Bagaimana jadinya jika dari dalam laut muncul sebuah cahaya? Inilah fenomena yang terjadi di Indonesia dan membuat gempar media sosial. Kehebohan ini bermula dari sebuah akun di Twitter yang membagikan gambar yang menunjukkan adanya sekumpulan cahaya di lautan Indonesia. Tentu saja hal ini mengundang pertanyaan, dari mana asal cahaya tersebut dan apakah ini suatu hal yang lumrah dan tidak perlu dikhawatirkan?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari kita bahas terlebih dahulu bagaimana fenomena ini bisa menjadi heboh dan penjelasan yang kami rangkumkan dari berbagai sumber. Simak selengkapnya.
Adalah akun Twitter dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) berasal dari Amerika Serikat, yang menemukan fenomena laut bercahaya ini. Dalam cuitannya disebutkan sebuah studi yang dipimpin oleh partner mereka CIRA, menemukan bahwa satelit dari NOAA yaitu JPSS Program mendeteksi sebuah fenomena nokturnal luar biasa bernama milky sea.
Fenomena milky sea ini ditemukan di laut selatan Pulau Jawa atau Samudra Hindia ini ternyata bukanlah suatu hal yang baru. Dilansir dari BBC Earth, pada tahun 1864, Kapten Raphael Semmes pernah menemukan fenomena serupa. Ia mendeskripsikannya sebagai sepetak air bercahaya terang yang mengejutkan. Fenomena ini dianggap misterius bahkan oleh para kru kapal, ini dikaitkan dengan monster laut dan duyung.
Di tahun 1800an, fenomena ini dianggap berasal dari sesuatu yang jahat seperti monster laut. Setelah diteliti, milky sea diperkirakan berasal dari bakteri bioluminescence yang jumlahnya ada triliunan di dalam air laut. Adalah Steven Miller, ilmuwan riset senior di Colorado State University, yang mendapatkan citra satelit pertama milky sea, yang ditemukan oleh kapal uap Lima ketika berlayar di lepas pantai Somalia. Saat itu diperkirakan milky sea yang terekam melalu satelit berukuran sekitar 15.000 km persegi.
Fenomena milky sea yang ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu, ternyata bukan yang pertama kali terjadi di Indonesia. Disebutkan bahwa fenomena ini paling sering ditangkap di barat laut Samudra Hindia dan Benua Maritim. Ukurannya pun beragam, namun lebih dari 100.000 km persegi dan bisa terjadi selama berminggu-minggu. Khusus di perairan selatan Jawa, ternyata juga pernah terjadi di tahun 2019. Saat itu, milky sea terjadi selama dua siklus bulan penuh yakni pada Juli dan Agustus.
BACA JUGA: Akhirnya Bisa Difoto dari Dekat, Begini Penampakan Jelas Matahari yang Bikin Takjub
Meski telah diketahui bahwa milky sea berasal dari bakteri bioluminescence, namun hingga kini fenomena ini tetap menjadi misteri. Bahkan Steven Miller pun juga menyebutkan bahwa milky sea masih menjadi misteri yang mesti dipecahkan. Ia dan tim peneliti memang bisa mendeteksi keberadaannya namun tidak ada bukti nyata atas bagaimana dan mengapa mereka terbentuk.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…