Tren batu akik beberapa waktu yang lalu sangat membahana. Di mana sekelompok pria bergerombol pasti lah mereka akan membahas bacan dan deretan jenis batu lainnya. Gaungnya bahkan sampai level mantan presiden. Seperti yang ditunjukkan oleh Ibu Any Yudhoyono dalam akun Instagram pribadinya.
Namun kini perlahan fenomena batu akik pun perlahan surut. Dulu banyak pasar-pasar kaget yang menjual batu akik tiap malam, kini pengunjungnya sudah mulai sepi. Bahkan batu-batu akik yang dulunya sangat mahal kini sudah terjangkau. Kenapa hal tersebut bisa terjadi dan bagaimana kah prediksi ke depan tentang fenomena ini? Simak ulasannya berikut.
Percaya atau tidak, sebelum tren akik pernah gila seperti beberapa waktu belakangan, sebenarnya mengoleksi bebatuan seperti ini sudah dilakukan sejak lama. Para kolektor biasanya didominasi oleh orang-orang tua yang sejak dulu sudah bergelut dengan batu mahal tersebut. Namun perlahan, batu-batu ini pun naik pamornya dan mulai menghinggapi semua orang.
Kini tak hanya orang tua, anak-anak muda pun juga sangat menggemari bebatuan ini. Bahkan mulai muncul tempat-tempat bikin batu akik dadakan. Ada pula yang beralih profesi sementara menjadi pencari batu. Tren ini pernah diperkirakan bakal surut seperti ikan Lou Han atau tanaman gelombang cinta. Tapi ternyata tidak demikian. Tren batu akik ini bertahan sangat lama dan jadi profesi dadakan dengan keuntungan yang sangat lumayan.
Tidak hanya keindahan fisik yang membuat para kolektor batu akik kepincut. Ada semacam kepercayaan jika masing-masing batu membawa kekuatan magis yang berbeda-beda. Ada yang katanya bisa bikin kebal, ada pula yang dipercaya bisa bikin penggunanya menghilang. Menurut sebagian orang sih hal tersebut memang benar adanya, dan inilah yang menambah value dari batu-batu akik tersebut.
Alasan lain kenapa akik pernah menggila adalah karena batu ini digunakan oleh banyak orang dengan latar belakang yang berbeda. Para artis dan petinggi negara juga ramai-ramai memamerkan koleksi batu akik mereka yang mahal-mahal itu. Hal ini pun turut membuat masyarakat pada umumnya makin kepincut.
Dalam ilmu ekonomi dijelaskan jika barang makin banyak peminatnya, maka harganya pun makin tinggi. Kondisi semacam ini pas untuk menggambarkan tren batu akik belakangan. Tiap harinya makin banyak permintaan batu akik, membuatnya makin mahal. Tidak hanya ketika berbentuk oval yang sudah jadi saja, berbentuk bongkahan saja sudah banyak yang menawarnya dengan harga yang tinggi.
Berapa sih harga batu akik paling mahal? Kamu bisa menyebutkan angka paling tidak rasional untuk harga sebuah batu. Misalnya batu jenis lavender yang harganya bisa mencapai Rp 175 jutaan atau yang lebih murah seperti blood ruby yang dibanderol sekitar Rp 35 jutaan. Selain faktor jenis, kepercayaan terhadap magis tadi juga ikut menaikkan harga batunya.
Setelah bertahan mungkin hampir setahun penuh akhirnya perlahan mulai terasa bagaimana batu akik mengalami penurunan yang signifikan. Seminggu belakangan bahkan gaungnya sudah hampir sirna. Terlihat dari lapak-lapak pasar dadakan yang mulai sepi pengunjung hingga penurunan harga yang drastis sekali. Jika masih hype dengan gaungnya sebuah batu akik bisa terjual Rp 5 jutaan, kini penjual hanya membanderolnya dengan harga Rp 500 ribuan.
Ada berbagai alasan kenapa batu akik ini mulai hilang kepopulerannya. Pertama adalah kejenuhan. Ya, siapa sih yang tidak bosan bergelut dengan batu akik tiap malamnya. Belum lagi penurunan harga yang signifikan itu. Alasan kedua adalah tidak adanya standar yang pasti untuk harga batu akik yang dijual. Si penjual biasanya mematok harga berdasarkan intuisi saja. Sehingga banyak pelanggan yang merasa tak puas dengan harga dan akhirnya kecewa.
Belum lagi ketika masih sangat pecah gaungnya, banyak sekali oknum-oknum yang menjual batu akik palsu. Sehingga makin banyak pula pelanggan yang merasa tertipu karena membayarkan harga mahal untuk batu akik KW atau imitasi. Alhasil, perlahan namun pasti kepopuleran batu ini pun menurun.
Batu akik berangkat dari tren yang sebenarnya sudah ada. Jadi, apakah mungkin benda ini akan populer lagi? Sepertinya kemungkinan tersebut masih ada dan bahkan cukup besar. Orang-orang kini hanya merasa bosan saja dan ingin beristirahat sejenak dengan batu-batu tersebut.
Meskipun turun pamornya, namun bagi penggemar batu akik yang bukan musiman mereka dipastikan masih akan terus berjibaku dengan batu-batu mulia tersebut. Sepertinya tidak buruk juga untuk mulai berburu batu-batu berkualitas di saat-saat seperti ini. Siapa tahu suatu saat bakal pecah lagi dan kamu bisa menjualnya dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Tren batu akik mungkin turun saat ini dan bahkan bisa dibilang sudah sirna sama sekali. Namun mungkin saja suatu saat fenomena ini akan jadi booming lagi. Batu akik kembali jadi hobi sebagian orang saja namun dengan kondisi yang stabil, tinggal menanti pemicunya kemudian ia bakal jadi tren lagi bahkan mungkin lebih gila dari yang sebelumnya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…