Dimanapun kita berada, sepertinya kita akan selalu ada orang yang bertingkah menyebalkan atau tidak bertanggung jawab. Terkadang, saking menyebalkannya mereka juga bikin kacau suasana di sekitar dan mengganggu kenyamanan orang lain. Apa sih yang akan kamu lakukan kalau katemu orang yang seperti ini?
Kalau kejadiannya di dalam pesawat, kadang masalahnya bisa lebih serius karena di dalam pesawat kita memang diharuskan duduk dengan tenang. Selain itu, kita juga tidak boleh mengganggu kenyamanan orang lain. Tapi ternyata masih ada juga lho yang suka bikin kacau dalam pesawat, berikut ini diantaranya.
Penerbangan Amerika yang terbang dari Los Angeles ke New York harus melakukan pendaratan darurat gara-gara seorang penumpang menyanyikan lagu Whitney Houston, “I Will Always Love You”. Kelihatannya cukup sepele, bukan? Tapi masalahnya ia menyanyi dengan sekuat tenaga sehingga sangat mengganggu penumpang lainnya.
Penumpang lainnya sempat merekam kejadian tersebut. Bahkan saat ditangkap oleh keamanan penerbangan dan diborgol, ia masih sempat melanjutkan nyanyiannya. Ia kemudian dibebaskan tanpa tuntutan apa-apa, tapi akhirnya justru dilarang naik penerbangan American Airlines.
Sebuah pesawat penerbangan dari Islandia ke New York sempat membuat heboh setelah muncul rekaman yang menunjukkan seorang pria diikat dan diselotip ke kursinya. Ternyata pria tersebut mabuk berat setelah menenggak satu botol penuh minuman keras dan mulai mengganggu penumpang lainnya.
Pria ini bahkan juga berusaha mencekik seorang pria yang duduk di sampingnya sambil berteriak “Pesawat ini akan jatuh!”. Tanpa perlu basa-basi lagi, kru pesawat dan penumpang lainnya akhirnya mengikatnya ke kursi dan menutup mulutnya dengan selotip. Setibanya di New York, pria tersebut langsung ditangkap.
Pada tahun 2013, penerbangan U.S Airways terganggu oleh seorang wanita yang tidak mau mematikan ponselnya. Wanita bernama Lindsay Bien-aime sudah diperingatkan beberapa kali oleh kru pesawat untuk mematikan ponselnya. Namun ia menolak dan marah-marah serta mengeluarkan kata-kata kasar. Pilot terpaksa memutar kembali pesawat ke gerbang untuk menurunkannya.
Ternyata, situasi semakin memburuk saat beberapa orang polisi berusaha membawanya keluar dari pesawat. Ia mencakar, menendang, dan melawan para polisi serta menolak untuk turun dari pesawat. Wanita tersebut kemudian ditangkap dan didakwa dengan kekerasan, tidak mematuhi peraturan, serta menolak untuk ditangkap.
Merokok adalah salah satu hal yang dilarang di dalam pesawat. Namun Robin Seymour rupanya tidak peduli dengan larangan ini. Dalam penerbangan dari Washington Dulles ke Roma pada tahun 2010 lalu. Ia tetap berusaha menyalakan rokoknya di penerbangan tersebut yang tentu saja langsung diperingatkan oleh para kru pesawat.
Bukannya segera mematikan rokoknya dan minta maaf, ia malah menyerang para kru yang memperingatkannya. Ia bahkan mengancam akan membakar sebuah bantal jika mereka terus mengganggunya. Ia ditangkap dan kemudian didenda 34 ribu dolar untuk tindakannya ini. Robin Seymour kemudian meminta maaf dan mengatakan bahwa sikapnya ini adalah efek dari Xanax dan minuman beralkohol yang dikonsumsinya.
Lagi-lagi, seorang penumpang mabuk mengacaukan penerbangan. Kali ini dalam pesawat British Airways yang terbang menuju Los Angeles, Kevin Lee Mosele begitu mabuk dan marah-marah di dalam pesawat hanya dalam 2 jam setelah pesawat lepas landas. Ia bahkan mengancam akan membuka pintu pesawat.
Ia kemudian ditangkap dan diborgol agar tidak mengacau sebelum kemudian diserahkan ke pihak yang berwajib. Mosele meminta maaf atas apa yang ia lakukan. Ia juga mengaku telah minum beberapa gelas bir dan anggur. Mosele kemudian dilepaskan setelah membayar denda 10 ribu dolar.
