Tentu saja semua orang tidak dapat mengelak bahwa buah termasuk jenis makanan yang mengandung banyak vitamin dan membuat siapapun menjadi sehat. Namun apa yang terjadi bila buah malah membuat manusia kehilangan nyawa? Seperti itulah kira-kira kasus yang selama ini menjadi misteri di India.
Setiap tahunnya ada saja anak-anak yang meninggal di daerah Muzzafarpur, India pada pertengahan bulan Mei. Tidak ada yang tahu apa penyebab anak-anak tersebut meninggal, bahkan investigasi yang dilakukan para dokter selama beberapa tahun pun belum menemukan jawaban yang tepat. Sampai akhirnya misteri telah terpecahkan.
Anehnya kasus kematian ini hanya dialami oleh anak-anak dari keluarga kurang mampu saja dan kejadian itu hampir muncul setiap tahunnya. Anak-anak langsung kehilangan nyawa sesaat setelah sampai di rumah sakit. Tim tenaga medis pun mengalami kesulitan mendapatkan informasi dari para orang tua karena mereka tak mengetahui apa-apa. Orang tua korban hanya paham anak mereka dalam keadaan sehat sehari sebelum meninggal.
Sejak tahun 1995, para dokter sudah mencari tahu apa penyebab kematian anak-anak yang secara rutin terjadi setiap bulan Mei tersebut. Investigasi yang dilakukan oleh India’s National Centre for Disease Control dan India office of the Centre for Disease Control and Prevention di Atlanta sempat berkesimpulan bahwa kematian tersebut disebabkan oleh cuaca panas, infeksi yang ditularkan oleh tikus, lalat, dan pestisida yang digunakan di perkebunan leci.
Peristiwa kematian ratusan anak tersebut terjadi setiap tahun saat musim panen leci tiba. Ternyata bukan pestisida yang disemprotkan pada tanaman ini penyebabnya, melainan buah leci itu sendiri. Para korban diketahui meninggal setelah memakan buah leci yang berjatuhan di tanah.
Setelah mengonsumsi leci tersebut anak-anak ini akan kesulitan mengendalikan tubuhnya sebelum kemudian tidak sadarkan diri. Hal tersebut terjadi karena anak-anak tersebut memakan terlalu banyak buah ini dalam kondisi perut kosong. Itulah yang membuat senyawa beracun (hypoglycin) dalam leci menurunkan kadar gula darah (hypoglycemia) pada tubuh kecilnya sampai akhirnya menyebabkan kematian.
Mulai saat ini di India diberlakukan peraturan tentang orang tua harus memastikan perut anak mereka terisi dengan makanan sebelum mengonsumsi buah tersebut. Karena memang korban meninggal selama ini berasal dari keluarga miskin yang mana sang anak jarang memperoleh makan malam dan di pagi hari mereka langsung menyantap leci yang berjatuhan.
Selain harus mengisi perut dengan makanan utama sebelum mengonsumsi buah segar ini, kita harus tau bagaimana cara mengonsumsinya dengan baik. Pertama selalu pilih leci yang sudah matang (kulitnya berwarna merah atau oranye) agar tidak menyebabkan sakit perut. Sementara untuk jumlah konsumsi perhari, seseorang dengan kondisi fisik yang sehat hanya boleh memakan 10 sampai 11 leci saja. Bila lebih dari itu makan dapat meyebabkan alergi, sakit kepala, demam, bahkan kematian.
Dari peristiwa tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa memakan apapun secara berlebihan memang tidak baik. Semoga dengan ditemukannya jawaban atas penyebab kematian tersebut hal serupa tak lagi terulang di bulan Mei nanti.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…