Trending

Cendol Jadi Rebutan Malaysia dan Singapura, Warga Indonesia Tanggapi dengan Cara Begini

Klaim kepemilikan terhadap budaya, lagu, serta makanan selama ini sengit sekali terjadi antara Indonesia dan Malaysia. Bukan sekali dua negara kita dan tetangga berperang di media sosial terkait budaya yang mungkin tampak sama. Hal ini sebenarnya mungkin saja terjadi karena kedua negara berasal dari satu rumpun, Melayu.

Nah, belakangan ini Singapura juga terseret dalam kasus klaim kepemilikan makanan penutup dengan Malaysia, yaitu Cendol. Kamu pasti sudah tak tahan untuk ikut bersuara ‘lah, bukannya Cendol dari Indonesia, ya?’. Jangan buru-buru emosi dulu ya netizen, sebelumnya mari kita lihat akan permasalahannya terlebih dahulu.

Berawal dari postingan CNN terkait 50 dessert terbaik di dunia

Perdebatan atas siapa yang paling berhak memiliki cendol ini dimulai ketika media CNN menurunkan artikel terkait 50 dessert yang menempati posisi tebak dan ternikmat di dunia, dan Cendol adalah salah satu yang tercantum di sana.

Cendol Singapore [Sumber gambar]
Well, masalahnya menjadi besar karena CNN jelas menulis “Pencuci mulut dingin ini dapat ditemukan di seluruh Asia Tenggara, tetapi dengan tambahan satu sendok kacang merah manis, camilan klasik milik Singapura tetap jadi yang paling lezat.” Kata milik Singapura di atas-lah yang kemudian membuat seantero Malaysia murka dan tak terima. Rakyat Malaysia beramai-ramai membuat tweet bahwa Cendol is Malaysian’s dessert, bukan milik Singapura.

Sebenarnya Cendol ini miliki siapa sih?

Mungkin kamu juga sudah tidak sabar ingin berkomentar jika Indonesia juga punya Cendol, bahkan sudah sejak nenek moyang kita hadir di muka bumi ini. Bahkan jika kamu googling di Google dengan memasukkan kata kunci ‘asal-usul Cendol’, secara langsung akan muncul tulisan Indonesia. Ada alasan jelas juga mengapa dinamai sebagai Cendol.

Es cendol [Sumber gambar]
Menurut yang Boombastis.com telusuri, kata Cendol sendiri berasal dari ‘jendol’ dan diambil dari Bahasa Sunda, Jawa Barat. Penamaan tersebut tak lain karena adanya sensasi jendolan saat butiran cendol masuk ke dalam mulut. Begitu bukan?

Pendapat ahli makanan Indonesia terkait cendol yang sedang diperebutkan

Menariknya, ada salah satu netizen Malaysia yang nampaknya memancing komentar jahat dari Indonesia. Akun Twitter @sehagahzalee ini membuat cuitan ‘Semua lah singapore punya ish. Indonesia tak nak claim cendol jugak ke?’. Daripada terjadi kesalahpahaman, ahli makanan Indonesia, Willian Wongso, seperti dilansir dari The Jakarta Post mengatakan bahwa cendol yang diperebutkan kedua negara tersebut berbeda dengan yang ada di Indonesia, Sahabat.

Polemik berebut cendol [Sumber gambar]
Es Cendol tersebut lebih mirip es campur Indonesia, disajikan dalam mangkuk, diberi kacang merah, ditambah jagung manis, serta campuran gula kelapa atau santan. Sedangkan yang sering kita temukan di pinggir jalan Indonesia cendolnya lebih simpel. Es yang kadang disebut dawet ini dicampur santan, gula jawa, kadang diberi nangka dan daun pandan. Es Cendol sendiri juga banyak versinya loh, ada Cendol Ireng, Cendol Banjarnegara, atau Cendol Elizabeth di Bandung.

Sebagai negara satu rumpun, perbedaan ini mungkin adalah hal yang biasa

Seperti yang sudah kita bahas di atas bahwa kita dan negara tetangga masih berasal dari satu rumpun yaitu Melayu –terutama untuk Indonesia dan Malaysia ya. Hal ini membuat kita seharusnya berpikir jika suatu negara yang secara geografis sangat dekat bisa saja menularkan budaya serta makanan mereka satu sama lain.

Hal ini bahkan juga pernah diungkap oleh seorang Youtuber Indonesia melalui chanel-nya Nihongo Mantappu. Dalam tanya jawab tersebut, mahasiswa asal Malaysia bahkan mengatakan jika Rendang dan Batik juga ada di Malaysia. Hal ini ternyata karena di negara tersebut Batik dan Rendang juga sudah ada sejak lama, sama seperti di negara kita.

BACA JUGA: Kontroversi ‘Rendang Krispi’ dalam Masterchef UK, Beginilah Komentar Para Warganet

Intinya, kedua negara tersebut berasal dari satu rumpun sehingga boleh jadi memiliki budaya, makanan, serta tradisi yang identik satu sama lain. Selama ini, kemiripan inilah yang kerap kali memantik perdebatan, sehingga satu sama lain menjadi musuh bebuyutan. Nah, setelah membaca penjelasan di atas, apakah Sahabat semua sudah mendapat sedikit pencerahan?

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

14 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago