Seiring dengan kecanggihan teknologi yang ditemukan oleh peradaban manusia, uji coba untuk menjelajahi ruang angkasa dan antar planet pun kerap dilakukan. Salah satunya adalah mendiami Mars yang berdekatan dengan bumi. Dilansir dari sains.kompas.com, NASA menyebutkan bahwa manusia diramalkan bisa tinggal di planet merah tersebut dalam jangka waktu 25 tahun ke depan.
Pada masa itu, manusia diharapkan bisa menemukan teknologi yang tepat serta sumber pendanaan yang cukup untuk menjejakkan kakinya di sana. Sayangnya, hal tersebut masih sebatas asumsi saja. Mengingat, kondisi dan iklim yang terdapat di Mars sangat jauh berbeda dengan bumi. Bahkan, planet tersebut bisa jadi tidak layak huni dan ditinggali oleh peradaban Manusia. Lantas, apa saja penyebabnya?
Selain persiapan teknologi yang matang, ancaman yang datang dari planet Mars adalah Radiasi. Seperti pernyataan NASA yang dilaporkan Time, adanya Solar Energetic Particles (SEPs) dan Galactic Cosmic Rays (GCRs) pada ekosistem Mars yang merupakan dua kandungan radiasi berbahaya bagi tubuh manusia. Jika tak memiliki teknologi canggih yang bisa melindungi diri dari hal tersebut, mustahil manusia bisa bertahan hidup di Mars.
Ada banyak aspek yang harus dipikirkan jika ingin tinggal di planet Mars. Sumber dari tirto.id menuliskan, ketersediaan sumber air, makanan, tempat tinggal dan teknologi yang sesuai merupakan hal utama yang harus dimiliki.
Dilansir dari cnnindonesia.com, NASA dikabarkan telah menemukan delapan sumber air di planet merah tersebut. Meski demikian, belum ada infrastruktur canggih dan memadai untuk mengolah zat cair tersebut. Mengingat, air merupakan sumber kehidupan utama bagi manusia. Sekali lagi, Mars masih belum bisa ditinggali untuk sementara.
Nola Taylor Redd, dalam laporan berjudul “How Long Does It Take to Get Mars?” yang dikutip dari tirto.id mengatakan, Jarak rata-rata Bumi-Mars adalah 225 juta km. Hal ini tentu saja membutuhkan waktu perjalanan yang panjang dan membosankan bagi para kru astronot.
Dikhawatirkan, hal ini bisa mengganggu mental dari para penjelajah di dalam pesawat mereka. Sumber dari tirto.id menuliskan, Pergi ke luar angkasa bisa menyebabkan kecemasan, depresi, keterasingan, perasaan kesepian, dan tekanan tinggi karena pekerjaan.
Adaptasi dengan cepat merupakan hal utama jika ingin tinggal lebih lama di Mars. Dalam jurnal berjudul “Physiological and Psychological Aspects of Sending Humans to Mars” yang dimuat di Washington Academy of Sciences Journal, Paris menulis, manusia harus segera beradaptasi karena adanya perbedaan kondisi geografis dan gravitasi antara bumi dan Mars.
Di antaranya adalah, potensi rusaknya penglihatan akibat perubahan lingkungan, kekuatan tulang dan otot akan berkurang karena terpapar gravitasi nol, serta ancaman kerusakan sel karena proses ionisasi radiasi kosmik. Lingkungan Mars yang terlalu ekstrim, harus dikaji secara tepat jika tetap nekat tinggal di sana.
Meski pihak NASA kerap menyajikan penelitian yang membesarkan harapan manusia untuk pergi ke Mars, hal ini ternyata ditanggapi secara skeptis oleh beberapa pihak. Menurut Dina Spector dari Business Insider yang dikutip dari tirto.id menjawab, Mars adalah planet yang dingin, penuh padang pasir, sedikit oksigen dan gaya gravitasi yang sangat rendah.
Rata-rata temperatur -64º Fahrenheit atau -53º Celsius, sementara saat paling panas mencapai 80º Farenheit atau 26º Celcius di bagian ekuator. Nah, jelas sudah bahwa planet merah tersebut mungkin hanya layak ditinggali oleh peradaban canggih di luar manusia. Hmmm…
Baca Juga : 7 Fakta Menghebohkan Planet Mars, Termasuk Soal Menanam Kentang
Upaya NASA untuk menjelajah dan menjadikan Mars sebagai pemukiman kedua di luar bumi, memang patut untuk diapresiasi. Namun sayang, ada banyak aspek dan teknologi yang harus dirancang dan sesuai untuk kebutuhan hidup di planet merah tersebut. Hal ini jelas membutuhkan waktu, tenaga dan dana yang tidak sedikit. Kalau memang seandainya terjadi, kamu mau tinggal di Mars Sahabat Boombastis?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…