Kehadiran buah hati tentu jadi saat yang paling dinantikan oleh pasangan suami istri. Untuk menyambut si kecil, biasanya calon orangtua akan menyiapkan segalanya. Mulai dari pakaian, perlengkapan hingga biaya persalinan. Namun, pada kenyataannya masih banyak orang yang tak bisa menyambut datangnya buah hati dengan persiapan yang matang.
Kendala ekonomi membuat seseorang harus rela menyambut anaknya di tempat yang kurang nyaman. Seperti cerita pilu yang dibagikan oleh akun Facebook Risma Otranus, dia mengisahkan tentang pasangan pemulung yang baru saja dikaruniai buah hati. Berikut ini adalah kisah selengkapnya:
Rasa sakit orang hendak melahirkan memang luar biasa. Itulah sebabnya wanita ingin berada di tempat yang nyaman saat persalinannya. Namun malang yang menimpa wanita emperan Jakarta ini. Karena keterbatasan ekonomi, ia harus menjalani persalinannya di gerobak. Menurut sang suami yang berprofesi sebagai pemulung, ketika sang istri melahirkan banyak orang yang melihat.
Namun hanya melihat dan berkomentar, tidak ada yang melakukan tindakan. Dan yang paling membuat hati teriris, ketika ari-ari yang menempel pada si bayi hanya dipotong dengan gunting yang dipinjam dari tukang es kopi keliling. Tali pusar tersebut pun diikat sekenanya, sementara ari-ari dikubur tak jauh dari tempat mereka.
Dalam postingan yang dibagikan oleh Risma, ada dua foto menyedihkan yang disertakan. Di foto tersebut, terlihat sepasang suami istri yang tengah memandangi bayi mereka. Bayi merah yang harusnya ada di ruangan hangat tersebut terpaksa dibaringkan di pinggir jalan.
Hanya ada alas terpal yang digunakan keluarga kecil ini untuk duduk. Tak ada selimut untuk membungkus tubuh si kecil, hanya pakaian seadanya. Dari potret yang dibagikan tersebut, diperkirakan lokasi berada di sekitar Kota Tua, Jakarta.
Sejak kisah ini dibagikan oleh Risma pada tanggal 19 Mei 2017 lalu, status ini sudah ditanggapi oleh 11 ribu pengguna Facebook. Dalam caption yang ditulis oleh Risma, ia berharap jika ada yang bersedia menyisihkan sebagian rezekinya untuk keluarga pak Rian, terlebih untuk membantu kebutuhkan bayi mereka.
Bahkan, banyak yang berniat untuk melaporkan kejadian tersebut pada dinas sosial setempat. Banyak juga yang mengacungkan jempol untuk keluarga pak Rian. Sebab, di tengah kesusahan mereka tetap bertanggung jawab merawat sang bayi, tidak menelantarkannya begitu saja.
Tak mudah mengais rezeki di Jakarta. Terlebih, jika tidak memiliki pendidikan atau pengalaman yang tinggi. Hal tersebut pula yang dialami oleh Rian dan istrinya. Setelah kisah dramatisnya diunggah ke Facebook, banyak relawan yang membantu keluarga kecil ini.
Hingga akhirnya, Rian dan istrinya memutuskan untuk pulang ke kampung halaman di Rangkasbitung. Para netizen berkomentar bahwa apa yang dilakukan Rian sudah benar, mengingat mereka juga tidak memiliki indentitas di Jakarta. Banyak netizen yang berharap jika di kampung, bayi malang tersebut bisa mendapatkan tempat yang lebih layak.
Mungkin selama ini kita kerap mengeluh dengan hidup. Biaya hidup makin mahal, gaji kurang dan dan beragam keluhan lainnya. Namun, setelah mengetahui kisah keluarga kecil ini, mungkin bisa membuat kita sadar jika Tuhan sudah memberikan begitu banyak nikmat yang sering kita abaikan.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…