Categories: Trending

Kasus Pembantaian Massal Ini Membuktikan Kekejian Jepang Saat Perang Dunia II

Selama perang dunia ke-II berkecamuk di dunia ini, banyak negara-negara di dunia ini yang mengalami kekejaman dari Jepang. Negara yang saat itu dipimpin oleh Hirohito melakukan kejahatan-kejahatan perang di seluruh dunia. Mereka tidak hanya melancarkan serangan militer yang mengerikan saja, tapi juga eksperimen dengan tahanan perang, dan pembantaian massal.

Selama kurun waktu 7-8 tahun hingga Hiroshima dan Nagasaki dihancurleburkan, Jepang telah melakukan banyak sekali genosida dan pembunuhan massal di kawasan Asia. Bahkan, menurut para peneliti, ada sekitar 10 juta orang meninggal dengan mengenaskan akibat penyiksaan dan pembunuhan membabi buta. Berikut beberapa daftar genosida terparah yang membuktikan kekejian Jepang saat perang.

Pembantaian Nanking – Tiongkok

Pembantaian Nanking merupakan peristiwa paling mengerikan dalam sejarah Tiongkok. Pada perang Sino-Jepang II yang terjadi dari Desember 1937-Januari 1938, Jepang melakukan banyak sekali pembantaian massal kepada warga sipil. Menurut berbagai sumber yang beredar, tragedi ini menewaskan hingga 300.000 orang di kawasan Nanking hanya dalam waktu 6 minggu saja.

Pembantaian Nanking [image source]
Saat perang berkecamuk di kawasan Nanking, tentara dari Jepang melakukan banyak sekali pembantaian. Bahkan sempat ada kontes dari dua komandan di mana yang membunuh paling yang akan menang. Oh ya, pada peristiwa ini kawasan Nanking juga sangat rawan dengan kasus pelecehan seksual. Setidaknya ratusan ribu ribu wanita di sini diperlakukan dengan mengerikan sebelum akhirnya dibunuh.

Pembantaian Manila – Filipina

Saat Jepang sampai di kawasan Asia Tenggara, mereka melakukan serangan besar-besaran ke banyak negara. Selain Indonesia, Filipina juga pernah dimasuki Jepang pada tahun 1945 dan terjadi pembantaian dan pemerkosaan massal di sana. Setidaknya pada tahun 1945, ada sekitar 100.000 penduduk diperlakukan dengan mengerikan tanpa ada belas kasihan sama sekali.

Pembantaian Manila [image source]
Para militer Jepang menyerang siapa saja yang melawan atau tidak patuh dengan mereka. Pria-pria akan dibantai tanpa ampun ditempat sementara gadis muda berusia belasan tahun akan dikumpulkan untuk diperlakukan secara tidak manusiawi. Pada kasus pembantaian massal ini 2 orang petinggi militer Jepang bernama Tomoyuki Yamashita dan Akira Muto ditetapkan sebagai tersangka.

Pembantaian Sook Ching – Singapura

Saat Inggris menyerah dan meninggalkan kawasan Singapura, Jepang mengambil alih banyak sektor di negara kecil ini. Mereka melakukan pembersihan rasa secara terstruktur agar Singapura terbebas dari pendatang dari Tiongkok yang kala itu memenuhi Singapura. Melalui Kempeitai, Jepang mulai melakukan misi pembunuhan massal yang sembunyi-sembunyi.

monumen Pembantaian Sook Ching [image source]
Biasanya warga keturunan dari Tionghoa akan diculik lalu dibantai begitu saja dengan kejamnya. Dalam peristiwa yang terkaji dari Februari-Maret 1942 ini ada 70.000 warga keturunan Tiongkok dibantai habis-habisan. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Jepang telah membuat kawasan Singapura benar-benar mencekam.

Pembantaian Mandor – Indonesia

Saat berada di Indonesia, Jepang juga lagi-lagi melakukan hal mengerikan yang sama. Mereka melakukan pembantaian massal tanpa memandang apa pun. Siapa saja yang bukan warga Jepang akan dibantai dengan cara yang sangat mengerikan. Hal ini dilakukan oleh tentara negara matahari terbit untuk menakuti warga dan mungkin untuk kesenangan semata.

Makam Juang Mandor [image source]
Pembantaian massal yang terjadi di Indonesia ini setidaknya menghilangkan 21.000 nyawa dalam kurun waktu setengah tahun saja. Akibat kejadian yang sangat mengerikan itu. Para penduduk Dayak mulai berhamburan untuk melawan. Banyak dari mereka akhirnya memburu tentara Jepang sebagai balasan rasa sakit yang diderita oleh banyak penduduk.

BACA JUGA: Menguak Misteri Pulau Socotra Yang Konon Jadi Tempat Persembunyian Dajjal Saat Ini

Dalam perang apa pun membantai warga sipil yang tidak memakai senjata adalah sebuah kejahatan. Apa yang dilakukan Jepang di atas adalah bukti bahwa di masa lalu mereka tidak memiliki hati sama sekali. Yang mereka inginkan hanyalah membantai dan menguasai wilayah sebanyak-banyaknya. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa ini atau masa yang akan datang.

Share
Published by
Adi Nugroho

Recent Posts

4 Kontroversi Seputar Doktif yang Kerap Bongkar Produk Skincare Overclaim

Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…

1 week ago

Serba-serbi Tol Cipularang yang Kerap Makan Korban, Mitos hingga Sejarah Pembangunan

Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…

2 weeks ago

4 Live Action Paling Booming di Netflix, Bisa Jadi Teman Malam Minggu

Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…

3 weeks ago

Fenomena Joged Sadbor yang Ubah Nasib Warga jadi Kaya, Benarkah Disawer Judol?

Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…

3 weeks ago

Pengusaha Budidaya Jamur Tiram Modal 100 Ribu Bisa Dapat Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…

3 weeks ago

6 Tahun Merawat Suami Lumpuh Sampai Sembuh, Perempuan Ini Berakhir Diceraikan

Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…

3 weeks ago