Saat masih sekolah biasanya kita bercita-cita ingin jadi seseorang yang hebat. Seseorang yang sangat sukses hingga menghasilkan banyak sekali uang. Namun nyatanya saat lulus kuliah kita justru bekerja di tempat yang biasa. Tidak sesuai dengan impian. Akhirnya saat bertemu dengan teman yang jauh lebih ‘sukses’ baik secara karier maupun kehidupan. Timbul benih rasa iri. Akhirnya kita jadi membanding-bandingkan.
Kenapa aku tidak bisa seperti dia? Apa aku salah memilih jurusan kuliah? Dia pasti uangnya banyak, tidak seperti uang yang aku dapat!
Hal-hal semacam ini harusnya segera dihentikan. Karena kita tidak akan berfokus lagi dengan pekerjaan yang kita punya. Namun berfokus membanding-bandingkan hingga kerap mematahkan semangat! Mulai hari ini stop membanding-bandingkan karier dan keberhasilan orang dengan diri kita sendiri. Ini lima alasan yang mendasarinya!
Terkadang kita selalu membandingkan pekerjaan orang lain. Melihat posisinya yang berada di atas membuat kita jadi sedikit iri hingga berharap bisa sama sepertinya. Hal ini adalah salah. Kita memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Satu dengan yang lain tidak akan memiliki ketertarikan yang sama. Bisa jadi kita tertarik dengan hukum. Lalu teman kita tertarik dengan ekonomi. Maka jalur kariernya akan berbeda.
Itulah mengapa membanding-bandingkan karier adalah pekerjaan yang melelahkan. Terlebih tidak ada manfaatnya selain merasa iri dan kehilangan fokus pekerjaan. Daripada mengurusi hal tak penting seperti ini lebih baik kita bekerja dengan tekun. Jika kita berbakat maka akan ada kesempatan untuk menjadi seorang yang kedudukannya tinggi.
Setiap orang memiliki target dalam hidupnya, termasuk kita semua. Target ini bisa berupa jabatan dalam pekerjaan atau target dalam bidang kehidupan pribadi. Misal memiliki rumah dan kendaraan yang mewah. Saat kita masih menyewa rumah mungkin teman sudah punya rumah mewah dan mobilnya sangat bagus. Akhirnya kita membanding-bandingkan lagi.
Kita akan menganggap teman kita itu beruntung. Pekerjaannya enak dan hal-hal lainnya. Akhirnya fokus kita jadi melenceng. Kita yang awalnya memiliki target untuk mendapatkan rumah jadi berbelok ingin mendapatkan mobil. Alasannya adalah agar sama dengan teman. Agar dianggap sama-sama mapan meski aslinya kesusahan. So, masihkah kita ingin membanding-bandingkan?
Membanding-bandingkan kesuksesan akan membuat kita jadi kecanduan. Artinya akan terus membuat diri kita merasa kecil. Merasa paling tidak sukses dan tak bisa apa-apa. Akhirnya lambat laun kita jadi merasa menjadi seorang pecundang. Start dari sekolah yang sama mengapa kesuksesan dan karier bisa berbeda sangat jauh?
Sekarang coba bayangkan. Setiap hari kita selalu menyalahkan diri sendiri. Menganggap diri sendiri tidak mampu. Kerja kacau hingga paling buruk kita akan kena PHK. Nah, daripada terus merasa tidak memiliki apa-apa lebih baik kita terus berjuang. Kita harus percaya jika bekerja keras dan terus berkembang adalah jalan menuju kesuksesan!
Sering membanding-bandingkan orang lain dengan diri sendiri akan membuang waktu kita. Harusnya waktu yang banyak itu bisa kita gunakan untuk hal-hal jauh lebih bermanfaat. Misal berpikir mengenai ide-ide baru. Atau berpikir mengenai target masa depan yang bisa kita raih dengan sekuat tenaga. Membuang-buang waktu untuk hal tak berguna sudah seharusnya kita hentikan sesegera mungkin.
Dan lagi belum tentu teman yang sering kita bandingkan itu senang dengan pekerjaannya. Meski gajinya besar dan terlihat berhasil adalah jaminan jika ia menikmati apa yang dikerjakan. Karena menyukai pekerjaan adalah hal yang paling penting agar bisa terus berkembang. Daripada membingungkan orang lain bukankah lebih kita mencoba menyukai pekerjaan yang kita miliki sekarang?
Bisa jadi saat ini kita hanya memiliki kendaraan biasa, rumah pun masih mengontrak. Namun apa yang kita miliki ini sudah membuat kita bahagia. Kita menyukai pekerjaan yang dilakukan dan terus berusaha tanpa menyerah. So, untuk apa memikirkan karier dan kesuksesan orang lain?
Lagi pula kesuksesan adalah sesuatu yang tidak bisa diukur. Kita boleh jadi merasa sukses meski memiliki sesuatu yang sederhana. Teman kita bisa jadi merasa tidak sukses meski memiliki banyak hal. Karena kesuksesan tidak hanya dilihat dari seberapa mapan secara materi. Tapi juga kebahagiaan untuk mendapatkan dan menikmati apa yang kita punya.
Setelah membaca lima alasan di atas. Tak ada alasan lagi bagi kita untuk membanding-bandingkan kesuksesan orang lain. Lebih baik kita terus berusaha dan tidak mudah menyerah. Masalah sukses atau tidak itu urusan belakangan. Hidup tetap harus berjalan meski saat ini kita bukanlah apa-apa.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…