Pengaruh Amerika Serikat ke seluruh penjuru dunia memang dikenal sangat luar biasa. Salah satunya berkat kepemilikan nuklir yang dipunyai oleh negeri Paman Sam tersebut, di mana barang itu kerap dijadikan sebagai salah satu peranan utama dan memiliki nilai tawar penting. Di antara jenis nuklir yang ada, Amerika Serikat memiliki senjata rahasia yang disebut Nuclear Football.
Meski namanya terkesan seperti olahraga, senjata mematikan tersebut dihadirkan dalam wujud sebuah tas tangan yang berbentuk koper berwarna hitam. Kehadiran Nuclear Football inilah yang kini menjadi kebanggaan Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump. Seperti apa penampakannya? Simak ulasan Boombastis berikut ini.
Koper nuklir yang secara resmi dikenal sebagai Tas Darurat Presiden pertama kali digunakan setelah Krisis Rudal Kuba pada tahun 1960-an. Benda tersebut bukanlah berisi sebuah tombol yang bisa meluncurkan nuklir kapan saja, melainkan beberapa berkas dan peralatan yang bisa digunakan oleh presiden untuk memerintahkan apakah nuklir diluncurkan atau tidak lewat keputusan yang cepat.
Selama Perang Dingin, baik Amerika Serikat maupun Uni Soviet memutuskan bahwa para pemimpinnya masing-masing membutuhkan sistem komando yang efektif untuk mengendalikan nuklir yang dengan perintah yang cepat dan terstruktur dalam sebuah rantai komando. Masing-masing pihak akhirnya memutuskan metode yang sangat mirip, yakni menggunakan tas kerja yang memungkinkan operatornya memerintahkan serangan nuklir dalam beberapa menit.
Bill Gulley, mantan direktur Kantor Militer Gedung Putih, mengungkapkan isi koper nuklir tersebut dalam bukunya Breaking Cover (1980). Dilansir dari Atomic Heritage Foundation (12/06/2018), ada empat benda yang terdiri dari Buku Hitam yang berisi opsi penyerangan, instruksi penggunaan Sistem Penyiaran Darurat (EBS) yang disimpan di sebuah folder manila dengan delapan hingga sepuluh halaman dijepit bersama-sama, kartu berukuran tiga kali lima inci dengan kode otentikasi khusus, dan lokasi bunker rahasia yang digunakan presiden untuk menyelamatkan diri.
Begitu presiden memerintahkan serangan, kode nuklir kemudian dikonfirmasi oleh Pentagon dan dibawa ke seluruh rantai komando seperti pembom, kapal selam, dan silo rudal yang membentuk aliansi nuklir. Saat diluncurkan sesuai perintah presiden Amerika Serikat, bom pertama akan diarahkan hingga mengenai target yang dituju dalam waktu 30 menit.
Koper nuklir tersebut kemudian menjadi pegangan penting dari para presiden Amerika Serikat hingga era Donald Trump. Keberadaannya yang senantiasa dibawa oleh ajudan kepresidenan, tak pernah berjauhan dari aktivitas sang kepala negara. Baik itu di dalam Gedung Putih, kunjungan ke luar negeri, hingga berada di dalam pesawat, maupun iring-iringan kendaraan protokoler resmi negara.
BACA JUGA: Buang Rp1,96 Triliun Sekali Luncur, Trident II Milik AS Ini jadi Peluru Kendali Termahal
Selain Nuclear Football milik Amerika Serikat, Rusia yang masih bernama Uni Soviet juga memiliki benda serupa yang dinamakan Cheget, yakni sebuah tas hitam yang yang digunakan untuk memerintahkan serangan nuklir. Cheget dibuat pada tahun 1980-an saat Uni Soviet merasa cemas tak mampu merespon perintah nuklir dengan cepat guna melancarkan serangan balasan jika negaranya diserang. Ngeri juga ya Sahabat Boombastis.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…