Kerja keras dari tim Basarnas yang berusaha mencari jejak korban Lion Air JT 610 sedikit demi sedikit mulai menampakkan hasilnya. Tentu saja, keberhasilan itu tak lepas dari sosok Marsekal Madya M. Syaugi yang menjadi pucuk pimpinan dari tim berseragam oranye terang tersebut. Namanya banyak diperbincangkan seiring kesigapan dirinya beserta tim evakuasi gabungan dalam mencari petunjuk terbaru tentang keberadaan Lion Air JT 610.
Dilansir dari tirto.id, pria kelahiran Malang, 10 Desember 1960 tersebut bahkan sempat terisak di sela-sela konferensi pers tentang proses evakuasi korban kecelakaan pesawat JT-610. Hal ini pun semakin menunjukan kesungguhan dirinya, yang tetap berusaha keras untuk mengungkap keberadaan para penumpang Lion Air JT 610. Siapakah sosok M. Syaugi sebenarnya?
Lulus sebagai taruna terbaik pada Akademi Angkatan Udara di tahun 1984, Marsekal Madya Muhammad Syaugi menjadi salah satu salah satu peraih Adhi Makayasa. Dilansir dari tirto.id, sosoknya juga dikenal sebagi penerbang pesawat tempur yang memiliki jam terbang tinggi. Kariernya yang semakin berkembang di lingkungan militer, membuat dirinya dipercaya menjadi Dirjen Renhan Kemhan RI pada tahun 2014.
Sebagai lulusan Akademi Angkatan Udara, Syaugi juga dikenal mahir sebagai pilot tempur yang menerbangkan pesawat F-16 Fighting Falcon dengan raihan 2000 jam terbang. Tercatat, ia pernah mengemban jabatan sebagai Pa Penerbang Skadron Udara 14 Lanud Iswahyudi (1985) dan Pa Penerbang Skadron Udara 14 Lanud Iswahyudi (1985). Sumber dari id.wikipedia.org mencatat, Syaugi pernah meraih prestasi sebagai tim Aerobatik Elang Biru pada ”Opposing Solo” yang tampil memukau pada Indonesian Air Show (IAS) tahun 1996 di Bandara Soekarno Hatta.
Selain mencatat prestasi, Syaugi juga pernah mengenyam berbagai pelatihan dan kursus yang diselenggarakan baik di dalam maupun luar negeri. Sumber dari id.wikipedia.org menulis, ia pernah mengikuti training Transisi F5 dan SUSAR TAKTIK TEMPUR (1985), Fighting Weapon Course di Amerika Serikat (1995) hingga Kursus Athan RI (2003). Berkat sederet prestasi tersebut, Syaugi pernah diangkat sebagai Dirjen Renhan Kemhan RI (2014).
Dilansir dari news.detik.com, Syaugi resmi dilantik oleh Menhub Budi Karya sebagai Kepala Badan SAR Nasional, menggantikan posisi Marsekal Madya TNI Marsekal Madya F Henry Bambang Sulistyo. Menhub berharap, agar Kepala Basarnas yang baru, bisa melakukan langkah-langkah manajemen dan krisis yang tidak mengabaikan unsur keselamatan dan keamanan. Di antaranya adalah, dengan menambah utilitas keselamatan pada sarana dan prasarana yang ada, plus peningkatan disiplin secara rutin.
Saat menjelaskan informasi terkait proses evakuasi korban, Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi tidak kuasa menahan tangis saat menanggapi keluhan dari para keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610. Dalam suaranya yang lekat dengan kesedihan yang mendalam, ia menegaskan bahwa dirinya akan tetap berusaha sekuat tenaga untuk mengevakuasi seluruh korban.
Memang, mencari para korban dari pesawat Lion Air JT 610 tentu bukanlah perkara yang mudah. Butuh waktu yang tak sedikit dan konsentrasi dari para anggotanya agar tetap fokus pada tujuan. Hal ini pun telah dilakukan oleh sosok Marsekal Madya M. Syaugi di atas. Bahwa di balik titik airmatanya, ada sebuah upaya luar biasa yang didedikasikan untuk keluarga korban Lion Air JT 610 dan masyarakat Indonesia.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…