Terkuak, Ini Caranya Syuting Film Titanic di Tengah Samudera Atlantik

Titanic adalah sebuah film fenomenal yang yang disutradarai dan diskenario oleh James Cameron. Film produksi Amerika ini dibuat pada tahun 1997. Film ini terinspirasi dari tenggelamnya kapal RMS Titanic. Cerita yang disampaikan dalam film ini adalah tentang kisah cinta dua orang yaitu antara Jack dan Rose (diperankan oleh Leonardo Dicaprio dan Kate Winslet). Mereka adalah dua orang yang berbeda status sosial. Kate dari keluarga bangsawan sedangkan Jack adalah anak laki-laki yang sangat miskin. Kejadian tenggelamnya kapal sebenarnya RMS Titanic terjadi pada 15 april 1912.

Baca Juga :5 Fakta Kapal Titanic Yang Baru Terkuak Setelah 102 Tahun

James Cameron tidak ingin membuat film yang asal-asalan. Mulai dari perencanaan sampai dengan proses pembuatan semua sangat diperhitungkan secara matang. Seperti yang kita ketahui bahwa film ini menceritakan tentang tenggelamnya kapal RMS Titanic. Sehingga sebagian besar dari film ini mengambil latar tempat di dalam air. Lalu bagaimanakah semua itu dibentuk sehingga nampak begitu nyata?

Banyak orang bertanya-tanya tentang bagaimanakah pembuatan film ini. Apakah dibuatkan kapal yang kemudian syutingnya benar-benar menyeberangi samudra Atlantik? Wow sekali pastinya, harus syuting di perairan yang dingin dan sangat beresiko. Sebelum proses produksi film ini kru telah membuat rancangan di dalam studio. Film yang di sponsori oleh Paramount Pictures dan 20h Fox Century yang menghabiskan dana sangat banyak. Semua benda mulai dari kapal Titanic dibuat semirip dan se detail mungkin sampai dengan perabotnya. Bagian terpenting seperti yang sudah dibahas diatas yaitu setting tempat yang mirip dengan lautan adalah sebenarnya kolam di studio yang sudah di design sedemikian rupa untuk membuta efek yang begitu nyata. Lalu dimanakah studio itu berada?

Film ini dibuat di studio yang bernama Baja. Studio tersebut seluas 45 ha terletak di California, Meksiko AS. Studio Baja dibangun untuk film epic Titanic besutan sutradara James Cameron ini. Tempat ini menghadap Samudera Pasifik. Studio Baja merupakan studio yang meimilki tanki air terbesar didunia dan sangat cocok untuk membuat film yang menggunakan setting perairan. Ada banyak fasilitas yang sudah tersedia untuk memenuhi hampir semua kebutuhan syuting seperti kantor, toko, pemandangan, ruang ganti/wardrobe.

Semua bahan-bahan yang digunakan dalam membuat film ini sangat detail dan hampir semuanya asli. Meskipun pada akhirnya barang-barang yang telah digunakan dijual menjadi besi biasa. Maka tidaklah heran jika film ini telah menghabiskan dana yang begitu spektakuler. Tetapi meskipun begitu faktanya, tidak semua adegan dalam film ini dilakukan oleh para pemain. Ada beberapa yang menggunakan teknik komputerisasi.

Baca Juga :5 Fakta Kapal Titanic Sebelum Tenggelam, Bikin Merinding!

Seperti dalam membuat efek dalam film ini menggunakan mesin hidrolik yang disambungkan langsung ke badan kapal yang sengaja dibuat di pantai Baja tersebut. Dengan menggunakan bantuan mesin hidrolik tersebut maka efek kapal terbelah menjadi dua dan hancur berantakan serta membuat efek miring hingga enam derajat. Jadi begitulah gambaran bagaimana film ini dibuat.

Yang ternyata tidak menggunakan tempat yang sebenarnya. Kolam yang digunakan sebagai replica lautan atlantik ternyata dalamnya hanya 0.9 meter. Suhu ar yang digunakan pun tidak sedingin seperti yang berada di lautan Atlantik. Jadi, hampir semua proses produksi dalam film ini termasuk bisa dikatakan sangat sulit. Harus berhati-hati karena ada beberpa adegan yang hanya bisa dilakukan sekali saja.

Potongan Video Dalam Film Titanic

Ya.. begitulah sedikit ulasan tentang pembuatan film yang sangat fenomenal pada era 90 an itu bahkan hingga sekarang. Bagi yang melihat film ini, pertanyaan pertama yang pasti muncul adalah bagaimana mungkin film ini bisa dibuat dengan begitu spektakuler terutama saat air yang begitu besar menghancurkan kapal Titanic tersebut. Dan ternyata, semua itu dibuat replika kapal yang begitu besar dan di kolam yang begitu besar pula. Sungguh karya yang sangat fenomenal bukan mengingat pada masa itu.