Afrika memang dikenal sebagai benua yang unik, karena di sana terdapat keanekaragaman budaya yang berbeda dengan yang lainnya. Bayangkan saja dari berbagai suku dan daerah yang ada di sana, masing-masing menyumbangkan kebudayaannya tersendiri. Oleh sebab itu bukan hal yang aneh kalau banyak orang yang ingin mempelajari budayanya.
Satu lagi kebiasaan atau budaya unik yang ada di sana, ya membuat peti mati dengan bentuk yang tak biasa. Mulai dari betuk binatang, benda hingga terbuat dari emas pun dapat dengan mudah ditemui di sana. Yuk mengintip seberapa unik budaya atau adat tersebut.
Umumnya dalam prosesi pemakaman, peti yang digunakan adalah berbentuk kotak hitam tanpa hiasan berlebihan. Ya itu semua dilakukan karena memang untuk menandakan semua sedang berduka dengan adanya yang meninggal. Namun di salah satu daerah di Ghana ternyata peti mati yang ada di sana berbeda ketimbang yang lain.
Bagaimana tidak, pasalnya alih-alih menggunakan peti hitam biasa, yang ada orang-orang di sana memakai bentuk unik. Bayangkan saja, mulai dari ikan, mobil hingga pesawat pun bisa ditemukan saat ada upacara pemakaman di sana. Oleh sebab itu bukan hal yang aneh kalau upacara pemakaman di salah satu benua Afrika ini sering dikunjungi.
Usut punya usut, semua itu dilakukan karena memang adanya sebuah kebiasaan atau adat yang ada di sana. Pun demikian dengan bentuk peti mati yang ada, ternyata tidak sembarangan dalam membuatnya. Ya, peti mati tersebut ternyata berhubungan dengan personal dari sosok yang meninggal.
Semisal semasa hidupnya almarhum adalah pembuat sepatu, maka peti matinya akan dibuat identik dengan hal yang dilakukan saat masih hidup. Kadang ada pula yang membuat peti mati dengan barang kesukaannya semasa hidup. Itu semua dilakukan karena di sana menganggap kematian adalah awal baru untuk kehidupan selanjutnya sehingga almarhum harus diberi prosesi pelepasan yang menyenangkan.
Meskipun tradisi ini terbilang cukup unik, ternyata kemunculannya sendiri cukup lumayan lama. Dilansir dari Tirto, ternyata awal mula adanya upacara pemakaman seperti ini sejak tahun 1960. Awalnya para pemuka agama atau pemimpin di distrik Ga yang melakukan ini, namun kemudian semakin hari tambah banyak orang yang mengikutinya.
Alhasil upacara kematian di beberapa daerah di Ghana sampai sekarang masih menggunakan tradisi atau kebiasaan seperti ini. Namun demikian ternyata juga ada masyarakat yang tidak setuju dengan hal tersebut lantaran biaya yang mahal sehingga dianggap merugikan banyak pihak.
Adanya tradisi seperti ini ternyata menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi sebagian orang. Ya, seperti yang diketahui kalau biaya pembuatan peti mati ini membutuhkan biaya yang tidak murah. Bahkan ada yang sampai membuatnya dari emas. Semisal Seth Kane Kwei, yang ternyata mendapatkan mata pencaharian baru dengan membuat sebuah bengkel peti mati yang diberi nama Kane Kwei Carpentry Workshop.
Hasil dari karya-karya sudah terkenal dan dikenal banyak orang di sana, bahkan sampai-sampai ada yang memamerkannya di panggung internasional dan menjadi ikon seni kontemporer di Ghana maupun Afrika Barat. Tentu hal ini menjadi sebuah kekayaan budaya sendiri bagi Ghana.
Tidak seperti yang kita duga, ternyata ada makan di balik peti-peti mati unik yang ada di Ghana Afrika sana. Ya, semua memiliki makna tersendiri yang erat dengan budaya. Selain itu, adanya kebiasaan ini juga menambah ragam budaya di benua hitam tersebut.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…