Untuk saat ini, setidaknya ada beberapa mata uang yang sangat berpengaruh di dunia, salah satunya adalah Dolar Amerika Serikat. Tingginya nilai bisnis yang ada di negara Paman Sam membuat orang ketergantungan dengan negara ini. Selain itu, nilai Dolar yang dinilai stabil membuat banyak pelaku bisnis menginvestasikan harta mereka dalam bentuk Dolar.
Beberapa alasan di atas membuat US Dolar dinyatakan sebagai mata uang terkuat yang ada di dunia. Namun, baru-baru ini mencuat kabar mengenai negara-negara yang membuang Dolar dan menyerukan untuk menggantinya dengan emas. Ada apa sebenarnya? Simak dalam ulasan berikut ini ya!
Gagasan ini bukan muncul ujug-ujug saja. Transaksi menggunakan emas pertama kalinya diperdebatkan sekitar tiga dekade lalu pada puncak Krisis Keuangan Asia (AFC). Hal ini terjadi karena saat itu dolar AS semakin tidak stabil, dan terpapar pada fluktuasi nilai untuk melayani sebagai mata uang internasional utama. Gagasan ini kemudian disetujui oleh Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, yang kemudian dilanjutkan dengan usulan sistem barter dengan emas di seluruh kawasan Asia Timur. Jika mau dibandingkan dengan dolar, emas ini juga lebih stabil.
Dalam beberapa tahun ini, negara-negara di Arab seperti Arab Saudi, UEA, Mesir, serta Bahrain memutuskan hubungan dengan negara Qatar atas tuduhan mendukung terorisme. Sedangkan Iran, mengalami sanksi dari Amerika Serikat, berupa produk yang tidak boleh masuk ke dalam pasar internasional. Dilansir dari sketsanews, Presiden Iran Hassan Rouhani juga menginginkan dominasi dolar AS diakhiri dengan gagasan satu Cryptocurrency yang dapat digunakan antara negara-negara Muslim. Sehingga dapat meminimalisir ketergantungan terhadap Dolar Amerika.
De-dolarisasi atau membuang uang Dolar dilakukan oleh beberapa negara. Alasan mereka adalah, karena Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sengaja memanfaatkan Dolar untuk menekan negara-negara lain dan memberikan mereka sanksi. Beberapa negara yang membuang uang ini adalah Turki, Iran, India, Rusia, dan juga China. Masing-masing negara ini punya alasan yang kuat mengapa mereka membuang mata uang Dolar.
Pertanyaan ini dijawab oleh Peter Koenig, analis ekonomi dan geopolitik, yang juga seorang spesialis sumber daya air dan lingkungan Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia. Peter mengatakan bahwa saat tak ada lagi dunia yang menggunakan Dolar sebagai mata uang, kecuali Amerika Serikat, maka akan tercipta dunia yang damai dan tenteram. Tulisannya dalam bentuk lebih rinci lagi sudah dimuat dalam Global Research beberapa waktu yang lalu. Lalu, kalau bisa damai sekarang, tunggu apa lagi ya?
BACA JUGA: 7 Hal Mencengangkan ini Akan Terjadi Jika Indonesia Menggunakan Dolar Sebagai Mata Uang
Namun, de-dolarisasi ini tidak akan mudah dilakukan mengingat besarnya pengaruh Dolar Amerika dalam perekonomian negara lain. Tapi, hal ini tetap mungkin untuk terjadi, hanya saja memerlukan usaha dan banyak waktu.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…