Satu hal yang harus diperhatikan seseorang yang memiliki pabrik besar adalah pengolahan limbahnya. Mereka tak bisa membuang limbah sembarangan hingga menyebabkan adanya pencemaran lingkungan yang sangat parah. Itulah kenapa perlu ada cara untuk membuat limbah tak berguna dan berbahaya ini menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Seperti beberapa alat di bawah ini. Limbah-limbah yang awalnya sangat berbahaya langsung disulap menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi manusia. Hebat banget, kan?
Karbon dioksida adalah salah satu partikel yang mampu membuat bumi mengalami bencana. Banyaknya karbon dioksida di bumi akan membuat efek rumah kaca semakin besar. Dampaknya suhu bumi meningkat dan pemanasan global terjadi dengan cepat. Untunglah beberapa ilmuwan Harvard ini mampu membuat alat yang mampu menyerap karbon dioksida menjadi bahan bakar baru.
Konsepnya sederhana, mereka menempatkan baling-baling yang digunakan untuk menyerap karbon dioksida. Setelah karbon dioksida terserap maka partikel ini akan diendapkan menjadi partikel garam dan diproses lagi hingga menjadi bahan bakar baru berupa minyak. Proyek ini diperkirakan akan dilakukan pada tahun 2018.
Air menjadi salah satu media yang sering digunakan untuk membuang limbah. Akhirnya sungai, danau hingga laut jadi tercemar. Padahal tumbuhan di perairan adalah yang paling banyak menghasilkan oksigen di dunia ini. Jika pencemaran air tak segera ditanggulangi bisa jadi oksigen di bumi akan semakin menipis.
Untuk mengatasi ini seorang ilmuwan dari Bristol membuat sebuah robot yang mampu menyerap kandungan kimia dari air. Setelah itu dengan bantuan mikroba, air yang penuh polusi ini diubah menjadi energi yang besar. Proyek ini masih percobaan, namun di masa depan bukan tidak mungkin akan diproduksi secara massal.
Seorang ilmuwan muda bernama Anirudh Sharma berhasil membuat sebuah printer yang mampu menggunakan polusi udara sebagai tinta. Konsep dari printer ini adalah menangkap udara kotor lalu menjadikannya bubuk karbon. Setelah itu bubuk yang berwarna hitam ini akan dicampur dengan beberapa bahan hingga mampu berubah menjadi tinta.
Apa yang dilakukan oleh Sharma ini akan membuat dunia sedikit bernapas lega karena kandungan karbon. Apalagi WHO mengatakan jika satu dari 8 kematian yang terjadi di dunia diakibatkan oleh pencemaran udara. Penemuan dari Sharma ini juga membuat orang jadi hemat meningat harga tinta printer sangat mahal.
Plastik adalah masalah paling yang dihadapi bumi di era modern seperti sekarang. Pasalnya setiap tahun ada milyaran plastik digunakan di seluruh dunia. Dan dari jumlah itu hanya 6 persen yang didaur ulang menjadi butiran plastik. Selebihnya plastik hanya akan dibuang dan tidak bisa mengurai di udara.
Untuk mengatasi hal ini, beberapa ilmuwan di Australia mengubah plastik yang awalnya menjadi limbah ini menjadi membran nanotube karbon. Benda dengan ukuran sangat kecil ini ternyata mampu digunakan untuk pengembangan energi, elektronik, dan masalah kesehatan.
Salah satu masalah lingkungan yang membuat dunia kebingungan adalah ban luar mobil atau truk yang tak dipakai lagi. Benda dari karet ini mampu diuraikan dalam waktu 80 tahun. Bayangkan, selama 80 tahun sudah bertambah berapa juta ban bekas yang tak bisa terurai dengan cepat.
Mengetahui ini seorang ilmuwan bernama Veen Sahajwalla berhasil menemukan sebuah penemuan baru. Ia mampu mengubah ban bekas ini menjadi salah satu bahan bakar pembuatan baja. Sebelumnya, bahan bakar ini menggunakan arang yang terbuat dari batu bara. Sayangnya arang ini menyebabkan polusi di udara. Akhirnya Veena mengubah arang dengan ban bekas yang telah dimodifikasi hingga tidak menyebabkan polusi.
Setiap tahun, miliaran botol plastik dibuat dan digunakan untuk kemasan air dan juga makanan. Sayangnya botol ini susah sekali diuraikan karena terbuat dari bahan PET. Jika botol plastik ini menumpuk di sungai maka akan terjadi penyumbatan dan menyebabkan bencana banjir yang menemui seisi kota.
Akhirnya seorang ilmuwan yang berasal dari Universitas Dublin mengubah plastik PET yang murah menjadi plastik PHA. Plastik jenis ini sangat steril dan tak mudah dihinggapi bakteri. Itulah mengapa saat ini plastik PHA banyak digunakan untuk membuat alat kesehatan, bahkan yang ditransplantasikan ke dalam tubuh manusia.
Dalam sehari kurang lebih ada sekitar 15 miliar rokok dijual di seluruh dunia. Jumlah ini akan nyaris mencapai 1 triliun batang jika dikalikan hari dalam setahun. Sampah rokok yang berupa filter biasanya banyak berserakan di jalan atau di tempat sampah hingga menumpuk tak bisa diuraikan. Di beberapa pantai dunia bahkan berisi banyak sekali puntung rokok yang menepi terkena ombak.
Ingin menanggulangi limbah berbahaya ini akhirnya ilmuwan di Universitas Soul membuat sebuah alat yang mampu mengubah puntung rokok jadi baterai. Mereka membuat benda sampah ini terurai melalui proses pyrolysis. Setelah itu benda ini dicampur dengan beberapa bahan dan dibentuk menjadi bahan mirip karbon yang mampu berfungsi seperti baterai.
Itulah tujuh limbah yang akhirnya mampu diubah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Meski sudah ada alat untuk menanggulanginya, kita tetaplah harus menjaga alam. Mengolah limbah dengan cara yang benar agar tidak membuat alam semakin tercemar. Karena jika bumi sudah rusak, manusia sendiri yang akan mengalami akibatnya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…