Categories: Lucu

14 Peraturan Nyeleneh Main Bola Saat SD yang Bikin Ngakak Tapi Kangen

Zaman sekarang kebanyakan bocah sudah menggenggam smartphonenya sendiri. Jadi, kalau sewaktu-waktu bosan ya tinggal buka aja, entah itu main games, sosmed, dan lain sebagainya. Situasi macam begini tentu nggak terjadi di masa lalu. Selain karena smartphone belum ada dan gadget hiburan lainnya cukup mahal, anak-anak dulu lebih suka main di luar. Soal itu, mungkin yang paling jadi favorit adalah main bola.

Sadar tidak sih kalau permainan bola zaman kita dulu asyiknya bukan main. Selain karena atmosfir panasnya pertandingan yang bikin seru, juga ada peraturan-peraturan kocak yang wajib diikuti oleh mereka yang ingin main biola. Kalau zaman sekarang sih, bakal tidak akan lagi kamu temui hal seperti itu. Sambil sedikit bernostalgia, berikut peraturan wajib saat anak main bola dulu.

Yang bawah bola adalah dia yang bakal mengatur pertandingan

Bawa Bola [image source]

Si Gendut selalu ditumbalkan jadi kiper, samsak bola

Gendut jadi kiper [image source]

Peduli setan dengan wasit, semua hasil berdasarkan musyawarah mufakat, demokrasi sejati

wasit sepak bola [image source]

Waktu pertandingan tanpa batas, kecuali yang punya bola pulang

Waktu pertandingan [image source]

Yang gendut memang jadi kiper saat pertandingan tapi saat pilnalti semua rebutan jadi penjaga gawang

Pinalti rebutan jadi kiper [image source]

Pelanggaran dan pinalti  hanya bakal terjadi kalau yang kena tekel sudah nangis bahkan ngambek ngancam mau pulang, sadis bro

nangis [image source]

Pertandingan tiba-tiba dihentikan sementara saat pemain terutama pemilik bola kecapekan

Bakal berhenti saat capek [image source]

Selalu bersikap baik pada pemilik bola, kalau dia ngambek berarti pertandingan terpaksa dihentikan

Selesai kalau pemilik bola pulang [image source]

Gak ada tiang bukan masalah, pakai sandal atau batu bata saja sudah cukup

Pakai Sandal [image source]

Hujan turun, pertandingan malah makin lama berlangsung

Pertandingan saat hujan [image source]

Bola nyasar di kolong mobil risiko kepala kepentok, nyasar di rumah orang risiko dikejar anjing bahkan pemiliknya, padahal tidak ikut punya bola, hanya nendang saja

Resiko main bola [image source]

Pemain berkurang kalau ada aksi jemput paksa dari emak

Jewer [image source]

Untuk membedakan tim satu dan lainnya, harus ada yang telanjang dada

Pembeda tim [image source]

Adzan Magrib berkumandang, peluit pertandingan selesai

Azan = peluit selesai [image source]
Aneh ya, padahal sudah 4 jam tapi rasanya hanya setengah jam, tahu-tahu emak sudah datang bawah sapu sebagai senjata andalannya. Bersyukur banger kita pernah merasakan permainan seperti itu, sampai sekarang sepertinya masih pingin terus balik ke masa itu lagi.

Share
Published by
Arief

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

2 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago