Syarat mutlak untuk menjadi seorang pejabat adalah berani dan senantiasa siap siaga tampil di depan publik. Tak hanya cakap berinteraksi dengan rakyat, tapi juga luwes dalam menyampaikan pidato-pidatonya. Namun, beberapa dari mereka pernah melakukan kesalahan fatal ketika menyampaikan sebuah pidato penting.
Kepadatan agenda mungkin salah satu faktor yang membuat mereka luput dalam penyampaian pidatonya. Meski begitu para rakyat yang sekaligus seorang netizen sering mempermasalahkan hal tersebut hingga mereka pun kesal. Namun, bukankah sudah menjadi resiko pejabat untuk dikritisi publik? Berikut adalah mereka yang pernah salah ucap dalam pidato pentingnya.
Orang nomor satu di Indonesia sekarang juga pernah melakukan kesalahan dalam pidatonya. Ia menyebutkan tempat lahir Bung Karno di Blitar, padahal sebenarnya beliau dilahirkan di Surabaya. Pidato tersebut ia proklamirkan ketika memperingati hari lahir Pancasila dan bertepatan dengan ulang tahun Bung Karno dua tahun lalu.
Ternyata, hal tersebut merupakan kesalahan dari sang penulis naskah, Sukardi Rinakit juga. Dilansir dari kompas.com, pada awalnya Presiden Jokowi memang meminta dirinya untuk mengecek ulang di mana Bung Karno lahir dan ia menjawab Blitar. Setelah itu Presiden Jokowi maupun Sukardi meminta maaf kepada publik atas kesalahan tersebut.
Salah satu yang terkena imbas langsung ketika terjadi keseleo lidah atau menyampaikan pidato dengan berapi-api padahal isinya pun kurang sesuai adalah Ahok. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini telah mendekam di bui karena kesalahannya ketika sedang berpidato di Kepulauan Seribu. Basuki Tjahaja Purnama memasukkan sebuah ayat Al Quran dalam pidatonya.
Ia mengutip surat Al Maidah ayat 51 yang berisi tentang pemimpin yang baik adalah dia yang beragama Islam. Ahok yang notabene memeluk agama Kristen berpendapat mengenai ayat itu dan dituding telah menistakan agama. Ada juga sumber yang bilang bahwa video yang beredar merupakan sebuah editan, namun masyarakat sudah terlanjur geram dan pada akhirnya Ahok pun masuk penjara.
Negara Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam memang menjadikan ucapan salam assalamualaikum serta waalaikumsalam menjadi hal yang wajib setiap membuka dan menutup sebuah pidato. Hal tersebut juga dilakukan oleh mantan Presiden kelima RI, Megawati Soekarno Putri.
Selalu berapi-api jika menyampaikan pidato seperti sang ayah, kali ini Megawati terselip sedikit ketika mengeja nama Allah dan waalaikumsalam. Hal ini terjadi ketika ia menyampaikan pidato pada Rakernas PDIP satu tahun yang lalu. Video tersebut viral dan Megawati mendapat banyak kritikan dari para netizen.
Kejadian yang memporak-porandakan Negeri Paman Sam 16 tahun lalu memang merupakan sebuah titik terendah bagi negara besar itu. Hal tersebut pastilah tidak akan pernah dilupakan oleh para warganya, termasuk ia yang menjabat sebagai Presiden kontroversial Amerika sekarang, Donald Trump. Ketika sedang kampanye ia menorehkan sebuah kesalahan pada pidatonya.
Kejadian 9/11 yang sakral ia salah ucapkan dengan menyebutnya menjadi 7/11. Warga Amerika sontak kaget dengan pernyataannya yang bisa dengan segampang itu melupakan kejadian bersejarah tersebut. Namun, dilansir dari detik.com, ia pada akhirnya menyatakan pada CNN bahwa hal tersebut hanya keseleo lidah.
Ketika sedang berkunjung ke Indonesia, Mantan Presiden Obama menyempatkan berpidato pada Kongres Diaspora di Kota Kasablanka Hall, Juli 2017 kemarin. Ia membagi pengalamannya selama tinggal di Indonesia dalam pidato tersebut serta wejangan-wejangan lainnya. Namun, yang membuat kaget netizen adalah salam pembukanya.
Ia membuka pidato dengan mengucapkan selamat pagi serta ucapan terima kasih pada Presiden RI. Salahnya, ia menyebutkan terima kasih kepada Presiden Megawati dan anggota kabinet, padahal saat itu yang menjabat adalah Presiden Jokowi dan Obama sendiri bahkan telah bertemu dengan beliau.
Perdana Menteri Kanada mungkin merupakan sosok pemimpin paling ganteng saat ini. Namun, setelah disusul oleh Perdana Menteri Australia yang merupakan pemimpin termuda di dunia, predikatnya mulai lengser. PM Justin Trudeau juga pernah salah ucap ketika sedang menyampaikan pidato pentingnya.
Ia lupa menyebutkan provinsi Alberta dalam pidatonya, padahal seharusnya ia menyebutkannya karena sudah tertulis pada naskah yang ia pegang. Ia sampai dikecam oleh para warganya sendiri. Namun, ia akhirnya menyatakan permintaan maaf resmi lewat akun twitternya.
Seorang Perdana Menteri Malaysia ke-4, Mahathir Mohammad juga sedang dipaksa minta maaf oleh para netizen atas apa yang diucapkannya pada pidatonya beberapa hari lalu. Ia menyampaikan pidato pada sebuah kampanye anti kleptokrasi yang diselenggarakan oleh Himpunan Sayangi Malaysia.
Dilansir dari solopos.com, ia memang sengaja menyerang lawan politiknya, Najib Razak. Ia menyebut Najib sebagai seorang pencuri, perompak, dan penyamun karena dirinya memiliki darah Bugis. Secara tidak langsung ia menghina suku bugis sebagai hal-hal yang disebutkan tadi. PM Mahathir Mohammad pun dipaksa minta maaf oleh netizen Indonesia karena sudah menyebarkan penghinaan.
Pada pidato pertamanya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies dianggap melakukan sebuah kesalahan yang membuat banyak pihak tersinggung. Anies menggunakan istilah pribumi dalam pidato tersebut. Padahal telah beredar peraturan yang dikeluarkan pada tahun 1998 untuk tidak menggunakan istilah tersebut dalam semua perumusan, penyelenggaraan kebijakan, perencanaan maupun pelaksanaan program.
Tindakan Anies tersebut menuai banyak respon dari netizen sekalian, karena dilansir dari kompas.com bahwa Baswedan merupakan marga Arab alias pendatang. Kejadian ini juga membuat dirinya dipolisikan. Bagaimanapun tanggapan dirinya hanyalah “sudah cukup,” ketika ditanya oleh media.
Akhir-akhir ini nama Setya Novanto memang kerap disebut-sebut. Bukan hanya soal korupsi E-KTP dan juga penyakit jantungnya yang dibuat meme oleh para netizen, tetapi ternyata Setnov juga pernah salah ucap ketika sedang membacakan sebuah pidato penting. Hal ini terjadi ketika Raja Salman sedang mendatangi kantor DPR RI beberapa bulan lalu.
Ia membacakan pidatonya dengan Bahasa Arab sebagai apresiasi kepada Raja Salman. Setelah pembukaan menggunakan Bahasa Arab, Setnov kembali membacakan pidatonya dalam Bahasa Indonesia untuk menyebutkan siapa saja yang telah hadir dalam acara di kantor DPR RI tersebut. Ia menyebutkan nama mantan Presiden SBY serta jabatannya dulu dan juga Try Sutrisno. Namun sayang, ia salah menyebutkan jabatan Try Sutrisno yang merupakan Wakil Presiden menjadi Wakil Ketua DPR RI. Ia lalu meminta maaf dan berkata jika dirinya grogi setelah bersalaman dengan Raja Arab tersebut.
Peribahasa mulutmu harimaumu memang perlu dipegang teguh oleh semua manusia di bumi ini. Bahwasanya, mereka harus tetap berhati-hati dengan apa yang diucapkan, tidak hanya di sosial media yang marak menjadi peringatan, tetapi juga ketika sedang berbicara langsung, seperti pidato-pidato yang disampaikan oleh para pejabat di atas. Namun, mereka juga manusia yang tidak luput dari kesalahan, bukan?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…