Pernikahan adalah sebuah momen yang sangat sakral bagi setiap pria mau pun wanita. Namun, di beberapa daerah, pernikahan dilakukan bukan lantaran kesepakatan bersama. Bukan karena sama-sama menyukai dan ingin membina rumah tangga. Ada pernikahan yang dilakukan dengan paksaan hingga kadang umur pun kerap menjadi pemicu masalah.
LIHAT JUGA: 5 Negara Besar ini Punya Tingkat Bunuh Diri Tertinggi di Dunia, Ngeri!
Di beberapa daerah di dunia, termasuk Indonesia, ada ribuan, bahkan puluh ribuan anak perempuan yang menikah di bawah usia 16 tahun. Bahkan di beberapa daerah di kawasan Timur Tengah, banyak anak perempuan dinikahkan pada usia 13 tahun. Padahal idealnya anak perempuan baru menikah pada usia 18 tahun. Sayangnya, di negara-negara ini perempuan seperti tidak dihargai. Mereka diperbolehkan menikah di usia yang sangat belia. Mari simak negara apa sajakah itu.
Barangkali anda masih mengenal siapa itu Syekh Puji yang sempat menghebohkan Indonesia lantaran akan menikahi anak-anak? Sebenarnya di negeri ini tak hanya Syekh Puji saja yang menikahi anak-anak. Ada banyak pernikahan anak-anak terutama perempuan yang masih berada di bawah umur. Bahkan menurut United Nations Population Fund tahun 2012, satu dari lima perempuan di Indonesia menikah di bawah usia 16 tahun. Bahkan sekitar 12% dari jumlah itu menikah di bawah 15 tahun.
Pada tahun 2013 lalu, Bali pernah didera dengan berita pernikahan anak perempuan berusia 13 tahun dan pria berusia 39 tahun. Si perempuan kecil ini ternyata sudah hamil. Sedangkan pria yang menghamilinya telah menikah dan punya dua anak. Pernikahan ini menjadi kontroversi karena di Indonesia ada batasan umur minimum pada perempuan yang akan menikah yaitu 16 tahun. Sedangkan dalam Hindu tak ada batasan umur pada perempuan yang akan menikah.
Maroko adalah negara yang terletak di Afrika dan memiliki penduduk yang mayoritas beragama Islam. Sayangnya, di negeri ini banyak sekali pernikahan pada anak-anak terutama perempuan. Sebuah data menyebutkan jika perempuan berusia 10 hingga 12 tahun sebisa mungkin dinikahkan. Hal ini terjadi di daerah-daerah pinggiran yang masih memiliki banyak penduduk miskin.
Setidaknya dalam setahun ada sekitar 41.000 anak-anak yang dinikahkan meski usianya masih kecil. Maroko sebenarnya sudah melakukan pelarangan pernikahan pada anak-anak pada tahun 2004 silam. Namun, beberapa kasus masih saja terjadi. Bahkan setiap tahun jumlahnya semakin meningkat dengan tajam.
Sebuah data menunjukkan jika banyak sekali gadis muda di Pakistan menikah di usia yang sangat muda. Bahkan dari semua pernikahan yang ada, sekitar 70% dilakukan oleh anak di bawah usia 16 tahun. Yang lebih mengerikan lagi adalah dari jumlah itu separuhnya berisi gadis berusia 13 tahun. Mereka dinikahkan oleh orang tuanya dengan maksud untuk mendapatkan sebuah keuntungan.
Pakistan masih membudayakan apa yang dinamakan gadis swara. Swara adalah gadis berusia sangat muda yang akan dinikahkan dengan orang dari suku lain. Orang tua gadis akan memberikan anaknya secara cuma-cuma agar tidak ada perselisihan antar kedua suku. Swara dijadikan sebagai persembahan agar perselisihan bisa selesai dengan cepat.
Pada awal tahun 2015 lalu, beberapa organisasi yang melindungi anak-anak ingin menghentikan pernikahan anak-anak di Arab Saudi. Namun apa yang mereka lakukan gagal total. Hakim tertinggi yang bernama Sheikh Abdul Aziz Al Shaikh mengatakan jika hal itu tidak masalah. Pernikahan anak di bawah 15 tahun adalah halal.
Kasus pernikahan anak-anak di Arab Saudi mencuat ketika gadis berusia 9 tahun dinikahi pria berumur 49 tahun. Kasus ini menjadi perhatian dunia di mana hakim tidak mau membatalkan pernikahan itu. Padahal orang tua si gadis sengaja menjual putrinya kepada pria yang notabene telah punya istri dan anak. Apa yang terjadi di Arab Saudi menjadi perhatian dunia mengingat saat ini ada jutaan anak di dunia menikah di usia muda dan punya kehidupan yang mengerikan.
India adalah negara yang paling banyak melakukan pernikahan anak-anak di dunia. bahkan sekitar 40% pernikahan anak-anak di seluruh dunia ada di India. Di negeri ini anak-anak perempuan banyak yang dinikahkan lantaran kemiskinan. Biasanya mereka akan diberikan kepada orang yang dianggap kaya lalu uang akan mengalir ke keluarga yang “menjual” gadisnya itu.
Ada sekitar 1,4 juta gadis berusia 11-14 tahun di India yang dinikahkan orang tuanya. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah dari tahun ke tahun. Banyak lembaga perlindungan anak dunia menentang pernikahan ini. Namun sayangnya, jumlah anak yang dinikahkan muda jauh lebih banyak, apalagi ada embel-embel kebiasaan yang sudah membudaya di sana.
LIHAT JUGA: 5 Fenomena Alam Terburuk yang Bisa Membunuhmu Dalam Sekejap Mata
Inilah lima negara yang melangsungkan pernikahan pada anak-anak. Bagaimana pendapat sobat Boombatis tentang pernikahan anak-anak yang masih di bawah umur ini? Setuju atau tidak?
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…