Yang namanya kontroversi memang sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Sejak dulu selalu ada saja hal-hal yang diperdebatkan dan tidak ada habisnya. Meski begitu, zaman sekarang ini kontroversi seolah seperti begitu mudah meluas dan semakin membesar.
Perdebatan sengit di media sosial dengan topik yang beraneka ragam, dengan mudah bisa kita lihat di forum atau percakapan manapun. Jadi, tidak heran jika media sosial terkadang juga menyebabkan kontroversi makin meruncing.
Sejak dulu kontroversi itu selalu ada, namun perbedaannya dengan zaman sekarang adalah kini dunia selalu melihat dan mencari tahu apa yang terjadi. Hampir setiap orang sekarang ini memiliki smartphone, melihat berita di dunia maya, atau di televisi. Artinya, mereka hampir bisa mendengar tentang segala hal yang terjadi dengan segera.
Dengan jaringan internet dan sosial media di genggaman tangan, setiap momen bisa menjadi informasi yang dibicarakan secara meluas hanya dalam hitungan menit bahkan detik. Kita tinggal di era ketika sebuah kesalahan atau kontroversi bisa dishare, retweet, repost, hashtag, screenshot disebarkan luas hanya dalam waktu yang singkat.
Segera setelah seseorang memposting foto, video, keluhan, atau omelan tertentu, maka postingan tersebut akan menjadi milik internet. Seseorang bisa saja memposting suatu keluhan, omelan atau frustasi begitu saja di media sosial tanpa dipikir panjang.
Namun ketika seseorang menyadari suatu kontroversi dalam postingan tersebut, maka si pemilik postingan akan kesulitan mengontrol masalah yang terjadi. Masih ingat dengan tweet Florence yang marah dengan Jogja, Dinda yang marah dengan ibu hamil, atau postingan-postingan sejenis lainnya? Seperti itulah kira-kira bagaimana postingan bisa dengan cepat meluas tak terkendali.
Kurang lebih 15 tahun lalu, ketika kita memiliki pendapat dalam sebuah isu panas, yang dilakukan paling hanyalah membicarakannya dengan teman di ruang lingkup yang kecil. Tapi kini, ada media sosial yang langsung menghubungkan kita dengan jutaan orang di dunia dengan opini mereka masing-masing.
Status, tweet, atau komentar berhamburan di jagat maya yang berisi tulisan yang tidak disaring terlebih dahulu atau tidak dipikir konsekuensi apa yang mungkin terjadi. Mereka dengan mudah meninggalkan komentar publik berisi tuduhan atau spekulasi yang akhirnya hanya membuat kontroversi makin meruncing dan memanas.
Kita patut kagum dengan seberapa cepat berita bisa dengan mudah beredar di internet, termasuk berita hoax atau berita palsu. Berita ini dibuat untuk kepentingan pihak tertentu dengan sengaja menimbulkan kontroversi. Sayangnya, banyak orang yang bisa dengan mudah percaya dan menyebarkan berita tersebut begitu saja.
Meski sudah sering ada artikel atau edaran agar tidak mudah terprovokasi atau mempercayai berita yang disebarkan di media sosial, namun rupanya hal ini tidak benar-benar membuahkan hasil. Masih banyak orang yang mudah termakan hoax tidak lain karena apa yang ditulis sesuai dengan keresahan, ideologi, atau minat pembaca. Maka mereka akan menganggap berita tersebut benar adanya.
Mulai dari skandal video porno artis, politisi, atau kontroversi lainnya dengan mudah bisa ditemukan menyebar di dunia maya. Menghapus foto, video, atau status tersebut di dunia maya adalah hal yang tidak mungkin begitu sudah tayang dan menyebar di berbagai web.
Kita bisa saja membakar foto atau menyobek dokumen penting, tapi tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui secara pasti bahwa apapun yang pernah kamu share benar-benar aman dari dunia internet. Masih ingat kasus foto konser Beyonce yang tidak secantik biasanya? Ia meminta agar foto tersebut dihapus dari dunia maya. Namun hingga saat ini, meme foto tersebut masih juga ada. Itulah bukti bahwa tidak ada yang benar-benar terhapus di dunia maya.
Sebenarnya sah-sah saja mengemukakan pendapat di media sosial. Namun terkadang saat kita merasa emosi, kebanyakan orang tidak waspada dan tidak berpikir panjang saat menulis curhatan atau postingan di media sosial yang bisa berbuntut panjang. Apalagi jika komentar yang diungkapkan ternyata berhubungan dengan sebuah kontroversi yang lagi panas-panasnya berkobar. Tentu hal ini akhirnya hanya akan membuat kontroversi kian meruncing dan berpotensi menimbulkan perpecahan. Ada baiknya jika memang ingin mengkritisi sesuatu atau curhat di media sosial, dipikirkan dulu dengan matang konsekuensi dari postingan tersebut.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…