Saat mendengar kata ‘bumerang’ disebutkan, ingatan kita pasti dikaitkan dengan senjata milik suku Aborigin Australia, yang saat dilempar dan tidak mengenai sasaran maka akan kembali kepada pemiliknya. Memiliki banyak senjata tradisional sejak zaman penjajahan, Indonesia ternyata juga punya bumerang yang disebut dengan Motela yang gak kalah dari Aborigin.
Baru tercium sekarang, ternyata senjata ini sudah eksis sejak tahun 1990-an di kalangan anak muda di Maros, Sulawesi Selatan. Penasaran tidak seperti apa senjatanya? Lebih jelasnya Boombastis merangkum fakta Motela dalam uraian berikut.
Untuk mengimbangi dengan perkembangan zaman, bumerang sudah tidak dibuat dari bambu lagi, tapi dari material plastik dan kayu. Di Indonesia, ada seorang seniman bumerang yang karyanya sudah dikenal hingga ke seluruh penuru dunia, bahkan diminati di negara asalnya Australia. Hendi Setiadi, pria asal Sukabumi yang awalnya penjaga sekolah ini memulai kiprahnya sebagai pengrajin bumerang pada tahun 2006 dari bahan triplek, namun Hendi baru memproduksi secara massal pada tahun 2008. Dijual mulai harga 25 ribu per buah, dengan berbagai motif dan bentuk, karya Hendi masih eksis dan diminati hingga sekarang.
Jika ditelusuri lebih jauh, boomerang di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak lama, hanya saja tidak ada sumber lengkap yang membahas hal tersebut. Mengutip dari Dedi, salah satu pecinta bumerang dari Boomerang Malang Community, ia mengungkapkan filosofi dari senjata ini, “Apa yang kita lempar, akan selalu kembali pada diri kita. Jika yang kita lempar baik, kembalinya baik pula”.
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…
Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…
Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…