Sampai saat ini, nama harum Bung Karno masih begitu melekat bagi masyarakat Indonesia. Hal ini tidak lepas dari jasa-jasa Beliau, terutama saat Proklamasi Kemerdekaan yang menjadikan Indonesia sebagai negara bebas dari belenggu penjajahan.
Namun, tahukan Anda jika nama besar Bung Karno tak hanya harum di dalam negeri saja? Sebab ada banyak negara yang ternyata juga menaruh hormat atas jasa-jasa Beliau di luar negeri. Sebagai bentuk penghormatan, ada yang mengabadikan nama Beliau untuk tempat tertentu ataupun juga dengan memperlakukan rakyat Indonesia dengan spesial. Nah, berikut kami akan mengulas 7 negara yang sangat menghormati Bung Karno. Negara mana saja itu? Berikut ulasannya.
Dahulu, hubungan diplomatik antara Mesir dan Indonesia dikenal sangat harmonis, utamanya saat Mesir dipimpin oleh Presiden Gamal Abdul Nasser dan Indonesia dipimpin Presiden Soekarno. Saat itu, kedua negara makin mesra dengan mempelopori Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung untuk mengangkat isu utama kemerdekaan bagi negara-negara terjajah di kawasan Asia-Afrika.
Harumnya nama Soekarno di Mesir salah satunya diabadikan untuk nama jalan di daerah Kit Kat Agouza yang dinamai Jalan Ahmed Soekarno. Terselipnya nama Ahmed di depan nama Soekarno dipopulerkan oleh mahasiswa Indonesia di Mesir supaya rakyat Mesir tahu bahwa Soekarno adalah muslim. Selain itu, ternyata di Mesir banyak orang tua yang menamakan bayi mereka dengan nama Ahmed Soekarno.
Nama besar Presiden Soekarno ternyata juga begitu harum di Negara Maroko. Nama presiden pertama Indonesia tersebut sangat dikenang oleh masyarakat di sana karena bermula dari dukungan Indonesia untuk kemerdekaan bangsa-bangsa terjajah dalam Konferensi Asia-Afrika (KAA) di tahun 1955. Tepat setahun setelah KAA digelar, yakni 2 Maret 1956, Maroko meraih kemerdekaannya.
Di hari itu Indonesia menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Maroko dengan membuka kantor kedutaan besar di Rabat, Ibukota Maroko. Untuk mengenang jasa Presiden Soekarno, pemerintah Maroko mengabadikan nama Beliau menjadi nama salah satu jalan di Kota Rabat yang dikenal dengan nama Rue Soukarno. Jalan ini kini menjadi destinasi tersendiri bagi wisatawan asal Indonesia di Maroko, baik hanya untuk sekedar melintas atau untuk ber-selfie.
Pakistan ternyata juga sangat menghormati Bung Karno. Ada dua tempat di Pakistan yang dinamakan dengan nama Beliau, yakni Soekarno Square Khyber Bazar di Peshawar dan Soekarno Bazar di Lahore. Penamaan ini tidak lepas dari hubungan kedua negara. Soekarno pernah mengirim pasukan TNI AL untuk berpatroli di laut selatan Pakistan saat konflik antara Pakistan dan India memanas di tahun 1965.
Sebaliknya, Pakistan juga turut membantu Indonesia dengan menahan seluruh pesawat Belanda yang singgah di Pakistan tahun 1947 ketika mereka akan menyerang Indonesia. Pasukan Pakistan yang semula berada dipihak sekutu untuk menyerang Indonesia akhirnya juga memberi bantuan Indonesia dengan menyerang balik pasukan sekutu dalam Perang Surabaya November 1945.
Nama Presiden Soekarno ternyata begitu dikenang oleh masyarakat muslim Rusia, utamanya yang bermukim di Kota St. Petersburg. Hal tersebut dikarenakan Presiden Soekarno dianggap berjasa besar dalam peristiwa dibukanya kembali satu-satunya masjid yang ada di St. Petersburg yang dulunya dijadikan gudang senjata oleh pemerintah Rusia.
