Sebagai umat Islam, kita mengenal peristiwa Isra Miraj, yaitu perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga ke Sidratul Muntaha. Tujuan terakhir, yaitu Muntaha, digambarkan berada di langit yang paling jauh. Uniknya, Nabi hanya perlu semalam saja untuk pergi ke tempat itu dan kembali lagi ke Bumi. Dikisahkan, beliau mengendarai hewan bernama Buraq. Konon, ia berbentuk seperti kuda bersayap yang berkepala manusia.
Umat muslim tentu mempercayai cerita ini tanpa keraguan. Namun sangat menarik sekali untuk mengkaji peristiwa ini dari segi ilmiah. Sejauh ini belum ada teknologi yang mampu membawa manusia ke luar galaksi Bima Sakti dalam waktu kurang dari semalam, apalagi ke langit yang terjauh. Kunci dari peristiwa ini tentu saja Buraq. Hewan itu pastilah benar-benar terbang dengan kecepatan seperti kilat sehingga mampu membawa Nabi kembali ke Bumi keesokan harinya.
Banyak yang mempertanyakan bentuk asli Buraq. Apakah benar ia adalah hewan ataukah makhluk lainnya. Atau mungkin ia sebenarnya adalah benda yang bentuknya menyerupai hewan. Beberapa penjelasan pun diungkapkan untuk mengkaji Buraq. Ada yang menggunakan imajinasinya, ada pula yang menggunakan penjelasan ilmiah.
Tahu Pegasus, kan? Kuda bersayap yang bisa terbang. Beberapa orang menggambarkan Buraq sebagai makhluk sejenis Pegasus. Tidak salah sih jika kita menginterpretasikan deskripsi Buraq secara harfiah, yaitu hewan berbentuk kuda bersayap, berkepala manusia, berjenis kelamin perempuan, dan menekuk kakinya saat terbang serta memanjangkan kakinya saat mendarat.
Beberapa orang berpendapat bahwa Buraq sebenarnya adalah pesawat ulang alik kecil, mengingat ukurannya tidak lebih besar dari kuda. Mereka memahami bahwa seringkali Qur’an dan Hadist menggunakan kiasan sehingga mungkin sekali jika gambaran Buraq itu berbeda dengan kenyataannya. Misalkan saja penggambarannya sebagai kuda bersayap mungkin saja adalah badan pesawat dengan sayap. Kemudian kakinya yang menekuk dan memanjang mungkin saja sama seperti roda pesawat masa kini. Berkepala manusia juga bisa jadi karena di bagian depan pesawat diisi oleh seorang pilot.
Hingga saat ini tidak ada yang tahu bagaimana wujud Buraq yang sebenarnya. Satu hal yang pasti, Buraq berwarna putih dan memiliki kecepatan seperti cahaya. Kita boleh saja menginterpretasikannya sesuai dengan imajinasi dan pemikiran kita masing-masing. Yang penting, sebagai umat Muslim kita harus mempercayai bahwa benda itu ada. Mungkin suatu hari nanti kita akan memiliki kesempatan untuk bertemu Buraq.
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…
Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…
Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…