Lucu

Melihat Para Pengemis ‘Bersapu Lidi’ yang Menjadi Penawar Kecelakaan di Kali Sewo Indramayu

Jauh sebelum ada Tol Cipali, Jalur Pantura-lah yang dilalui oleh banyak pemudik –terutama mereka yang menuju Jawa Timur dan Jawa Tengah. Salah satu kota yang dilewati adalah Indramayu. Bagi yang sering mudik dengan menggunakan kendaraan roda empat, maka ketika melewati Indramayu kamu akan menyaksikan pemandangan yang sedikit aneh.

Di sepanjang jalan akan duduk para pengemis dadakan. Mereka menunggu uang yang dilempar dari dalam mobil pemudik ke jalanan. Tradisi ini tentunya sudah berlangsung lama dan menjadi kebiasaan. Seperti kebanyakan jalur yang disebut angker, Kali Sewo Indramayu juga masuk dalam list tempat mengerikan tersebut.

Para pengemis berebut uang [Sumber gambar]
Jembatan Kali Sewo ini seringkali terjadi kecelakaan yang memakan korban. Warga juga percaya bahwa Kali Sewo memiliki penunggu. Satu legenda yang masih dipercaya hingga kini adalah kisah Saidah-Saeni, kakak beradik yang berakhir di kali dengan tragis.

Berkaitan dengan para pemudik yang melemparkan uang koin, hal tersebut sebagai bentuk saweran, isyarat izin agar diselamatkan dari bahaya ketika melintasi jalur itu. Tak heran, saat lewat Kali Sewo, puluhan pengemis akan berderet sepanjang 500 meter dan siap siaga dengan sapu lidi mereka. Mereka akan mengais uang-uang yang dilempar oleh pemilik mobil. Hal ini juga diyakini jika salah satu dari pengemis bersapu lidi ini merupakan jelmaan penunggu Kali Sewo.

Menunggu lempara uang koin [Sumber gambar]
Kebiasaan memungut uang ini akan tambah banyak peminatnya ketika mudik lebaran tiba. Dari kalangan semua umur, mulai anak-anak sampai nenek-nenek akan ikut mengemis sebagai pekerjaan sampingan. Tak hanya siang hari, pekerjaan mengemis ini akan berlangsung selama 24 jam.

Karena sudah berlangsung lama, pihak kepolisian pun memaklumi dan tak menganggap mereka sebagai penghambat jalan. Selama para pengemis bersapu lidi tersebut tidak melakukan kerusuhan terhadap laju lalu lintas, rasanya sah-sah saja.

Jadi, kebiasaan ini memang sudah menjadi tradisi yang berlangsung lama. Kepercayaan masyarakat dan kecelakaan yang terjadi membuat ritual tabur koin menjadi wajib, pemandangan pengemis bersapu pun sudah sangat lumrah dan bukan hal aneh lagi.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

2 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago