Berpeluh keringat panas di ruangan penuh api, percikan bara senantiasa menggigit kuliti, dan juga tak pernah lelah menempa besi. Ya, inilah mereka para blacksmith alias pandai besi. Di zaman sekarang pekerjaan ini mungkin sudah musnah digantikan oleh mesin, tapi di masa lalu seorang Blacksmith adalah pekerjaan yang sangat mulia. Dari tangan mereka lahirlah banyak senjata-senjata mematikan yang membuat sebuah negara atau kerajaan jemawa di dunia.
Blacksmith, mungkin bagi kita hanyalah tukang pandai biasa yang modalnya cuma otot dan tahan panas saja. Tapi, sejatinya mereka adalah para jenius. Para pandai besi benar-benar memikirkan apa yang mereka buat. Tak hanya itu, para pandai besi juga senantiasa menaruh soul pada setiap tempaannya. Makanya, mereka kemudian bisa menciptakan senjata-senjata paling mematikan. Macam Masamune atau Zulfiqar.
Kita tahu nama senjata legendaris dan juga pemakainya. Sedangkan, sosok blacksmith alias si kreatornya jarang sekali disebut. Padahal tanpa mereka, mungkin takkan pernah ada senjata-senjata mematikan yang sudah terkenal di dunia itu.
Bukan tanpa alasan kenapa Masamune dijuluki the best japanese swordsmith of all the times. Benar, alasannya tentu saja karena Masamune telah berhasil membuat pedang atau Katana terbaik yang pernah ada dan bernama seperti dirinya, Masamune. Pedang Masamune konon tidaklah tajam, namun ia sangat bisa merepresentasikan kebaikan hati dan jiwa kreatornya.
Masamune sejak dulu dikenal sebagai ahli pedang terbaik yang pernah dimiliki Jepang. Pria ini diketahui memang mampu menempa baja buruk rupa menjadi sebuah pedang cantik rupawan. Pedang Masamune sendiri menurut legenda berwujud sangat menawan. Kilat-kilatnya seolah ia dibuat dari kristal. Jepang patut bangga memiliki seorang swordsmith yang namanya begitu mendunia ini.
Jika ditanya tentang pedang mana yang paling tajam di dunia? Maka jawabannya tak lain adalah Scimitar milik Salahuddin Al Ayubi. Sejarah pernah menulis pedang satu ini sanggup memotong sebuah kain sutra yang dijatuhkan di atas sisi tajamnya. Saat itu si Lionheart sampai termangu seperti orang bodoh ketika melihat aksi menakjubkan itu.
Tapi, sehebat apa pun Scimitar ini, namun tetap saja ada kreatornya dan dari catatan sejarah, ternyata bukan Salahudin yang membuatnya sendiri. Pedang paling tajam di dunia ini dibuat oleh pandai besi biasa di kota Damaskus yang namanya tidak sekalipun diketahui. Ya, kadang-kadang memang seperti ini. Hal-hal hebat diciptakan oleh orang-orang yang bahkan namanya tidak diketahui.
Zulfiqar bisa dikatakan sebagai pedang paling legendaris yang sejarah dan kemampuannya begitu terkenal. Bagaimana tidak, si pemiliknya sendiri adalah Nabi Muhammad sebelum akhirnya diberikan kepada sahabatnya, Ali Bin Abi Thalib. Zulfiqar memiliki bentuk yang unik. Ia mirip Scimitar, namun punya ujung yang terbelah dua. Dikatakan jika pedang ini nantinya akan diwarisi oleh Al Mahdi.
Begitu hebat dan sangat diagungkan, Zulfiqar ternyata belum diketahui siapa pembuatnya. Ada yang mengatakan jika si blacksmith-nya adalah orang Arab, tapi ada juga yang bilang jika pedang ini adalah hasil rampasan dari perang sebelumnya. Siapa pun itu, Nabi Muhammad pastilah memuji si kreatornya karena berhasil membuat pedang yang begitu menakjubkan.
Tak hanya berkaca dari luar negeri saja, sosok blacksmith mumpuni juga pernah dipunyai oleh Indonesia. Ada begitu banyak pandai besi di Nusantara, tapi yang bisa dikatakan paling sangar adalah si Mpu Gandring. Ya, kamu sudah tahu kalau sosok satu ini adalah pencipta salah satu keris paling terkutuk yang pernah ada.
Lewatkan bagian soal Ken Arok yang membunuh Mpu Gandring, tapi coba perhatikan bagaimana keris itu sendiri. Sesuai dengan perkataan sang Mpu, keris itu sangat terkutuk. Ken Arok mati pun begitu dengan anak keturunannya. Hal ini jadi bukti kalau Mpu Gandring adalah Blacksmith jempolan. Tak hanya bisa menciptakan keris hebat, tapi juga bisa memberikan kutukan di dalamnya.
Muramasa adalah sisi kebalikan dari Masamune, entah dari sifat maupun pedang yang mereka hasilkan. Ketika pedang Masamune tak pernah bisa menebas apa pun, Muramasa justru sebaliknya. Ditancapkan di sungai, ia memotong apa pun yang lewat bahkan termasuk ikan-ikan tak berdosa.
Muramasa adalah blacksmith jempolan, namun dalam sejarah Jepang ia dianggap jahat karena pembawaan sifatnya yang buruk. Pedangnya sendiri pun akhirnya mewarisi sifat Muramasa yang buruk dan menurut banyak orang ketika itu pedang ini penuh dengan aura buruk. Seperti ingin membunuh atau bunuh diri saja rasanya kalau memegang belati Muramasa lama-lama.
Mungkin kita berpikir jika pedang hanyalah alat. Namun, dari cerita di atas ternyata terbukti jika hati si pembuatnya juga bisa merasuk ke dalam karya ciptanya. Seperti kutukan Mpu Gandring yang ternyata benar-benar nyata bahkan bisa dikatakan mengubah jalannya sejarah.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…