Meskipun era penjualan manusia secara terang-terangan sudah berakhir, namun bukan berarti praktik ini benar-benar musnah. Sampai hari ini, nyatanya penjualan manusia masih tetap gencar. Tentu tidak secara terbuka, namun terselubung melalui jaringan-jaringan bawah tanah dan juga oknum-oknum yang terlibat aktif di dalamnya.
Bukti kalau perdagangan manusia masih gencar, diungkapkan oleh sebuah situs bernama Havocscope yang memang concern terhadap dunia gelap sejak lama. Di sana, terdapat data-data tentang negara-negara dan juga pricelist dari manusia-manusia yang diperdagangkan. Beberapa dibanderol puluhan juta Rupiah, tapi tak sedikit pula yang dipatok harga sangat murah. Bahkan lebih murah dari hewan ternak sekalipun.
Hal ini tentu saja sangat miris. Tak pernah menyangka di balik kehidupan yang sudah lebih baik seperti sekarang ini, ternyata praktik biadab ini masih terus terjadi. Dan berikut adalah data-data tentang human trafficking yang terjadi di dunia dengan harga manusia yang paling rendah.
Mozambique tengah mengalami masalah human trafficking yang benar-benar serius. Sudah lama negara ini dieksploitasi manusianya untuk dijual. Mekanismenya, biasanya para korban akan dibujuk rayu dulu sebelum akhirnya dijual sebagai budak di pasar gelap.
Menurut data yang ada, harga manusia di sini sangat lah murah. Bahkan seorang gadis dihargai sekitar $2 atau hanya Rp 23 ribuan. Para gadis yang jadi korban ini kebanyakan akan dijadikan budak, kadang juga dibuat menjadi pelayan laki-laki hidung belang. Harga $2 untuk seorang gadis, ini lebih murah dari banderol ayam di pasar.
India sebagai salah satu negara dengan populasi manusia terbesar selama ini memang mengalami masalah human trafficking yang nyata. Banyak ditemukan kasus penjualan manusia di sana, tak hanya dialami oleh orang-orang dewasa tapi juga gadis-gadis belia. Yang memilukan soal trafficking ini adalah harga para gadis itu sangat-sangat murah.
New York Time melaporkan jika seorang gadis India dijual dengan harga $24 atau 1.500 Rupe. Kalau dikonversikan, harga ini setara dengan Rp 316 ribu. Biasanya para gadis-gadis muda ini dipekerjakan sebagai budak. Kadang jika sudah dewasa sedikit mereka akan dipaksa untuk memasuki bisnis prostitusi.
Negara tetangga satu ini konon juga tengah bergelut dengan masalah human trafficking serius. Diketahui, di sana memang terjadi aktivitas perdagangan manusia, terutama dengan target anak-anak. Soal harga, menurut data yang ada, banderol untuk bocah-bocah di sana adalah sekitar $25 atau Rp 329 ribu.
Diduga nilai $25 itu bukan untuk harga beli, namun sewa. Jadi, para bocah disewa untuk tujuan khusus. Biasanya dipaksa untuk mencari uang dengan cara mengemis. Pemerintah Thailand sendiri sepertinya sudah tahu jika ada sindikat seperti ini. Dan nampaknya mereka tengah melakukan upaya yang serius.
Pasar penjualan manusia di India bukan hanya berlaku bagi gadis-gadis saja, anak-anak pun ternyata juga tak lepas sebagai korban trafficking. Diketahui, harga anak-anak di sana juga sangat murah, sekitar $45 atau Rp 529 ribu. Tidak jelas nasib anak-anak yang jadi korban itu, tapi biasanya mereka akan berakhir menjadi pengemis atau pekerja anak.
Sebagai perbandingan betapa harga ini sangatlah rendah, kita tengok harga anak kerbau di sana. Ya, diketahui hewan mamalia satu itu dihargai sekitar $350an atau sekitar Rp 4,6 juta. Inilah faktanya, satu anak kerbau setara dengan 9 anak manusia.
Selain India, Bangladesh juga jadi negara yang sering dikaitkan dengan perdagangan manusia. Diketahui, di negara itu memang ada jaringan khusus untuk mengeksploitasi manusia dengan cara dijual. Tak hanya orang dewasa, gadis-gadis juga jadi korban jual beli manusia di negara tetangga India ini.
Harganya sendiri lumayan cukup tinggi walaupun manusia sampai kapan pun takkan bisa dinilai dengan uang. Dengan uang sekitar $250 saja seseorang sudah bisa membawa gadis Bangladesh pulang. Jumlah tersebut setara dengan Rp 3,2 juta. Soal penjualan ini, kadang orangtua para gadis itu sendiri yang melakukan transaksi dengan calon pembeli.
Sungguh mengerikan melihat fakta-fakta ini. Siapa yang menyangka ketika kita bisa hidup dengan nyaman di sini, di belahan Bumi yang lain tengah menghadapi masalah kemanusiaan yang parah. Manusia-manusia dijual dengan harga yang sangat murah. Seperti tak ada harganya. Indonesia sendiri sebetulnya juga mengalami hal yang sama, walaupun jaringannya benar-benar terselubung dan susah untuk diungkap.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…