Sebagai seorang muslim, memang begitu banyak jenis shalat sunnah yang bisa kita laksanakan sebagai pelengkap shalat fardu. Sebut saja tahajjud, hajad, tarawih dan sebagainya. Di antara banyaknya ibadah sunnah tersebut, ada satu amalan yang sangat dianjurkan rasul pada hambanya yang ingin dilancarkan rezekinya. Amalan tersebut adalah shalat dhuha.
Shalat dilaksanakan di pagi hari ketika matahari telah terbit setinggi tombak hingga menjelang dhuhur. Dan ternyata, amalan tersebut memiliki khasiat yang nggak main-main. Barangsiapa yang bisa merutinkan dhuha, maka rezeki melimpah adalah balasannya. Masih nggak percaya? Berikut ini adalah beberapa kisah orang-orang yang merasakan hikmah merutinkan dhuha.
Tukang becak naik haji
Ini berbeda dengan sinetron ‘Tukang Bubur Naik Haji’ karena kisah tentang Pak Trimo diangkat dari kisah nyata. Pak Trimo sehari-hari hanya berprofesi sebagai tukang becak dan pengumpul sampah. Dalam sebulan, rata-rata penghasilan yang ia dapatkan hanya sekitar 800 ribu. Meski demikian, ia memiliki mimpi untuk pergi haji bersama istri. Ia tak pernah putus asa, selalu merutinkan dhuha dan banyak berdoa. Dari sana pula rezeki tak terduga mengalir dari segala arah yang tak disangka-sangka, mulai panggilan dari orang yang minta pijit dan lainnya.
Setiap penghasilan yang ia terima, Trimo selalu memberikannya pada sang istri. Hingga suatu hari, sang istri mengatakan jika mereka memiliki tabungan yang cukup untuk naik haji. Trimo terkejut, karena mengingat profesinya hanya menghasilkan sedikit upah. Istrinya mengatakan jika itu hanya uang yang disisihkan dari sisa belanja. Trimo terharu, begitu yakin jika Allah memang tak pernah memandang pekerjaan, dengan dhuha rezeki naik haji telah dimudahkan.
Kisah pengusaha fenomenal yang ternyata juga merutinkan dhuha
Mungkin sebagian dari kamu nggak asing dengan “Ayam Bakar Mas Mono”, bisnis kuliner yang sudah memiliki banyak cabang itu dimiliki oleh pria bernama Mono. Selain pebisnis, ia juga sering diundang sebagai pembicara di seminar entrepreneurship.
Di balik kesuksesannya sebagai pengusaha, pemilik nama lengkap Agus Pramono ini juga telah lama merutinkan dhuha. Dan hebatnya lagi, mas Mono memiliki prinsip jika bisnisnya bukan cari untung, tapi cari berkah. Berbekal ketakwaan dan rutinnya shalat dhuha, bisnis pria 42 tahun ini selalu berkembang pesat dari hari ke hari.
Di balik kekayaan Sandiaga Uno, ada shalat dhuha yang nggak pernah ditinggalkan
Siapa yang nggak kenal Sandiaga Uno? Pria kelahiran 28 Juni 1969 ini nggak cuma dikenal sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, namun kekayaan dan tampangnya yang sangat handsome. Sosok Sandi memang cukup fenomenal di dunia bisnis.
Di usianya yang terbilang cukup muda, ia sudah dinobatkan sebagai orang kaya nomer 29 di Indonesia. Sandi ketika ditanya soal rahasia suksesnya, ia dengan mudah menceritakan bahwa sudah 8 tahun ia merutinkan dhuha. Meski sunnah, namun sudah dianggap wajib, karena hikmahnya yang sangat luar biasa. Selama ini, Sandi mengaku tak pernah mencari rezeki, semua seolah diantar sendiri.
Shalat dhuha, jalan terkabulnya semua impian
Kisah ini datang dari Riselda Jandi Gunawan dua tahun lalu. Saat itu, gadis 20 tahun ini masih duduk di bangku SMA. Semula, Riselda mengaku jika kurang percaya jika dhuha memberikan dampak yang sangat luar biasa. Namun, salah seorang temannya menyarankan agar Riselda tetap rutin menjalankannya. Hingga akhirnya, tiap hari gadis remaja tersebut menyempatkan diri berdhuha di mushala sekolahnya.
Usai shalat, Riselda mengungkapkan impiannya mendapat peringkat pertama di semua angkatan di sekolahnya. Dan ternyata, tak lama kemudian impiannya tercapai. Padahal sebelumnya remaja ini hanya meraih peringkat 1 di kelasnya, namun setelah rutin dhuha, ia berhasil menjadi juara 1 paralel. Padahal, menurutnya usaha belajar yang ia lakukan sangat wajar, dan sama dari sebelum-sebelumnya.
Itulah empat kisah orang-orang yang udah ngebuktiin khasiat shalat dhuha. Bukan cuma rezeki yang datang bercucuran tanpa henti, keajaiban dan impian juga dengan mudah tercapai. Memang, dengan izin Allah, apa sih yang nggak?