Christmas Island atau Pulau Natal mungkin adalah nama yang asing bagi masyarakat Indonesia. Dari 17 ribu sekian pulau yang ada di Nusantara, rasa-rasanya memang nggak ada satu pulau pun yang bernama Natal. Memang, Pulau Natal sendiri bukanlah milik Indonesia, melainkan Australia. Walaupun kalau dihitung dari jarak, Pulau Natal ini seperti tetangga sebelah rumah bagi Indonesia dibandingkan si Aussie.
Pulau satu ini sejak dulu memang mengundang kontroversi terutama soal siapa yang lebih pantas untuk memilikinya. Dipandang dari sisi jarak, memang pulau Natal ini jauh lebih dekat dengan Indonesia. Bahkan kalau dari Jakarta, mungkin jaraknya hanya 500 kilometer saja. Ditambah lagi, sejarah mengatakan kalau Australia mengklaim begitu saja pulau satu ini.
Kalau berbicara sejarah, pulau satu ini juga sudah lebih dulu dijelajahi oleh orang-orang kita. Namun, seiring waktu, akhirnya pulau tersebut dipeluk oleh si negara kangguru. Masih soal pulau Natal, berikut adalah hal-hal penting soal tempat itu yang harus kamu tahu.
Kalau kita lihat dari petanya nih, kita pasti mengira kalau pulau Natal adalah milik Indonesia. Bagaimana tidak, jaraknya sendiri memang begitu dekat dengan kita. Istilahnya hanya seperti satu langkah saja dari Jawa. Namun, pada kenyataannya pulau ini justru dimiliki Australia yang letaknya jauh sekali.
Kalau dilihat dari jaraknya, Pulau Natal ini hanya sekitar 500 kilometer saja dari Jakarta. Sedangkan kalau dari Australia jaraknya sekitar 2.600 kilometer. Lalu kenapa bisa pulau Natal jadi milik Australia, hal tersebut karena mereka melakukan klaim terlebih dahulu. Sebenarnya Indonesia bisa lho melakukan protes kalau melihat posisi geografis ini. Sayangnya, pemerintah nggak mengambil langkah tersebut.
Pulau natal awalnya bukanlah tempat yang benar-benar dikenal. Sampai akhirnya seorang pelaut asal Inggris menemukannya. Kemudian saat itu juga pulau ini diklaim menjadi milik pemerintahan kerajaan Inggris. Seiring berjalannya waktu kepemilikan pulau ini berganti-ganti antara Inggris, Belanda, dan Jepang.
Hingga akhirnya ketika Jepang kalah di Perang Dunia II, mereka pun menyerahkan pulau ini kepada Inggris. Kemudian entah bagaimana ceritanya, Inggris mewariskan pulau ini kepada Australia. Sehingga sampai hari ini si pulau cantik tersebut masuk dalam wilayah negara kangguru. Indonesia bisa melakukan klaim sebenarnya, namun mungkin belum mendapatkan momentum yang benar-benar pas ketika perpindahan kepemilikan pulau.
Pulau Natal memang sering dilewatkan oleh para pelayar dunia, tapi siapa sangka jika pulau satu ini sangat familiar dengan orang-orang Indonesia. Di zaman dulu, banyak orang-orang Melayu yang mampir ke pulau ini. Termasuk juga orang-orang Bugis, Makassar. Perdagangan adalah alasan kenapa orang-orang Indonesia singgah di pulau ini.
Sebagai bukti kalau Pulau Natal pernah disinggahi orang Indonesia, silakan datang ke sana langsung dan kamu bakal menemui orang-orang Melayu. Ya, dalam aktivitas pelayaran di Pulau ini, beberapa penduduk Indonesia memutuskan untuk menetap. Jadi, bisa dikatakan kalau orang-orang Melayu di sana itu adalah keturunan Indonesia. Dari catatan sejarah ini, kita bisa lihat jika Indonesia lah yang lebih pantas memiliki Pulau Natal.
Peruntukan pulau Natal sekarang ini beragam, nggak hanya sebagai spot rekreasi kelas wahid, tapi juga sebagai tempat pembuangan para imigran gelap. Ya, diketahui selama ini Australia selalu mengusir para pendatang-pendatang gelap untuk kemudian digiring ke Pulau Natal ini.
Nggak diketahui diperlakukan seperti apa para imigran itu di sini, namun ada kabar yang mengatakan kalau pemerintah sana melakukan sejumlah kekerasan dan memaksa para imigran ini untuk bekerja. Baru setelah sekian lama akhirnya mereka dipulangkan lagi ke negara asal.
Seperti yang sudah disinggung di bagian sebelumnya, pulau Natal ini adalah salah satu spot rekreasi paling oke. Nggak dipungkiri kalau dilihat dari letaknya, pulau satu ini jelas menawarkan sesuatu yang luar biasa. Terutama pantai-pantainya yang indah dengan pemandangan langsung ke arah samudera hindia. Pihak Australia sendiri memang diklaim mendapatkan banyak sekali keuntungan dari sektor wisata pulau ini.
Nggak hanya memiliki keindahan, pulau ini juga mengandung banyak kekayaan tambang. Sejak dulu pulau Natal ini dikenal sebagai penghasil fosfat yang cukup terkenal. Bahkan sampai pernah didatangkan para pekerja dari Tiongkok untuk menggali bahan tambang itu. Nggak hanya fosfat, pulau Natal ini juga punya kekayaan kelautan yang luar biasa. Rumor mengatakan kalau tempat ini bisa menghasilkan ikan dalam jumlah yang sangat besar termasuk potensi kepiting sebanyak 30 juta kilogram.
Seandainya waktu bisa diputar, pemerintah Indonesia bisa tuh melakukan klaim lebih dulu. Dan seumpama bisa, maka hari ini si pulau natal akan jadi bagian dari Indonesia. Adalah keuntungan besar bagi Indonesia untuk bisa memiliki pulau satu ini karena potensinya yang luar biasa.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…