Petualangan adalah hal yang menyenangkan sekaligus menantang bagi sebagian orang. Sensasi menemukan tempat baru atau misterius dengan medan yang sulit ditempuh adalah memang menjadi tantangan seru tersendiri. Apalagi jika berhasil menaklukan tempat-tempat yang sulit dijangkau.
Namun terkadang, rencana tidak selalu berjalan sesuai harapan. Ada kalanya, petualangan yang diharapkan berlangsung menyenangkan dan penuh tantangan itu justru berakhir petaka seperti yang pernah terjadi berikut ini.
Foto ini diambil pada pukul 5 sore, 2 Februari 1959. Foto tersebut diambil dari sebuah roll film yang ditemukan di perkemahan 9 orang pendaki Soviet di Dyatlov Pass. Butuh waktu lebih dari 3 bulan untuk menemukan kesembilan mayat mereka dengan kematian yang misterius.
Lewat catatan diary terakhir yang mereka tulis, kelompok tersebut menghadapi badai salju yang lebat di Kholat Syakhl (Gunung Kematian). Lima mayat yang pertama ditemukan dalam keadaan aneh yaitu tidak memakai pakaian di dekat perkemahan. Kelimanya diduga meninggal karena hipotermia atau kedinginan.
4 mayat sisanya ditemukan tercecer di jurang terdekat. Mereka adalah korban dari kekuatan hebat yang tidak diketahui. Apa sebenarnya yang terjadi malam itu mungkin tidak akan pernah diketahui. Hal ini karena investigasi tiba-tiba dihentikan oleh pemerintah Soviet, meskipun tingginya tingkat radiasi yang ditemukan di pakaian para pendaki tersebut dan penampakan piringan oranye yang sempat terlihat di langit di dekat lokasi kejadian.
Pada 1 Januari 2005, seorang gadis remaja terpisah sendirian dari rombongan pesta teman-temannya di sebuah makam bawah tanah Odessa, Ukraina. Terowongan yang gelap gulita tersebut berputar dan berkelok hingga sejauh 2.500km, dan keseluruhan jalurnya masih belum diketahui.
Tersesat di kegelapan, gadis tersebut terpaksa harus berkeliaran sendirian dan mencari cara untuk bisa keluar dari sana. Diduga setelah 3 hari menjelajahi dengan putus asa, ia akhirnya kelelahan dan meninggal karena dehidrasi. Polisi tidak bisa menemukan tubuhnya, hingga tahun 2007 dan mereka ragu-ragu untuk mengeluarkannya karena ternyata gadis tersebut berada terlalu jauh dari pintu keluar.
Dihadapkan pada kejatuhan finansialnya, seorang pelaut Inggris, Donald Crowhurst mempertaruhkan modal terakhirnya untuk lomba perahu Golden Globe 1968 yang merupakan kontes keliling dunia. Ia mengira-ngira bahwa dirinya hanya memiliki kesempatan selamat sebesar 50%, dan ketika perjalanannya benar-benar tidak ada harapan, ia memutuskan untuk memalsukan catatan pelayarannya.
Ia menyediakan laporan palsu secara terus menerus sebelum akhirnya ia mengakhiri radio transmisinya pada 29 Juni 1969. Perahunya ditemukan terapung pada 10 Juli dan ditemukan kosong, kecuali catatan pelayarannya yang berisi tulisan-tulisan yang setiap waktu semakin aneh dan gila.
Crowhurst menuliskan lebih dari 25 ribu kata dari data-data navigasi palsu, puisi, filosofi, dan pemikiran yang acak. Diduga ia kemudian menjadi gila dan melompat terjun ke laut hingga akhirnya tewas.
Tahun 1912, juara ski Swiss Xavier Merts, mengikuti ekspedisi Australasian Antarctic Expedition yang berakhir nahas. Lebih dari 501 km dari pangkalan, sebuah tim berisi 3 orang terjatuh ke dalam es dengan membawa serta kereta berisi suplai bersama mereka. Hanya tersisa Mertz dengan seorang penjelajah Australia, Douglas Mawson.
Douglas Mawson diduga mengurangi ransum mereka karena percaya bahwa ia akan cukup kuat untuk bertahan lebih lama dari Mertz yang perlahan mulai kelaparan. Dengan memakan hati anjing penarik kereta, kulit Mertz terkelupas karena keracunan vitamin A sebelum akhirnya meninggal pada 8 Januari 1913. Mawson berhasil kembali ke perkemahan dan melaporkan bahwa Mertz meracau tidak jelas dan berkata “Oh Dear, Oh Dear” selama berjam-jam.
Pada 30 Januari 1925, Floyd Collins menjelajahi gua pasir di Kentucky tengah ketika ia kemudian terjebak di terowongan kecil. Collins tidak sengaja menggulingkan lampunya dan membuat sebuah batu terjatuh dan menjepit kakinya pada dinding di kegelapan. Meskipun hanya 50 meter dari jalan keluar, para penyelamat tidak bisa membebaskan Collins.
Collins perlahan mulai melemah dan meninggal dunia setelah 2 minggu. Mayat Collins awalnya ditinggalkan di gua tersebut, namun pada tahun 1927, pemilik tanah yang baru menggalinya untuk pameran di sebuah peti kaca. Sisa mayatnya dicuri pada tahun 1929 sebelum akhirnya dikembalikan lagi dengan kaki kiri yang terluka telah menghilang.
Terkadang ketika sudah begitu sering melakukan petualangan, seseorang menjadi merasa sudah profesional sehingga kurang waspada. Padahal, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di perjalanan melakukan petualangan. Karena itulah, sebanyak apapun pengalaman kita dalam melakukan penjelajahan, bukan berarti kita bisa bersikap sembrono.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…