Hampir setiap hari masyarakat Indonesia mengernyitkan dahi dengan kasus-kasus absurd tapi nyata yang hadir di kehidupan kita. Salah satu yang kini ramai dibicarakan adalah adanya pagar misterius yang membentang sepanjang 30 kilometer di pantai utara Jawa Barat.
Awalnya, banyak pihak lepas tangan dan mengaku tidak tahu soal cerucuk bambu ber-topping paranet hitam tersebut. Namun setelah polemik terus berkembang, beberapa mulai berani buka suara, meski masih dipertanyakan kebenarannya.
Masyarakat bertanya-tanya, bagaimana peran pemerintah dalam melindungi negaranya. Pasalnya, pagar sepanjang itu tapi banyak pihak yang mengaku tidak tahu. Rakyat pun mempertanyakan integritas para pemangku kebijakan, termasuk aparat penegak hukum yang seharusnya berada di barisan terdepan.
Alasan kemarahan masyarakat cukup masuk akal. Selain tentang pertahanan negara, nasib para nelayan di kawasan itu pun juga patut mendapat perhatian. Gara-gara pagar panjang tersebut mereka jadi susah melaut sebagai mata pencaharian mereka.
Berbagai rumor pun berkembang di masyarakat seiring pemerintah yang terkesan angkat tangan dengan masalah ini. Salah satunya adalah Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) yang menyebut bahwa pagar ini merupakan rencana dari proyek reklamasi.
Menurut Walhi, pagar panjang tersebut dibangun demi mengendalikan aliran laut di suatu area. Beberapa contoh pembangunannya pun juga sudah ada di Indonesia, seperti di Bali, Jakarta, serta Makassar. Sebuah cara yang biasa dimainkan oleh para pengembang besar dalam mengakali masalah perizinan.
Dikutip dari Instagram catchmeupco, Walhi mengklaim bahwa pagar ini memiliki risiko besar dalam perusakan lingkungan. Tak hanya membuat para nelayan kesulitan untuk melaut, pagar tersebut juga dikhawatirkan bakal merusak ekosistem.
Menurut Dwi Sawung yang merupakan Manajer Kampanye Tata Ruang dan Infrastruktur Walhi, pembangunan pagar tersebut bisa merusak terumbu karang dan padang lamun. Selain itu, Dwi juga menegaskan bahwa pemerintah seharusnya tahu siapa dalang di balik pagar misterius tersebut dengan melihat siapa yang memiliki catatan Hak Guna Bangunan atas pembangunannya.
Yang menarik, ketika berbagai pihak berlomba cuci tangan (biar bersih), tiba-tiba entah datang dari mana, muncul sekelompok masyarakat yang menamakan dirinya sebagai Jaringan Rakyat Pantura (JRP). Mereka mengaku bertanggung jawab atas pembangunan pagar tersebut.
Humas JRP Shandi Martha menjelaskan bahwa pembangunan pagar tersebut dimaksudkan untuk pencegahan terhadap abrasi. Bahkan Shandi mengklaim bahwa banyak masyarakat yang patungan demi membuat pagar tersebut. Wah, kalau ini harus dibuktikan dengan data dan fakta, siapa saja yang patungan dan berapa rupiah yang harus dikeluarkan warga untuk membangun pagar sepanjang itu.
Selain JRP, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat akhirnya juga berani buka suara tentang pagar laut misterius di Bekasi. Mereka menyebut barisan bambu yang membentang sepanjang 2 kilometer di pesisir Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi sebagai bagian dari proyek pemerintah dalam pembangunan pelabuhan perikanan.
Menurut penjelasan Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem pada DKP Jawa Barat Ahman Kurniawan, pagar ini nantinya akan berdiri sepanjang 5 kilometer pada area seluas 50 hektare yang merupakan sumbangsih dari dua perusahaan, yaitu PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara atau (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN). Ia mengatakan bahwa proyek ini melibatkan pihak negeri dan swasta.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Doni Ismanto menegaskan bahwa pagar tersebut tidak berizin. Yang unik, Doni juga mengaku bahwa sudah berkirim surat kepada pihak yang ‘menanam’ pagar. Namun hingga saat ini suratnya tak berbalas.
Luar biasa bandelnya…
Kabar bahagia datang dari pasangan artis Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid yang kini tengah menantikan…
Sempat digegerkan penemuan mayat di dalam koper berwarna merah di selokan Desa Dadapan, Kecamatn Kendal,…
Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, akhirnya resmi kembali ke negara asalnya, Korea Selatan.…
Tahun 2025 baru saja dimulai, China sudah bikin dunia gemetaran. Bukan bicara soal perang tapi…
Sebuah video viral di media sosial menunjukkan seorang bocah kecil bermain skuter sendirian di tengah…
Dunia sepakbola Indonesia sedang geger-gegernya. Jelang lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang bakal diselenggarakan di…