Ranjau adalah sebuah senjata yang sengaja digunakan untuk menjebak musuh yang sedang melintas. Bahan peledak yang terdapat dalam ranjau akan meledak ketika diinjak atau dilalui oleh kendaraan besar. Akibatnya, kelompok musuh akan terpental akibat ledakan dan kematian akibat kejadian ini menjadi semakin banyak.
Pasca perang, tidak semua ranjau meledak sesuai dengan keinginan. Akibatnya, di berbagai wilayah dunia, ranjau masih tertanam di dalam tanah dan siap meledak kapan saja dengan kekuatannya yang besar. Di beberapa negara ini, ranjau masih banyak ditemukan dan kerap menyusahkan penduduk atau pihak militer yang ingin menanganinya.
Mesir
Mesir memiliki banyak sekali ladang ranjang yang tersebar di beberapa wilayah terutama yang berbatasan langsung dengan Laut Mediterania. Saat perang dunia II terlecut dengan hebatnya, Sekutu yang ingin menguasai kawasan Afrika bagian utara harus berperang dengan Jerman yang menginginkan perluasan wilayah. Akhirnya ranjau-ranjau mematikan banyak sekali dipasang di kawasan Mesir agar banyak musuh meledak dan kemenangan bisa direbut.
Setidaknya selama perang dunia II ada sekitar 23 juta ranjau dipasang di dalam tanah. Jadi bisa bisa dibayangkan seperti apa ngerinya Mesir pasca perang. Pihak militer di Mesir sudah berusaha menumpas semua ranjau. Namun hanya 7 juta ranjau yang bisa diangkat dalam kurun waktu 15 tahun. Sisanya, masih siap meledak ketika diinjak dengan tekanan yang sangat tinggi.
Iran
Iran menghadapi masalah ladang ranjau yang cukup pelik di wilayahnya. Setidaknya selama perang dengan Irak di tahun 1980-1988 ada 12-16 juta ranjau yang dipasang oleh tentara Irak. Ranjau itu menempati 4 juta hektare lahan di Iran yang mayoritas telah berubah menjadi sebuah kota untuk pertanian di zaman sekarang.
Kawasan yang paling banyak memiliki ranjau berada di selatan dan barat. Iran terus melakukan penelusuran terhadap ranjau-ranjau agar kota seperti Khuzestan, Kermanshah, Ilam, dan Kurdistan aman dari ranjau yang akan meledak kapan saja ketika diinjak. Hingga sekarang, pemerintah Iran terus berusaha menghapuskan ranjau-ranjau agar warga negaranya selamat dari mara bahaya.
Afganistan
Negara selanjutnya yang memiliki ladang ranjau paling banyak dan luas adalah Afganistan. Di kawasan ini setidaknya ada 10 juta ranjau yang ditanam di kawasan sekolah, pertanian, jalan setapak, dan kawasan lain yang banyak dilalui oleh orang-orang. Akibatnya, hampir setiap hari ada ratusan orang yang kakinya meledak akibat ranjau hingga setidaknya 100.000 orang diamputasi dan harus mendapatkan perawatan dengan baik.
Banyaknya ranjau di kawasan Afganistan berasal dari Inggris dan Amerika. Saat mengalami konflik dengan Rusia di kawasan itu, mereka menanam jutaan ranjau dengan harapan Rusia bisa dipukul mundur dengan mudah. Sayangnya, ranjau ini justru menjadi bencana mengerikan bagi penduduk Afganistan meski perang yang dilakukan Sekutu dan Rusia sudah berakhir sejak 1989 silam.
Irak
Irak mengalami beberapa kali konflik yang cukup hebat. Pertama adalah perang teluk yang terjadi pada tahun 1991 silam. Selanjutnya ada perang dengan Irak yang terjadi pada tahun 1980-1988. Selain dua perang itu, Irak juga mengalami perang sipil hingga beberapa kali dan terlibat di dalam perang dunia kedua yang sangat mengerikan di masa lalu.
Akibat banyaknya perang ini, Irak memiliki banyak sekali ladang ranjau yang mematikan. Setidaknya memiliki lebih dari 10 juta ranjau yang masih tertanam di dalam tanah. Dari jumlah ini, 1,6 juta penduduk Irak mengalami risiko terkena ledakan yang mematikan. Bahkan sejak perang usai sudah ada ribuan korban jiwa melayang karena menginjak ranjau yang akhirnya meledak.
Inilah beberapa negara di dunia yang memiliki ladang ranjau terluas. Di sini, hanya dengan berjalan di atas tanah saja, penduduk bisa mengalami kematian akibat banyak ranjau yang belum sepenuhnya diambil untuk diamankan.