praka ini diketahui bertugas di Indonesia bagian timur, Papua.

Sayang, hal tersebut hanya berlangsung selama beberapa bulan saja, karena ia kembali dikirim terbang ke Sudan, Afrika ketika terjadi pergolakan perang saudara di sana. Konflik antar-saudara ini tentu menjadi hal yang pelik karena perebutan kekuasaan, hingga perebutan sumber daya alam.

Pada awal Juli lalu (4/7), berita duka tersebut diunggah melalui sebuah postingan dari Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudidi akun Twitternya. Praka Narsi ketika itu sedang mengendarai mobil kontingen Indonesia, bersama kedua rekannya. Nahasnya, kecelakaan tersebut membuat kedua rekannya hanya menderita luka dan menewaskan dirinya ketika berada di wilayah El Ganeina, Darfur, Sudan Barat. Jenazah Praka Nasri dikirim pulang ke Indonesia dan tiba pada kamis malam (12/7), sekitar pukul 18.00 WIB.

Orangtua Praka Nasri [Sumber gambar]
Sebelumnya, Praka Nasri memang telah mengirimkan pesan permintaan maaf kepada orangtuanya di kampung halamannya, Sumatra Selatan. Ia membuat pesan seolah ingin pergi jauh dan kembali dalam waktu yang lama. Sementara, ibunya juga mengalami mimpi bahwa gigi gerahamnya patah. Kematiannya ini jelas membekas duka di hati keluarga, apalagi seorang istri, Liliana Anggraini (30), serta anak yang berumur 3 tahun. Sementara istrinya yang berprofesi sebagai bidan di Ogan Ilir (OI) juga sedang hamil 4 bulan putra kedua mereka.

Setelah tiba di rumah duka, Praka Nasri yang dikenal baik dinaikkan pangkatnya menjadi Kopral II. Dilansir dari Sripoku.com, komandan Kolonel Adrian menyampaikan bahwa anak dari Praka Nasri bisa didaftarkan menjadi anggota TNI dan bebas secara administrasi hingga ia berhasil.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

5 Objek Wisata Alam Super Indah di Mataram yang Bisa Kamu Kunjungi Sampai Puas

Haerudin, Petugas Pemadam kebakaran yang Didoakan Mati Syahid Oleh Gubernur Anies Baswedan