3. Siapa saja yang dapat terserang penyakit ini?
Pengidapnya rata-rata adalah para remaja dengan rentang usia 15 hingga 25 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Usia tersebut adalah usia labil manusia di mana mereka tengah berusaha mencari jati diri dan apa tujuan serta keinginan yang hendak mereka capai dalam hidup.
Keadaan tersebut masih lebih mending, sebetulnya. Sebab, ada juga Hikikomori di mana penderitanya adalah seorang pria paruh baya yang usianya sudah kepala lima. Usia di mana seseorang seharusnya sudah mapan dan berkeluarga. Bukan mengurung diri di kamar dan asyik dengan dunianya sendiri.
4. Apakah kasus ini hanya terjadi di negara Jepang?
Rupanya, tidak. Dalam sebuah survey, ditemukan bahwa sindrom ini juga ditemukan di negara-negara maju lainnya macam Amerika Serikat, Hong Kong, hingga Spanyol. Dengan rentang usia yang sama beragamnya. Dalam beberapa kasus ekstrem, beberapa orang dengan tingkat intelegensi yang tinggi atau profesi yang mentereng juga ada yang terserang kasus ini.
Dalam laporan Wall Street Journal sendiri tercatat bahwa di Jepang, saat ini terdapat 500 ribu hingga 2 juta orang penderita Hikikomori. Sedangkan, tak diketahui berapa perkiraan jumlah pengidap hikikomori di belahan bumi lainnya. Kalau sudah begini, tak menutup kemungkinan penderita penyakit itu juga ada di negara kita.