Kentut, atau lebih sopannya disebut buang angin, adalah aktivitas fisik yang sangat manusiawi. Biasanya diawali dengan perut bergejolak mulas dan kembung, seperti ada tekanan yang mengaduk-aduk mendorong dari dalam, lalu akan keluar dalam bentuk gas dengan bau yang kurang enak.
Semua orang akan buang angin, tapi masing-masing punya kebiasaan yang berbeda. Ada yang melakukannya dengan tenang demi menjaga harga diri, ada yang bunyinya sampai satu ruangan, ada juga yang suka diam-diam meski di tengah keramaian. Mau gimana lagi? Kentut memang susah untuk ditahan. Yang bikin kita sungkan untuk buang angin dengan leluasa adalah bunyi dan baunya. Waspadalah dengan kentut yang pelan, hangat dan tak bersuara. Aduh.. aduh.. konon kentut jenis inilah yang baunya amit-amit.
Meski kalau dibicarakan terkesan kurang sopan, tapi peristiwa buang gas ini juga memiliki dasar ilmiah yang perlu Boombers ketahui. Dan penjelasan ini bisa menyelamatkanmu saat kelepasan buang gas di tengah banyak orang (ketahuan lagi).
Menurut para ahli, saat seseorang buang angin, tubuhnya sedang mengeluarkan udara dan beberapa kandungan kimia yang tidak diperlukan tubuh. Kentut memang tidak akan meracunimu, tapi kalau tidak segera dikeluarkan, bisa meningkatkan resiko pada masalah sembelit, infeksi di dalam pencernaan, perut kembung, kepala terasa sakit dan sebagainya.
Buang gas adalah salah satu mekanisme tubuhmu sendiri untuk menjaga fungsionalnya tetap baik dan membuatmu panjang umur. Jadi kamu punya alasan kuat buat tetap buang angin, daripada harus bayar jutaan ke rumah sakit akibat menahan kentut.
Selain sulit dipercaya, ini juga agak sulit diterima. Tapi penelitian University of Exeter oleh Mark Wood di Inggris, sudah membuktikannya. Aroma kentut itu memiliki kandungan hidrogen sulfida dosis rendah, yang justru bisa mencegah kerusakan di otakmu seperti demensia, bahkan penyakit parah misalnya jantung, kanker hingga artritis. Hidrogen sulfida dosis sendiri sejatinya tidak aman bagi manusia, malah bisa menjadi pemicu api dan konon dalam jumlah yang lebih besar, bisa setara dengan bom atom.
Jadi, ampunilah mereka yang nggak sengaja alias ‘kelepasan’ buang angin, karena sesungguhnya kalian sedang bersimbiosis mutualisme. Yang buang angin sehat, yang mencium baunya pun masih dapat manfaat.
Orang yang baru saja menjalani operasi, biasanya diperlukan beberapa waktu untuk bisa buang angin sebelum mereka makan, minum dan sebagainya. Karena selama operasi, biasanya tubuh dibius dan efeknya sampai ke usus, yang membuat pencernaan mereka tertidur. Bila sudah terjadi flatulensi atau buang angin, tandanya pencernaan sudah ‘bangun’ dari tidurnya.
Apa yang terjadi kalau kita makan dan minum setelah operasi padahal belum buang gas? Dikhawatirkan akan terjadi penyumbatan dan tidak normalnya saluran cerna. Tentu saja ini berbahaya dan dalam beberapa kasus, bisa menimbulkan kematian. Waduh..
Nah, sekarang sudah tahu kan fakta menyehatkan tentang buang angin. Kentutlah pada tempatnya, tapi kalau kepepet dan kelepasan ya tidak perlu disesali. Setelah membaca artikel ini, kalian mungkin bisa buang angin sambil senyum-senyum lega. Selain menyehatkan diri sendiri, toh lingkungan sekitar kalian juga akan berterima kasih atas gas bermanfaat yang dikeluarkan. Semoga bermanfaat dan sehat terus, Boombers.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…