Banyak orang bilang kalau uang adalah segala-galanya. Sebab dengan uang seseorang bisa membeli apa saja , dan semakin banyak uang yang dimiliki maka label kaya akan otomatis tersemat pada diri seseorang. Namun beda kasusnya di negara Somalia, banyak uang yang dimiliki masyarakat di negara itu tak lantas membuat mereka disebut kaya.
Seperti yang kita tahu, Somalia adalah negara di ujung Afrika dengan sebutan termiskin dan terbelakang di dunia. Negara yang bahkan tak ditemukan di peta ini sebelumnya adalah jajahan Inggris hingga di tahun 1991 meraih kemerdekaan, meski begitu hal ini belum diakui secara internasional. Memang tiap warganya memiliki banyak sekali uang tunai, meski begitu tetap saja negara ini dicap paling miskin. Mengapa bisa seperti itu? Simak pembahasannya berikut ini.
Kenyataannya, hampir setiap orang di negara Somalia berasal dari keluarga yang mempunyai uang yang berlimpah. Maka jangan heran jika melihat bocah yang menenteng sekoper penuh uang saat berkeliaran di mana-mana. Meski begitu, hal ini tidak membuat perekonomian negara ini membaik, justru semakin hari keadaan ekonomi semakin melemah. Sebab tingkat inflasi di negara ini terlalu tinggi hingga mencapai angka tak masuk akal.
Selain fakta unik bahwa setiap orang di Somalia memiliki banyak uang, kenyataan lain tak kalah mencengangkan adalah pekerjaan unik yang banyak dilakoni masyarakat negara itu. Ternyata, kebanyakan mata pencaharian orang Somalia adalah jual beli uang (menukar mata uang lokal dengan dollar).
Maka bisa dipastikan orang Somalia di rumah dan di pasar saat bekerja bertemu dengan tumpukan uang. Sampai-sampai ada guyonan khas untuk orang Somalia yang menyebut, “kerjaan orang Somalia setiap harinya hanya menghitung uang sampai-sampai tangannya menjadi keram”
Di sebuah pasar bernama Hargeisa, setiap sudutnya penuh dengan tumpukan uang kertas yang dijual. Pasar unik ini menjual Shilling, mata uang lokal Somalia yang dikeluarkan oleh National Bank of Somalia pada tahun 1994. Untuk nilai 1 USD dapat ditukar dengan sekitar 7000 Shilling.
Bisnis tukar menukar uang mulai menjamur dan dilegalkan negara sejak rakyat ingin menukar uang lokal mereka ke mata uang asing yang dianggap memiliki nilai tukar lebih tinggi. Hingga saat ini, Hargeisa disebut-sebut sebagai satu-satunya pasar unik tempat jual beli uang terbesar di dunia.
Pasar Hergeisa yang isinya penuh dengan uang berada di sebuah lapangan terbuka. Transaksi pun dilakukan di bawah terik matahari tanpa ada perilaku sembunyi-sembunyi atau hati-hati khawatir ada pencurian. Sebab di daerah ini mustahil ada perampokan, pencurian, ataupun kejahatan sejenis itu. Hal ini dikarenakan setiap orang Somalia memiliki banyak sekali uang.
Keberadaan tumpukan uang yang berlimpah di setiap sudut pasar membuat orang dari negara lain melongo. Karena itu, pasar ini menjadi destinasi yang kerap dikunjungi wisatawan mancanegara untuk berlibur melihat tumpukan uang yang tak terbayangkan berapa besarnya. Saking terkenalnya pasar unik ini di dunia Internasional, banyak pengunjung menyetarakan Hargeisa di Somalia dengan Wall Street di New York.
Berkaca pada kisah warga Somalia, kita patut bersyukur hidup di negara Indonesia. Meski tiap orang tak memiliki banyak uang, setidaknya negara kita tidak dilabeli paling miskin dan terbelakang di dunia. Selain itu, di Indonesia nilai inflasinya juga tak terlalu gila. Setidaknya satu dolar masih di bawah Rp 20 ribu.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…