Jalan-jalan ke museum? Gak enak kayaknya. Eits, jangan salah. Bagi sebagian orang, museum memang memberi kesan yang membosankan dan bukan destinasi yang tepat untuk bersenang-senang. Namun jika kamu melihat beberapa koleksi museum ini kamu bisa berpikir berbalik
Beberapa museum berikut bisa memberikan pengalaman yang fun dan menarik bagi pengunjungnya. Selain koleksinya yang tergolong unik, museum ini juga memberikan sentuhan berbeda dalam konsepnya. Apa saja itu? Tak ingin banyak berbasa-basi, let’s go kita berpetualang menjelajah museummuseum yang menarik di Indonesia.
Museum Nasional pertama didirikan tahun 1778. Museum yang berlokasi di Jakarta Pusat ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Sebagai museum yang berusia lebih dari dua abad, museum ini memiliki koleksi yang sangat lengkap. Koleksinya diperkirakan lebih dari 142.000 benda bersejarah, baik dari zaman pra-sejarah maupun dari sejarah nasional Indonesia.
Yang paling menarik adalah museum ini memiliki koleksi Arca Buddha Bhairawa yang merupakan patung tertinggi di Museum Nasional. Tingginya kurang lebih 414 cm. Selain itu, jika kamu mengujungi museum ini, kamu juga bisa melihat-lihat koleksi etnografi, perunggu, kapak purba, prasasti, keraik, tekstil, numismatic, relik sejarah, dan benda berharga lainnya.
Selain menyajikan keindahan alam, Bali juga mempunyai Museum Kartun yang menjadi satu-satunya di Indonesia dan Asia Tenggara. Di sini kamu dapat melihat berbagai tema kartun yang menarik, seperti pemberantasan korupsi, illegal loging, dan kartun targedi bom Bali. Selain itu, museum ini juga menyimpan koleksi kartun yang menjadi karya Presiden Soekarno dan bisa meminta seorang pelukis untuk melukiskan karikatur kita. Istimewanya, museum tersebut hanya memuat karya dari kartunis Indonesia.
Museum Kartun Indonesia diresmikan tahun 2008. Sejauh ini lebih dari 200 karya anak bangsa yang terpajang di sini. Di antaranya ada karya maestro kartun Indonesia seperti Pramono R. Pramoedjo, GM Sudarta, Dwi Koendoro, Jango Paramartha, dan beberapa kartunis muda bertalenta lainnya. Gak nyesel deh jika kamu sempatkan untuk mampir ke sini.
Sebagai sebuah museum, Museum Bank Indonesia hadir dengan konsep modern, berbeda dengan museum lazimnya yang hadir dengan nuansa kuno dan membosankan. Kamu bisa menikmati sensasi sejarah Bank Indonesia melalui mini bioskop, teknologi touch screen, diorama, dan semua informasi yang disajikan dengan teknologi modern.
Selain memberikan nuansa modern, kamu juga akan merasakan sepaket nuansa klasik yang tak hilang dari gedung Museum Bank Indonesia. Pasalnya museum ini menempati area bekas gedung Bank Indonesia Kota yang merupakan cagar budaya peninggalan De Javasche Bank tahun 1828 yang beraliran neo-klasikal dipadu dengan pengaruh lokal. Jadi tak salah rasanya jika kamu datang ke sini, kamu bisa merasakan aroma klasik yang tak ketinggalan dengan sajian kemajuan masa kini.
Museum Listrik dan Energi Baru menjadi satu-satunya museum ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia yang menyajikan koleksi ketenagalistrikan dan energi terbarukan. Berbagai koleksi disuguhkan dengan teknologi interaktif hingga kamu bisa mempraktekkan sendiri peragaannya. Museum yang berlokasi di TMII ini mempunyai total 619 alat peraga yang bisa kamu coba.
Koleksinya terdiri dari peragaan listrik seri paralel, peragaan menghasilkan arus listrik dari buah-buahan, pensil, koin dan dari magnet. Selain itu, kamu juga bisa menemukan koleksi rumah solar dan mobil tenaga surya. Yang menarik, kamu harus mencoba peragaan mesin Tesla, Van de Graff, dan sepeda Kinetik yang terkenal itu.
Pernah melihat fosil Dinosaurus di Film Night At The Museum? Nah, fosil seperti itu ternyata juga ada di Indonesia. Tepatnya di Museum Geologi Bandung. Di museum ini banyak menyimpan berbagai macam fosil binatang purba, seperti fosil Dinosaurus, Tyrannosaurus Rex, Gajah Mastodon, dan binatang purba lainnya. Selain itu, Museum Geologi Bandung juga memiliki perbendaharaan berbagai jenis batuan dan bahan-bahan mineral.
Museum ini didirikan pertama kali tahun 1928 dan sempat direnovasi hingga tahun 2000 resmi dibuka lagi oleh Megawati Soekarnoputri. Kesemua koleksinya dikumpulkan bertahun-tahun mulai sejak tahun 1850. Tempat ini adalah tempat yang tepat buat kamu yang ingin menjajal sensasi zaman pra-sejarah. Jadi, jangan lupa masukkan tempat ini dalam daftar jalan-jalanmu.
Ada satu hal yang menarik di museum ini, yakni layang-layang. Museum ini memiliki sekitar 600 koleksi layang-layang, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari koleksi yang sebanyak itu, ada berbagai ukuran layang-layang yang bisa kamu temui. Yang paling kecil adalah miniatur layang-layang berukuran 2 cm dan yang paling besar berukuran jumbo 9×26 meter.
Museum yang terletak di Jl. H. Kamang No. 38, Pondok Labu, Jakarta Selatan ini memang layak untuk kamu kunjungi. Kamu bisa sedikit banyak bersenang-senang mengingat masa kecilmu saat bermain layang-layang di tanah lapang. Ataupun juga, kamu bisa mengikuti berbagai workshop membuat layang-layang yang juga diadakan di museum ini. Gak ada ruginya bukan jika kamu kembali berpanas-panas ria untuk sekali lagi menerbangkan layang-layang di angkasa?
Dulunya, museum ini merupakan sebuah statsiun kereta api Belanda yang bernama Stasiun Kereta Api Ambarawa. Namun sejak 1976 pemerintah memutuskan untuk mengubah stasiun ini menjadi museum pelestarian kereta api uap. Hingga saat ini, Museum Kereta Api Ambarawa mempunyai 21 kereta api uap. Istimewanya, di sini tersimpan kereta api uap B2502 dan B2503 yang merupakan 2 dari 3 kereta api bergerigi yang masih beroperasi di dunia.
Selain mengoleksi kereta api, museum ini juga memiliki koleksi berupa telepon antik, peralatan telegraf Morse, bel antik, dan beberapa perabotan antik. Selain koleksi-koleksi unik tadi, kamu juga bisa menyaksikan berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 50 29, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik/Swiss Locomotive and Machine Works) di halaman depan museum.
Nah, itu tadi museum-museum menarik yang dipunya Indonesia. Ternyata Indonesia juga memiliki berbagai museum yang tak kalah dengan museum luar negeri. Yang paling penting, kita sebagai generasi bangsa jangan sampai kalah dengan turis mancanegara yang begitu bersemangat mengunjungi museum-museum ini. Kita adalah para pelestarinya. Kalau bukan kita, siapa yang akan menghargai harta-harta peninggalan sejarah yang tak ternilai harganya ini?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…