Lucu

Sejarah dan Makna ‘Holopis Kuntul Baris’ yang Digunakan Bung Karno untuk Menyatukan Rakyat

Bung Karno dikenal sebagai bapak proklamator Indonesia, presiden pertama, sekaligus orang paling berpengaruh di tanah air. Meski telah meninggal, nama dan kharismanya tak pernah habis. Semua hal yang berkaitan dengan sosok satu ini rasanya juga menjadi menarik untuk dijadikan bahan diskusi.

Selama memerintah Orde Lama, Bung Karno sangat menggebu ketika berpidato, ada banyak sekali pesannya kepada anak muda dan masyarakat Indonesia. Salah satu jargon ajakan beliau yang masih hidup hingga sekarang adalah Holopis Kuntul Baris.

Contoh Holopis Kuntul Baris [Sumber gambar]
Zaman dahulu tentu sangat berbeda dengan sekarang, di mana orang-orang masih percaya jika slogan tertentu punya kekuatan magis, bisa menyembuhkan penyakit, bahkan fungsinya sama seperti mantra. Holopis Kuntul Baris sendiri berasal dari Bahasa Jawa yang kurang lebih berarti tolong menolong dan gotong royong.

Tercetusnya slogan ini diketahui sejak tahun 1960an, ia sering disuarakan ketika masyarakat sedang bersama-sama mengerjakan sesuatu yang berat. Mereka akan beramai-ramai mengucapkan slogan tersebut dengan keyakinan bisa meringankan beban yang ditanggung. Selama orde lama, kata-kata ini juga dipopulerkan oleh Bung Karno dalam pidato-pidatonya. Maknanya kurang lebih sama, mengajak masyarakat untuk bahu-membahu untuk saling membantu.

Dipopulerkan lagi oleh Bung Karno dalam pidatonya [Sumber gambar]
Setelah Holopis Kuntul Baris,ada banyak slogan-slogan lain yang bermunculan seperti cancut taliwondo yang berarti menyingsingkan lengan baju atau bermakna bergerak dan bergegas untuk bekerja keras. Kerja keras selanjutnya kembali diikuti oleh slogan lain seperti toto tentrem karto rahardjo,yang bermaksud kerja keras bisa membuat masyarakat adil makmur dan Negara aman sentosa.

Beberapa slogan-slogan di atas memang ampuh dan menjadi kekuatan tersendiri bagi anak muda pada masanya. Mereka merasa punya kekuatan tersendiri ketika mendengar seruan-seruan tersebut dikumandangkan. Mungkin jika diterapkan pada millennial sekarang tak akan berdampak apa-apa. Konsumsi akan gadget dan segala informasi dari internet menggeser jargon dan slogan yang dulu pernah ada.

Ya, tanpa menyuarakan kata-kata motivasi tersebut, internet serta berbagai media sosial banyak menyediakan kata-kata bagus yang biasanya dipakai anak muda untuk caption atau sebatas penyemangat. Semoga saja memang dijadikan sebagai motivasi, bukan bualan belaka.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

4 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago