in

Misteri Jurig Kuris, Sosok Gaib yang Kerap Dikaitkan dengan Hadirnya Wabah Cacar Mematikan

Jauh sebelum virus corona (COVID-19) menjadi pandemi yang mematikan di Indonesia, ada banyak wabah penyakit yang sempat membuat masyarakat ketakutan karena dinilai sangat menular dan berbahaya. Terlebih pada saat itu, sarana kesehatan sangat terbatas. Jauh berbeda dengan era modern seperti saat ini.

Salah satunya adalah wabah cacar yang menyerang masyarakat di wilayah Jawa Barat pada tahun 1960-an. Begitu cepatnya penularan yang terjadi dan tak sedikit yang menjadi korbannya, membuat mereka yang ada pada saat itu merasa ketakutan. Tak hanya soal penyakit semata, wabah tersebut juga dipercaya menjadi salah satu tanda kemunculan sosok gaib bernama Jurig Kuris.

https://www.instagram.com/p/B-9rFjsBlbE/

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa Barat, Jurig Kuris diyakini menampakkan dirinya kepada keluarga yang salah satu anggotanya bakal terpapar atau sudah terkena cacar. Suasana pada saat itu pun berubah semakin mencekam. Banyak dari warga yang memilih berdiam diri di dalam rumah agar tidak tertular. Anak-anak pun demikian. Mereka dilarang bermain di luar rumah.

Sebagian masyarakat percaya, Jurig Kuris merupakan sosok yang membawa wabah tersebut ke daerah mereka. Untuk mencegahnya, warga memasang lampu cempor yang diletakkan di ayakan (alat pengayak) digantung dengan tali dan kemudian dipasang di depan rumah. Pendar cahaya api dari lampu cempor yang terlihat seperti totol-totol itulah yang disebut-sebut bisa mengusir keberadaan Jurig Kuris.

Ilustrasi lampu cempor zaman dahulu [sumber gambar]
Keberadaan Jurig Kuris sendiri semakin membuat masyarakat ketakutan lantaran digambarkan sebagai sosok yang kerap mematuk manusia yang ditemuinya. Bekas dari patukan itulah yang kemudian disebut sebagai kuris atau cacar. Akibat dari informasi yang sejatinya salah kaprah tersebut, banyak warga yang kemudian enggan diberi vaksin dengan cara dikuris (digores) pada kulit yang kemudian meninggalkan bekas sayatan.

Meski kerap digambarkan sebagai sosok gaib yang menyebabkan wabah atau pagebluk di suatu wilayah, Jurig Kuris juga dipahami sebagai salah satu kearifan lokal dalam bentuk nasihat yang diceritakan kepada anak-anak. Tujuannya pada saat itu adalah agar mereka merasa takut dan tidak keluar rumah. “Supaya penyakitnya tidak menulari orang lain,” ucap peneliti mainan anak tradisional, Zaini Alif, yang dikutip dari Tempo (21/05/2016).

Ilustrasi wabah cacar di zaman kolonial [sumber gambar]
Wabah penyakit cacar sendiri sejatinya telah dialami Indonesia sejak zaman kolonial Belanda. Di Jawa Barat, koran berbahasa Belanda Het Nieuws Van De Dag edisi Maret 1929 menuliskan ada 27 kasus cacar ditemukan di sana. Koran Belanda lainnya terbitan Bandung, AID De Preanger Bode terbitan 6 April 1951, mengungkapkan adanya lonjakan kejadian tersebut sebesar 3.747 kasus cacar.

Demi menanggulangi wabah cacar yang terjadi di Jawa, pemerintah Hindia Belanda kemudian membangun Sekolah Dokter Djawa di Batavia pada 1851 dan menanggung seluruh biaya pendidikan dengan lama belajar 2 tahun. Mereka yang lulus, kemudian diterjunkan ke masyarakat untuk memberikan vaksinasi atau menjadi vactinateur cacar. Terutama di desa-desa dan wilayah yang memiliki tingkat kematian yang tinggi.

BACA JUGA: 5 Wabah Penyakit Mematikan ini Pernah Membuat Indonesia Jatuh Bangun

Seperti kisah kearifan lokal lainnya, sosok Jurig Kuris menjadi salah satu legenda yang diceritakan turun temurun pada zaman dahulu, yang digambarkan sebagai makhluk ghaib pembawa wabah di tengah-tengah masyarakat. Meski demikian, Indonesia termasuk sukses menanggulangi wabah tersebut.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Begini Strategi Memesan Makanan Via Ojol Biar Buka dan Sahur Tepat Waktu

Sukses Menghibur, Ini Film dan Sinetron Legend Mat Solar yang Akan Dikenang oleh Netizen