Tentunya Anda pernah mendengar tentang seorang pianis cilik dari Indonesia yang namanya cukup terkenal di dunia, yaitu Joey Alexander. Bulan Februari 2016 lalu, Joey menjadi salah satu nominator termuda dalam Grammy Awards untuk kategori Best Jazz Instrumental Album dan Best Improvised Jazz Solo.
Meski tak berhasil menjadi pemenang, Joey sukses mencuri hati penikmat musik dunia melalui penampilannya saat pre-telecast Grammy Awards. Ia bahkan juga mendapatkan standing ovation dari penonton yang terpukau dengan permainannya.
Tak ada yang menyangka bahwa musikalitas anak berusia 12 tahun ini mendekati sempurna. Hingga selama beberapa pekan, penampilan Joey saat bermain piano di Grammy banyak tersebar secara viral melalui YouTube dan sosial media.
Selain Joey Alexander, ternyata Indonesia masih memiliki pianis-pianis muda bertalenta yang prestasinya tak bisa dipandang sebelah mata. Siapa saja mereka? Berikut informasinya:
Dengan usia yang lebih muda dari Joey, Yohanes de Capsetrano Jambru Pasirua atau yang lebih akrab disapa Canho, sudah berhasil mengukir prestasi membanggakan. Canho yang saat ini masih duduk di kelas 5 SD, akan bersaing dengan pianis-pianis cilik lainnya dalam ajang World Championship of Performing Arts (WCOPA) di California, Amerika Serikat.
Acara yang berlangsung pada tanggal 6 hingga 17 Juli 2016 ini merupakan salah satu festival terbesar di dunia yang diikuti pianis muda dari seluruh dunia. Tak tanggung-tanggung, untuk perlombaan bertaraf internasional ini, Canho akan unjuk kebolehan dengan bermain 5 jenis musik, yaitu tradisional, revolutionary, jazz, kontemporer, dan klasik.
Bocah asal Ende ini telah memperlihatkan minatnya di bidang musik sejak masih belia. Sang ayah yang melihat bakat istimewanya, memasukkan Canho ke lembaga kursus pada November 2007 lalu, tepatnya saat ia masih berusia 3 tahun. Sejak saat itu, Canho berlatih rutin selama 3 jam setiap harinya untuk mengasah kemampuannya bermain piano. Hingga kini, ada sekitar 30 lagu klasik yang berhasil dia kuasai dengan baik.
Selain Joey dan Canho, Indonesia juga punya seorang pianis cilik yang tak kalah berbakat bernama Shannon Melody. Gadis yang sudah menuju masa remaja ini juga mempunyai prestasi segudang di bidang musik, salah satunya adalah menjadi juara satu di Southwestern Youth Music Festival 2015 di Bob Cole Conservatory of Music, California State University, Long Beach, California, Amerika Serikat.
Pada ajang Southwestern Youth Music Festival 2015 tersebut memang banyak didominasi oleh anak-anak keturunan Asia yang bertempat tinggal di Amerika Serikat. Bahkan juri awalnya mengira bahwa Shannon adalah salah satu dari mereka, namun pada akhirnya identitasnya sebagai orang Indonesia diketahui dari pakaian batik yang dikenakannya waktu itu.
Namanya memang tidak setenar Joey atau Shannon, akan tetapi gadis belia bernama Clarissa Aurelia Sugianto ini mahir bermain piano sekaligus menjadi composer musik di usianya yang masih sangat muda. Dia mengatakan bahwa kesukaannya dalam menciptakan lagu mulai dari Clarissa berumur enam tahun.
Usut punya usut, ternyata kemahirannya bermain piano sekaligus menjadi composer karena bakat yang didapatkan dari orang tuanya yang sudah lebih dari 25 tahun mengajar alat musik tersebut. Selain belajar secara otodidak dan bantuan sang mama, Clarissa juga pernah masuk dalam kelas khusus di Sekolah Musik Yamaha saat dia masih berusia 6 tahun, padahal teman-teman lainnya sudah berumur jauh di atasnya waktu itu.
Clarissa juga pernah membawa nama Indonesia ke ajang internasional dengan mengikuti Asia-Pacific Electone Festival 2010 dengan menyabet juara 3. Selama 2 kali berturut-turut, Clarissa menyabet juara pertama di Malaysian Youth Orchestra Foundation (MYOF) di tahun 2013 dan 2014.
Pianis muda belia dari Indonesia lainnya bernama Viona Natalie Sanjaya. Di usianya yang masih sangat muda, Viona pernah menggelar pertunjukan piano solo di Sidney Opera House, Australia pada tahun 2013 lalu.
Banyak prestasi tingkat internasional yang disabetnya seperti juara dua di Junior Asia Pacific Electone Festival 2012, Gold Award di Yong Siew Toh Conservatory of Music, Singapura pada tahun 2010, Silver Award di 4th ASEAN International Chopin Piano Competition, Malaysia tahun 2010, juara pertama di J Com Junior Competition (2010), juara 1 di Christmas and New Year Rhapsody Competition tahun 2010 dan juara satu di ajang American Protégé Internasional Piano and Strings Competition, New York tahun 2011 silam.
Tak harus berada di dalam negeri saja untuk mendulang prestasi, Evelyn Zainal Abidin sukses merambah kancah internasional dengan segudang torehan membanggakan. Banyak prestasi tingkat dunia yang berhasil dia sabet dan tentu saja hal tersebut mengharumkan nama Indonesia di luar negeri.
Prestasi-prestasi tingkat internasional yang berhasil dia dapatkan, antara lain juara pertama di American Protege Piano and String Competition 2012, juara pertama di Asia Open Piano Competition, Malaysia 2012, sampai dengan mencatatkan namanya di Museum Rekor Indonesia.
Selain mereka-mereka di atas, masih ada banyak lagi musisi-musisi belia di Indonesia yang belum muncul ke permukaan. Dengan bukti ini, maka salah jika menganggap Indonesia hanyalah negara yang tidak memiliki musisi hebat dan hanya sebagai pendengar, penikmat dan pecinta musik dari musisi luar negeri saja.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…