Dari jaman dulu orang-orang ternyata telah memuja kecantikan sebagai hal indah yang harus dirawat, khususnya bagi seorang wanita. Pada jaman Mesir kuno mereka memakai make up mata untuk merawat kecantikan mata mereka yang berisi tembaga dan timah berbahaya. Wanita di Mesir kuno juga membuat banyak terobosan untuk membuat kecantikan mereka tetap bertahan lama.
Baca Juga :7 Negara Dengan Wanita Tercantik di Dunia
Sedangkan orang-orang Yunani dan Romawi kuno memakai kotoran buaya untuk masker di wajah mereka dan beberapa memakai bahan ini untuk mandi cantik. Sampai sekarangpun beberapa kotoran hewan ini masih populer untuk perawatan kecantikan kulit lho, di negara Jepang treatment ini masih populer di sana. Dalam sejarah kecantikan, bau busuk, rasa sakit dan perlakuan ekstrim dilakukan oleh beberapa masyarakat untuk mendapatkan kecantikan yang diinginkan. Hanya saja cara-cara yang mereka lakukan memang sedikit menakutkan.
Kita tahu jika arsenik sering dijadikan racun untuk membunuh, akan tetapi beberapa kelompok masyarakat malah memakainya untuk bahan mempercantik diri. Di Styria terdapat golongan masyarakat yang memakan arsenik pada pertengahan tahun 1800-an. Mereka dijuluki ‘toxicophagi’. Kelompok ini mengaku dengan memakan arsenik dapat menyegarkan kulit mereka dan membuat kemampuan bernapas lebih mudah saat berada di pegunungan.
Toxicophagi ini mampu menelan beberapa dosis arsenik yang biasanya mampu membuat orang mati seketika, tapi mereka kebalikkannya nampak sehat-sehat saja. Praktek ini sebenarnya bisa menyebabkan masalah seperti muntah, sembelit, dan nyeri berlebihan. Disebutkan dalam James Johnson ‘the chemistry of common life’, arsenik disebut sebagai bagian dari kosmetik dan beberapa orang di dunia akhirnya mengadopsi metode kecantikan ini. Tapi resiko dari pemakan arsenik ini memang cukup mengkhawatirkan, pikirkan saja ketika kau menginginkan kecantikan namun menjadi sangat dekat dengan kematian.
Wilhelm Roentgen menemukan sinar-x pada tahun 1895, yang kemudian diamati oleh Dr.Leopold Freund dari Austria. Leopard mengamati jika sinar x ini bisa membuat rambut rontok karna radiasinya. Leopard kemudian merekomendasikan sinar x-ray ini sebagai pengobatan untuk hipertrikosis. Hipertrikosis merupakan penyakit berupa pertumbuhan rambut yang berlebihan pada bagian yang tidak biasa, seperti muka, tangan dan perut. Namun radiasi sinar x-ray ini terlalu kuat, dan perlu sebuah tabung untuk mengecilkan kekuatan x-ray ini, yang lalu dinamakan tabung Cornell.
Ditahun 1915, Dr.Geyser mengklaim jika tabung Cornell yang memakai ‘ultrasoft’ x-ray dapat digunakan untuk treatment kecantikan. Greyser dan anaknya akhirnya membentuk Tricho Sales Corporation yang menerapkan treatment cahaya dan gelombang pendek untuk perlakuan kecantikan mereka. Hanya saja kemudian ditemukan efek samping dari treatment ini yaitu kulit pasien yang ditemukan keriput dan menebal di beberapa bagian karna paparan radiasi. Klinik x-ray ini hanya bertahan sampai abad pertengahan dan hingga kini belum ada tindakan pengembangan kecantikan melalui praktek ini. Hanya pikirkan tentang radiasi dan kalian pasti berpikir x-ray adalah treatment yang buruk.
Selama era Victoria ditahun 1900-an, mulai diperkenalkan diet dengan pil cacing pita. Diet ini membuat pasien akan menelan pil sekresi cacing pita daging sapi. Dalam pil ini akan ada parasit yang kemudian akan menuju usus dan menyerap makanan. pasien akan mengalami penurunan berat badan yang cepat karna nutrisi yang dimakan dihabiskan oleh cacing. Efek samping seperti muntah, diare dan sakit kepala berlebih bisa saja muncul selama diet ini.
Jika sudah mencapai berat badan yang diinginkan pasien akan meminum pil anti parasit yang digunakan untuk memaksa cacing pita keluar. Yang luar biasa, diet cacing pita ini masih ada sampai sekarang. Jika tertarik kalian bisa menemukan di Meksiko dan melakukan perawatan seharga 900 euro atau sekitar Rp. 17,6 juta. Akan tetapi perlu diingat jika treatment pil cacing pita ini bisa membuat komplikasi perut dan dubur, meningitis dan beberapa masalah serius lainnya.