Presiden Soekarno yang mengetahui hal itu menyampaikan kekecewaannya kepada Nikita Kruschev, penguasa Sovyet kala itu, karena harusnya bangunan itu menjadi tempat ibadah kaum muslimin bukannya tempat gudang senjata. Seminggu setelah itu, ternyata pemerintah Rusia yang dikenal komunis mau membuka kembali bangunan itu sebagai sebuah masjid. Atas jasanya tersebut, umat muslim St. Petersburg menjuluki masjid ini sebagai Masjid Biru Soekarno.
Padang Arafah kini tidak bisa dilepaskan dengan sejarah Bung Karno dan Pohon Soekarno. Pohon ini sejatinya dikenal sebagai pohon mimba, pohon imba, atau pohon imbo jika di Indonesia. Sejarah pohon ini tumbuh di Arafah adalah saat Presiden Soekarno membawanya dan menawarkan ide penanamannya ke kalangan masyarakat arab saat Beliau melaksanakan Ibadah Haji ke tanah suci.
Bukan hanya mengirim bibit, Bung Karno juga mengirim ahli tanaman Indonesia untuk mengembangkan tanaman yang cocok tumbuh di daerah tandus ini. Kini tanaman ini sudah tumbuh rimbun dan sangat berguna mengurangi suhu panas di berbagai sudut Kota Makkah, Madinah, ataupun Jeddah. Di Arafah sendiri, dibangun saluran air khusus untuk menyirami setiap batang Pohon Soekarno yang ada.
Tahun 2008 lalu Presiden Soekarno menerima penghargaan tinggi dari pemerintah Negara Kuba. Sebuah perangko seri Bung Karno dengan Fidel Castro dan salah seorang pemimpin gerilyawan Kuba kelahiran Argentina, Che Guevara, resmi luncurkan oleh pemerintah Kuba untuk mengenang hubungan diplomatik kedua negara, sekaligus untuk merayakan HUT ke-80 Fidel Castro.
Bung Karno merupakan kepala negara asing pertama yang mengunjungi Kuba pasca revolusi tahun 1959. Presiden Soekarno yang dianggap ikut menginspirasi revolusi di Kuba disambut tokoh-tokoh penting negera tersebut langsung di lokasi bandara, di antaranya Presdien Osvaldo Dorticos, Perdana Menteri Fidel Castro Ruz, Gubernur Bank Nasional Che Guevara, dan Menteri Luar Negeri Raul Roa Garcia.
Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar makam Imam Bukhari, Uzbekistan, Presiden Soekarno sangat dikenang jasanya karena turut membantu menemukan makam Imam Bukhari. Saat itu, Presiden Soekarno meminta petinggi Partai Komunis Uni Sovyet untuk mencari makam Imam Bukhari yang hilang. Dalam waktu tiga hari makam ini berhasil ditemukan dan Presiden Soekarno langsung bertolak ke lokasi.
Saat ditemukan, kondisi makam sudah tidak terurus, sampai Beliau meminta pemerintah Uni Sovyet agar segera memperbaikinya. Ia bahkan menawarkan supaya makam dipindah ke Indonesia bila Uni Sovyet tidak mampu merawat makam tersebut. Kini, makam ini ada di Uzbekistan yang merupakan negara pecahan Uni Sovyet. Orang Indonesia yang berkunjung ke makam ini akan mendapatkan perlakuan istimewa dari masyarakat setempat sebagai ucapan terima kasih kepada jasa Bung Karno.
Nah, itu tadi 7 negara yang sangat menaruh hormat untuk jasa-jasa Presiden Soekarno. Seperti peribahasa yang berbunyi harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama. Orang yang baik akan meninggalkaan nama baik dan orang jahat akan meninggalkan nama buruk. Seperti itu pula Bung Karno, meski sudah tiada hampir setengah abad yang lalu, jasanya begitu dikenang dan namanya begitu dihormati.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…