2. Juli 1984 – Penembakan Massal di McDonald
Tiga hari sebelum melakukan pembunuhan massal di San Diego, James Huberty mengatakan pada istrinya bahwa dirinya mungkin punya masalah mental. James Huberty kemudian menghubungi klinik dan membuat janji untuk konsultasi. Namun karena nada bicaranya tidak terkesan darurat, maka operator menutup telponnya dan berencana agar dokter menghubunginya kembali dalam 48 jam.
Keesokan harinya, setelah tidak menerima telepon dari klinik, Huberty berkata pada istrinya bahwa hidupnya telah berakhir dan ‘masyarakat sudah punya kesempatan mereka’. Ia kemudian mengendarai mobilnya ke McDonald dan mulai melepaskan tembakan ke para pegawai dan pelanggan yang menewaskan 21 orang. Ia akhirnya ditemak mati oleh tim SWAT.