Pemuda ini ingin meneruskan perjuangan B.J. Habibie
George Saa sebenarnya dari awal bercita-cita menjadi seorang pilot, namun kondisi mata yang minus membuatnya harus mengubur impian tersebut. Kemudian pria ini dengan yakin mengatakan bahwa, “kalau tidak bisa menerbangkan pesawat, saya harus bisa membuat pesawat. Setidaknya memahami teknologi pesawat terbang.” Tak heran dia mengatakan hal tersebut karena ternyata selama ini pria yang sedang mengambil studi S2 di Inggris ini merupakan pengagum mantan presiden Indonesia, B.J. Habibie. Pria ini dari dulu menginginkan bergabung ke institusi riset Indonesia demi menggabungkan teknik dirgantara dan teknik mesin seperti yang selama ini ia pelajari.
Kerennya lagi, meskipun namanya sudah dikenal di luar negeri, George mengaku sangat ingin berkontribusi lebih untuk memajukan Papua. Dia ingin semua anak Papua dapat mengenyam pendidikan dengan gratis beserta fasilitas pengantaran dan penjemputan serta makan siang setiap hari. Mengingat dulu dia merasakan sulitnya untuk bisa sekolah. Dia juga ingin siswa SMP dan SMA diberi pendampingan keterampilan khusus agar lebih mengetahui potensi yang dimiliki.
BACA JUGA: Bikin Bangga, Bu Risma Diundang Pangeran Inggris Gara-Gara Kehebatannya Mengolah Sampah di Surabaya
Septinus George Saa juga mengaku bahwa dia akan kembali ke Indonesia seusai menyelesaikan pendidikannya S2 di Inggris ini. Sekalipun ada perusahaan asing yang meminangnya dengan iming-iming besar, dia tetap ingin memajukan daerah serta negaranya sendiri. Andai saja Indonesia dipenuhi oleh orang-orang nasionalis seperti sosok Septinus George Saa, pastilah kita bisa lebih maju dalam berbagai bidang. Pemuda ini lagi-lagi dapat mengingatkan kita bahwa jangan pandang sebelah mata orang-orang dari suku, bangsa, dan agama lain karena tidak menutup kemungkinan mereka memiliki potensi yang luar biasa untuk memajukan negeri. Siapapun kita dan dari manapun asalnya, yang pasti tetap satu Indonesia.