Rambut palsu alias wig menjadi sangat populer ditahun 1800-an. Perkembangannya membuat model rambut palsu ini makin rumit dari tahun ke tahun. Dengan semakin rumitnya bentuk wig akan membuat pemakainya dianggap cantik kala itu. Beberapa bangsawan bahkan memamerkan status mereka dengan pakaian yang flamboyan dan rambut palsu yang mereka pakai. Dan sejalan dengan itu lemak babi juga ikut populer karna diperlukan untuk mempertahankan bentuk wig yang sudah terlalu besar.
Terkadang wig dipakai selama berminggu-minggu tanpa dilepas dan lemak babi yang melekat tidak dicuci dan terus ada di rambut palsu ini. Dan aplikasi lemak babi ini membuat para kutu dan tikus berbahaya tertarik masuk ke rambut palsu ini. Beberapa wanita bahkan seperti memelihara hama-hama saat mereka tidur. Jika rambut palsu ini dilepas, maka hama-hama ini akan membuat wig mereka sebagai kandang dan membuat sarang di dalamnya. Benar-benar menjijikan.
Mengikat kaki diperkirakan telah dimulai di abad ke-10 pada masa dinasti Song. Kaki yang terikat menjadi simbol keindahan dalam budaya Cina, meski menjadi seni keindahan yang menyakitkan dari ribuan tahun yang lalu. Awalnya pengikatan kaki adalah sebuah tanda status sosial yang tinggi, karna sebagai bukti perempuan yang tidak perlu bekerja. Kaki terikat juga menunjukkan bahwa wanita tersebut tunduk sebagai istri. Menyakitkan memang, dan akhirnya budaya ini dilarang pada tahun 1911, meski masih berlanjut di daerah pedesaan.
Proses pengikatan kaki ini dimulai ketika berusia 5 atau 6 tahun. Kaki kecil ini kemudian akan mulai tumbuh namun meninggi dan terlipat sedemikian rupa. Semakin tinggi lekukan kaki wanita ini maka semakin tinggi status sosialnya. Kaki berukuran 3 inchi atau disebut sebagai ‘kaki teratai’ menjadi bentuk yang ideal. Wanita yang memiliki bentuk kaki lebih panjang dari lima inchi akan memiliki prospek menikah yang buruk. Butuh waktu 10 tahun untuk mendapatkan bentuk kaki yang mungil ini. Namun efek samping dari perawatan kecantikan ini adalah infeksi bakteri, tumbuhnya gangren, septicemia dan sirkulasi darah yang buruk dan tentunya menyebabkan hilangnya jari kaki.
Atropa belladonna merupakan sebuah tanaman yang cukup beracun untuk dipakai sebagai sebuah produk kecantikan. Tanaman ini memiliki sejarah panjang untuk digunakan sebagai obat, bahan kosmetik dan racun. Sebelum abad pertengahan tanaman ini dipakai sebagai anestesi untuk operasi. Di jaman Romawi kuno tanaman ini lebih dikenal digunakan sebagai racun. Kaisar Augustus dan istri dari Claudius digosipkan pernah memakai tanaman ini untuk membunuh musuh mereka.
Nama ‘belladonna’ diambil bahasa Italia yang berarti wanita cantik. Karna tanaman ini nyatanya dikenal sebagai tetesan mata untuk membentuk pupil mata tampak lebih mempesona. Dengan tetesan dari tanaman belladonna pupil mata akan menonjol dan tampak lebih besar. Pupil yang membesar ini dinilai sangat menarik, tapi kecantikan ini ternyata membawa harga yang tidak murah. Belladonna membawa efek samping buruk pada penglihatan dan denyut jantung yang tidak stabil, bahkan dosis yang terlalu banyak dapat mengakibatkan kebutaan.
Dan tindakan mempercantik tubuh yang satu ini ternyata membuat masalah baru yang lebih rumit. Menginginkan bentuk tubuh yang lebih indah namun resiko yang harus ditanggung ternyata lebih berbahaya. Menanam silikon pada payudara pertama kali diperkenalkan oleh Houston di Texas pada tahun 1962 dan hingga kini proses pembesaran payudara secara instan ini menjadi operasi populer kedua di dunia.
Namun resiko berbahaya tersembunyi di balik penanaman silikon di payudara ini. Wanita yang memutuskan untuk melakukan pencangkokan payudara bisa mengalami rasa nyeri yang luar biasa dari luka di payudara, bahkan terkadang hasil dari operasi ini membentuk payudara yang tidak simetris, menimbulkan cacat yang tak terduga dan hasil buruk yang biasanya memang tidak bisa diprediksi. Wanita yang memutuskan untuk melakukan pencangkokan payudara ini akan lebih dekat dengan potesi masalah kesehatan yang besar. Hanya saja beberapa manusia jelas mengorbankan kesehatan mereka untuk mempercantik diri mereka kan.
Kecantikan memang sesuatu yang dipuja oleh manusia selama beribu-ribu tahun dan metode ekstrem yang ditempuh memang terkadang jauh diluar nalar kita. Untungnya dengan kemajuan teknologi dan perkembangan kosmetik hal-hal yang menyakitkan bisa dihilangkan dan tidak diterapkan di jaman sekarang ya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…