Siapa sangka, momen liburan bersama orang tercinta yang seharusnya menjadi momen yang tak terlupakan malah berakhir dengan bencana. Keseruan momen liburan yang awalnya bersenang-senang malah berujung di balik jeruji besi penjara.
Adalah Charles Hendrie dan Leah Parkes, sepasang kekasih yang menikmati momen liburan di Ibiza pada tahun 2013 lalu. Saat sedang berpesta, pasangan yang sudah memadu kasih selama dua tahun tersebut bertemu dengan seorang pengedar narkoba. Dan keduanya lantas terjun ke dalam bisnis gelap menjadi pengedar ekstasi. Alhasil, liburan yang awalnya dipenuhi dengan hal-hal romantis membuat mereka harus mendekam di penjara. Simak berita selengkapnya yuk!
1. Menikmati liburan keliling dunia
Hendrie yang berasal dari Greater Manchester ini sudah menikmati keliling Iraq dan Afghanistan bahkan sebelum dirinya bekerja sebagai bodyguard beberapa artis ternama. Tidak heran jika dia dan kekasihnya lebih memilih untuk menikmati momen kebersamaan mereka dengan liburan keliling dunia, sekitar bulan Juli 2013 yang lalu.
Tak hanya menikmati berbagai pemandangan seperti laut, bahkan pasangan kekasih ini juga terlihat sedang menikmati pesta dan minum cocktail, seperti foto yang diunggah di akun sosial medianya. Salah satunya adalah foto Parkes yang sedang liburan di laut dengan menggunakan bikini. Serta, foto mereka yang sedang pesta cocktail dan keindahan kehidupan malam di Spanyol. Beberapa foto juga menunjukkan bahwa mereka melakukan liburan ke Bahamas dan Paris.
2. Bertemu pengedar ekstasi
Awal mula pasangan Hendrie dan Parkes menjadi pengedar narkoba adalah ketika mereka sedang berpesta di Spanyol, mereka bertemu dengan Adib Asfour yang tak lain merupakan bandar obat-obatan terlarang tersebut.
Setelah bertemu dengan Asfour, sepasang kekasih tersebut lalu memulai bisnis haram mereka dengan ikutan jadi pengedar obat-obatan jenis ekstasi.
3. Menjual tiket dan obat-obatan terlarang
Seperti yang telah diketahui, Ibiza merupakan sebuah pulau yang sering digunakan untuk berpesta. Besar kemungkinan, orang-orang tak hanya berpesta minum melainkan juga pesta obat-obatan terlarang. Hal tersebut dimanfaatkan oleh Hendrie dan Parkes yang kemudian menjual tiket dan obat-obatan kepada orang yang datang ke Ibiza.
“Ibiza adalah tempat untuk berpesta, dan obat-obatan tersedia di mana-mana,” terang hakim Michael Challinor. “Banyak orang yang melakukan sesuatu (pesta obat-obatan) yang tidak mereka lakukan di Inggris di pulau Ibiza tersebut,” tambahnya.
4. Rencana mengedarkan ekstasi
Pada bulan November, mereka mulai menggunakan van untuk membawa bisnis mereka. Dari Manchester Hendrie dan Parkes membawa dua kopor kosong menuju hotel The Holiday Inn Express di Stafford. Parkes yang sedang berpura-pura sakit kepala memesan sebuah kamar dan langsung masuk merebahkan dirinya.
Sementara itu, Hendrie melanjutkan perjalanan menuju Brownhills untuk mengambil obat sejenis ekstasi sebanyak 34,8 kg lalu membawa kembali ke hotel dengan menggunakan mobil angkutnya. Obat tersebut lantas dimasukkan ke dalam kopor yang telah disediakan. Tak lama kemudian, Asfour datang dengan tangan yang tidak membawa apa-apa. Sepuluh menit kemudian, Asfour meninggalkan hotel dengan membawa kopor yang diduga berisi sekitar 3 kg MDMA dan disusul pasangan Hendrie dan Parkes yang juga keluar meninggalkan hotel.
5. Kronologi penangkapan di hotel di Ibiza
Pengadilan setempat sudah mendengar bahwa sepasang kekasih dan sang bandar tersebut telah merencanakan akan melakukan aksi pengedaran narkoba secara besar-besaran setelah kembali ke kampung halamannya di Inggris.
Melihat Hendrie dan Parkes keluar dari hotel dengan sebuah kopor, polisi lalu menghentikan pasangan kekasih tersebut. Pihak polisi menangkap ketiga tersangka pengedar obat terlarang yakni Hendrie, Parkes, dan Afour. Dari situlah polisi menemukan tas kopor berisi ekstasi sebanyak 19 paket senilai 20 miliar tersebut.
6. Meng-kambinghitam-kan orang lain
Sementara itu, keesokan harinya pihak hotel menerima email dari seorang perempuan yang diduga Parkes. Perempuan tersebut mengabari hotel bahwa tasnya tertinggal di kamar hotel. Perempuan tersebut adalah Chloe Arrowsmith yang hendak mengambil tasnya.
Setelah melakukan berbagai proses penyelidikan, Arrowsmith terbukti memiliki keterlibatan dalam kasus tersebut. Dia hanya seorang yang dijadikan kambing hitam yang dikorbankan Hendrie dan Parkes. Wanita berusia 24 tahun tersebut hanya dimanfaatkan untuk menjadi mata-mata dan mengambil barang gelap tersebut saat tersangka sudah tertangkap polisi. Arrowsmith tidak sendirian, melainkan bersama seorang pria bernama Mark Harrington.
7. Divonis hukuman 27 tahun penjara
Pasangan kekasih tersebut ditangkap di sebuah kamar hotel dengan sebuah kopor yang berisikan 19 paket ekstasi. Setelah ditotal, berat obat terlarang tersebut mencapai 34,8 kg jenis MDMA dengan uang sekitar 1,05 juta pound sterling atau setara dengan 20 miliar lebih.
Meskipun mereka telah membantah mengedarkan obat jenis ekstasi, ketiga pengedar obat-obatan terlarang tersebut pada akhirnya divonis penjara 27 tahun dengan rincian, Hendrie dan Asfour akan dipenjara selama 10 tahun sementara Parkes sendiri akan mendekam di balik jeruji besi tahanan selama 7 tahun.
Sementara itu, pihak kepolisian setempat masih terus gencar untuk membasmi aksi kriminal, termasuk pengedaran narkoba dan barang haram lainnya. “Bersama kita akan menuntaskan tindak kriminal baik tentang narkoba hingga tindakan kriminal yang lainnya,” terang Simon Bowden, detetktif kepolisian Staffordshire.