Cerita Perjuangan Nunung Lawan Penyakit, Jual Aset Hingga Tinggal di Kosan
Komedian Nunung kembali menjadi sorotan setelah mengungkap perjuangannya melawan penyakit yang mengharuskannya menjalani pengobatan tanpa henti. Demi mencukupi kebutuhan medis dan keluarganya, Nunung mengambil langkah besar dengan menjual aset-aset berharganya. Keputusan ini bukan hal yang mudah, tetapi ia merasa harus melakukannya agar tetap bisa bertahan.
Di usia 61 tahun, Nunung masih terus berjuang demi bisa melakukan pengobatan yang mahal hingga memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Salah satu langkah yang diambilnya adalah dengan menjual rumah dan mobil yang dimilikinya, bahkan memilih untuk tinggal di kos bersama sang suami. Berikut adalah cerita perjuangan Nunung selengkapnya.
Jual Aset hingga Tinggal di Kosan
Komedian Nunung [sumber gambar]Demi membiayai pengobatan yang harus dijalaninya tanpa henti, Nunung memutuskan untuk menjual hampir seluruh asetnya, termasuk rumah dan mobil. Ia dan suaminya, Iyan Sambiran, kini tinggal di sebuah kos di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, dengan biaya sewa Rp 3,2 juta per bulan. Meski berat, keputusan ini sudah ia diskusikan dengan sang suami yang selalu memberikan dukungan penuh. Selain itu, ia juga membuka warung makan di Solo agar keluarganya tetap memiliki pemasukan. Meski harus mengorbankan banyak hal, Nunung tetap berusaha bertahan demi kesehatan dan keluarganya.
Usaha Warung Berkat Bantuan Raffi Ahmad
Nunung dan suami [sumber gambar]Warung Songoseng by Mami Nunung ini berawal dari hobi memasaknya, namun sempat tertunda karena keterbatasan dana. Beruntung, Raffi Ahmad turut berperan besar dalam mewujudkan usaha ini. Ia menawarkan bantuan kepada Nunung untuk mencari tempat berjualan. Setelah mendapatkan lokasi yang sesuai, Nunung akhirnya berhasil membuka warung makan dengan menu andalan Cumi Balakutak. Ia pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Raffi dan rekan-rekan artis lain yang telah banyak membantunya sejak ia sakit hingga sekarang.
Kehidupan Setelah Tinggal di Kosan
Warung Nunung [sumber gambar]Tinggal di kos tentu memberikan perubahan besar bagi Nunung dan suaminya. Tidak seperti di rumah sebelumnya yang selalu ramai dengan keluarga dan cucu, kini keduanya hanya tinggal berdua dalam satu kamar. Suasana yang lebih sepi menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi sang suami, Iyan Sambiran. Untuk mengatasi rasa sepi, Iyan sering mengajak Nunung keluar sekadar untuk jalan-jalan dan menikmati waktu bersama. Meskipun kondisi ekonomi mereka tidak sebaik dulu, Iyan tetap optimis bahwa mereka bisa menjalani hidup dengan bahagia asalkan tetap bersama.
Hubungan dengan Keluarga Besar
Nunung [sumber gambar]Di tengah perjuangannya melawan penyakit, Nunung justru merasakan kekecewaan mendalam terhadap keluarganya. Ia mengaku sakit hati karena merasa kurang mendapatkan perhatian, bahkan sekadar ditanya kabar oleh anak-anak dan cucunya. Kecewa dengan sikap mereka, Nunung akhirnya memilih untuk memutus komunikasi dan memulangkan seluruh keluarganya ke Solo. Selama ini, Nunung selalu berusaha menjaga dan mendahulukan keluarganya, sesuai dengan pesan almarhum ayahnya. Namun, ketika dirinya membutuhkan dukungan, ia merasa diabaikan. Meskipun keluarganya sudah mencoba meminta maaf melalui pesan, hingga kini Nunung belum siap untuk membuka hati dan kembali berkomunikasi.
Meski mengalami berbagai cobaan, Nunung tetap berusaha kuat menghadapi semuanya. Ia terus bekerja demi biaya pengobatan dan bertahan dengan dukungan suami serta teman-temannya. Perjuangannya menjadi bukti bahwa ketegaran dan kerja keras selalu membawa jalan keluar di tengah kesulitan.