Menjelang lebaran tiba, biasanya anak-anak memainkan permainan musiman yang selalu ramai dilakukan. Entah itu petasan, sekedar jalan-jalan hingga meriam bambu, yang jelas semua permainan ini dilakukan hanya waktu ramadan dan lebaran tiba. Sekalian ngabuburit, mengisi hal yang bikin senang hati.
Satu lagi permainan tren saat ramadan terutama dekat di hari-hari dekat dengan lebaran. Ya, mainan pistol peluru plastik yang selalu jadi idola. Seolah tanpa mainan ini, bulan-bulan puasa nampak tak seru dibuatnya. Yuk bernostalgia dengan permainan musiman ini.
Entah apa korelasinya antara 10 hari terakhir Ramdan dan lebaran dengan pistol mainan, namun yang jelas pedagang yang menjualnya kebanjiran rezeki. Bagaimana tidak, pasalnya memang sudah seolah menjadi tradisi kalau pistol mainan ini habis diborong oleh bocah-bocah. Mungkin lantaran sudah mendekati puasa-puasa akhir yang dibarengi dengan libur panjang, maka pistol mainan berpeluru plastik pun jadi salah satu opsi menghabiskan waktu.
Bahkan para bocah biasanya masih melakukannya beberapa hari selepas lebaran dengan pergi ke pinggir jalan atau main tembak-tembakan di tanah lapang. Bisa dibilang dulu tanpa main pistol saat menjelang lebaran sama saja tak afdol buat bocah.
Uniknya biasanya waktu itu, anak-anak saling berkumpul bikin grup ‘perang’ dengan modal pistolnya menembaki anak lain hingga orang-orang di jalanan. Tak selamanya seru, kadang juga malah dikejar lantaran dianggap tidak sopan. Namun ada pula yang mengajak teman lainnya buat main perang-perangan, entah itu lapangan, sekolah atau tempat lainnya yang punya tanah lapang.
Yang jelas satu sama lain dibagi dua grup dan nantinya sama-sama melakukan perang. Main seperti ini kadang bisa menjadi alternatif lain melakukan ngabuburit, ketimbang melakukan hal yang nggak faedah para bocah lebih suka bermain seru sampai maghrib.
Meskipun permainan yang satu ini selalu bikin ketagihan, namun gak selamanya manis. Bagaimana tidak, pasalnya ada saja kasus anak yang barus masuk rumah sakit karenanya. Lho kok bisa? Kan pelurunya gak berbahaya amat. Memang benar sih, pelurunya hanya terbuat dari plastik dan berbentuk bulat, namun kalau kena mata jadinya juga berbahaya bukan?
Apalagi kalau sampai tertelan lantaran tak sengaja mulut terbuka, gak kalah beresikonya. Oleh sebab itu mesti hati-hati kalau mau memainkannya, paling nggak pakai kacamata atau pelindung lainnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Mungkin karena kemajuan zaman, jadinya sudah jarang sekali anak-anak zaman sekarang yang memainkan permainan yang satu ini. Bagaimana tidak, pesona permainan tembak-tembakan ini sudah kalah dengan mobile atau online yang banyak digandrungi anak muda. Tentu melihat keadaan itu ada sisi baik dan buruknya.
Baik lantaran tak ada lagi anak yang harus masuk rumah sakit lantaran kena tembak mata atau mulut. Buruk lantaran banyak anak yang sudah jarang main di luar rumah seperti dulu dan membuang keringat. Ya, meskipun mungkin jarang, namun percayalah masih ada yang memainkannya meski sedikit, buktinya masih ada beberapa video dan foto anak-anak permainan pistol yang satu ini di dunia maya.
Memang keseruan permainan pistol peluru plastik ini tidak tergantikan, apalagi yang pernah merasakannya waktu kecil. Namun demikian mesti hati-hati saat memainkannya karena bisa saja malah bahaya yang didapat. Keselamatan yang diutamakan.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…