Pada Mei 2011, penerbangan 456 dari Houston ke Chicago dikacaukan oleh seseorang yang berusaha bunuh diri. Reynel Alcaide berdiri dari tempat duduknya, berlari ke bagian depan pesawat dan berusaha membuka pintu pesawat. Ketika seorang pramugari menegurnya, Alcaide justru menghimpitnya ke dinding pesawat sambil berusaha membuka pintu pesawat dan berteriak, “Aku harus turun dari pesawat ini.”
Para penumpang kemudian menyerang Alcaide dan menghimpitnya ke lantai. Pesawat tersebut kemudian terpaksa berbelok ke St. Louis. Reynel Alcaide kemudian didakwa dan didenda 38.500 dolar atas tindakannya ini.
Jangan pernah mengabaikan tanda mengencangkan sabuk pengaman di pesawat. Hal inilah yang membuat Zhiming Qu kemudian diselotip ke tempat duduknya. Dalam penerbangan dari Shanghai ke Chicago pada tahun 2011, pramugari dengan sopan memintanya untuk memasang sabuk pengamannya.
Bukannya menurut dan memasang sabuk pengamannya, ia justru mengucapkan kata-kata kasar, meludah, bahkan memukul pramugari dengan gesper sabuk pengaman. Zhiming Qu kemudian diselotip agar tidak melawan dan pesawat tersebut harus berbelok ke Jepang. Ia kemudian didenda 34.125 dolar atas tingkah lakunya yang mangacau ini.
Pada tahun 2010, Andrey Zherdev berada dalam penerbangan dari Moscow ke New York. Di dalam pesawat, ia minum minuman keras yang sudah ia siapkan sebelumnya. Pramugari berusaha menyita minumannya, namun ternyata Zherdev sudah punya cadangan lain di dalam tasnya. Ketiga pramugari kembali menegurnya, Zherdev langsun mengamuk. Ia berteriak-teriak, melempar botolnya, mengobrak-abrik tempat makannya, serta melempar sebuah koper.
Pesawat terpaksa berbelok ke Stockholm dan Zherdev didenda 13 ribu dolar untuk perilakunya yang tidak pantas ini. Zherdev merespon tuntutan ini lewat sebuah surat dan mengatakan bahwa ia tidak melakukan kesalahan apapun. Menurutnya, ia telah didiskriminasi karena dirinya adalah seorang homoseksual Rusia dan minta untuk diberi kompensasi atas “kerugian moral” yang ia terima.
Pada Agustus 2014, James Beach bertengkar dengan seorang penumpang wanita yang duduk di depannya gara-gara knee defender. Knee defender adalah sebuah alat yang dipasang di bagian belakang kursi agar penumpang yang duduk di depannya tidak bisa memundurkan sandarannya.
James Beach memasang alat tersebut untuk bekerja di laptopnya, namun wanita di depannya komplain karena ia tidak bisa memundurkan sandaran kursinya. Kemudian terjadilah pertengkaran diantara keduanya dan wanita tersebut kemudian melemparkan minumannya kepada Beach dan mengenai laptopnya. Pesawat tersebut akhirnya berbelok ke Chicago dan kedua penumpang diturunkan.
Kita tahu bayi hanya bisa menangis jika mereka merasa tidak nyaman. Jadi sebagai orang dewasa, kita tentu harus bisa mengalah. Tapi Joe Hundley memutuskan untuk melakukan hal yang sebaliknya. Pada tahun 2013, ia menjadi penumpang paling dibenci setelah menampar bayi yang sedang menangis di pesawat Delta Airlines.
Jessica Bennet duduk dengan puteranya yang berusia 19 bulan, Jonah dalam penerbangan dari Minneapolis ke Atlanta. Jonah mulai menangis karena tekanan di telinganya. Dengan kata-kata menghina dan rasis, Hundley menyuruh Bennet untuk membuat bayinya diam, kemudian menampar wajah bayi tersebut. Beberapa penumpang menyaksikan kejadian tersebut, termasuk Todd Wonten yang kemudian membantu Jessica Bennett. Joe Hundley akhirya didakwa atas penyerangan dan dipenjara 8 bulan.
Dimanapun kita berada, memang sebaiknya selalu bersikap sopan dan tidak mengganggu orang lain. Di alat transportasi umum pun kita juga tidak bisa seenaknya saja, karena bisa saja kamu menyinggung orang lain.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…