Banyak hal aneh dan mengerikan terjadi di era zaman pemerintahan Ratu Victoria. Salah satunya adalah tentang kematian yang begitu menyeramkan dan mengerikan. Bahkan, kematian di era Victoria lebih menyeramkan dari kematian yang terjadi saat ini.
Selain cerita kematian yang begitu aneh dan menyeramkan, ada banyak fakta mengerikan di balik kuburan yang berdesakan di era Victoria di antaranya kuburan berbau busuk melebihi bau dari septic tank, dilansir dari viralnova.com. Dan masih banyak hal mengerikan lainnya yang terjadi di era tersebut. Simak yuk!
Di kuburan zaman pemerintahan Ratu Victoria, kamu akan dikejutkan dengan bau yang menyengat dengan banyaknya tulang mengerikan di sekitarnya. Belum lagi, banyaknya peti mati yang sudah tua dan hancur. Hal ini dikarenakan banyaknya mayat yang menumpuk di kuburan tersebut.
Yang lebih mengejutkan lagi, terdapat sekitar 60 hingga 70.000 tubuh mayat dalam kuburan seluas 200 kaki tersebut akibat kepadatan penduduk yang berada pada puncak. Sehingga, mereka tak hanya berdesakan selama masih hidup. Tubuh yang sudah meninggal pun masih saling berdesakan di dalam kuburan.
Satu lagi hal aneh dan mengerikan yang terjadi di era Victoria adalah kuburan dengan bau busuk yang mengalahkan septic tank. Padahal, selama ini jarang sekali kita menemukan kuburan yang berbau busuk. Akan tetapi, hal tersebut terjadi di zaman yang memang terkenal dengan berbagai hal mengerikan tersebut.
Hal tersebut telah diungkapkan oleh salah satu penggali kubur di Victoria, London. “Saya telah mengosongkan tangki septik, dan baunya lebih baik dibandingkan dengan bau kuburan tersebut.” Tak hanya itu, bau kuburan yang busuk dan menyengat dianggap memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan penduduk di sekitar kuburan tersebut.
Sementara itu, banyak penggali kubur yang serakah dan mengambil keuntungan finansial dari apa yang dilakukannya. Mereka melihat peluang dari adanya kuburan yang berdesakan di era Victoria.
Dari kondisi pemakaman yang sudah berdesakan, mereka mengambil peti mati yang sudah tua dan menghancurkannya. Dan dengan serakah mereka menjualnya sebagai kayu bakar bagi warga miskin.
Makin banyak penduduk makin banyak pula tanah yang harus digunakan untuk dijadikan pemakaman. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlaku di Victoria. Pasalnya, tubuh orang meninggal di era Victoria dikuburkan secara bertumpuk-tumpuk dikarenakan ruang yang sangat sempit.
Akibatnya, mayat yang sudah lama di pemakaman Victoria merasa terganggu. Mayat-mayat tersebut hancur dipotong-potong oleh penggali kubur yang serakah yang ingin memberikan ruang bagi mayat baru. Tak heran, jika banyak tulang belulang yang menebarkan bau di sekitar area pemakaman akibat ulah para penggali kubur yang tidak berperasaan tersebut.
Parahnya lagi, para penggali kubur tak hanya tega memotong mayat orang yang sudah meninggal lama. Mereka bahkan menjadikan tubuh orang yang sudah meninggal sebagai alat untuk dijadikan mainan.
Dari tulang orang yang sudah meninggal, mereka membuat alat untuk bermain Skittles atau sejenis precursor untuk permainan bowling modern. Dan lagi, penyalahgunaan tersebut hanya gejala dari kondisi kuburan yang berdesakan di zaman Victoria.
Aroma busuk tak hanya berada di sekitar pemakaman saja. Akan tetapi, bau busuk yang menyengat bahkan mencapai sekitar gereja yang menyimpan banyak tubuh di dalam kapel sehingga mengganggu orang-orang yang hendak beribadah di area tersebut.
Untuk melawan bau busuk yang menyengat, para pemuja yang sedang beribadah di dalam gereja harus menutupi hidung mereka dengan sapu tangan. Jika tidak, aroma tubuh dari dalam kapel yang menimbulkan bau menyengat akan mengganggu pernafasan mereka.
Ada juga keluarga yang takut anggota keluarganya yang sudah meninggal akan datang kembali sebagai zombie atau vampir. Sehingga, mereka menguburkan orang yang sudah meninggal dengan posisi kepala yang menghadap ke bawah dengan keyakinan bahwa orang mati yang bangun kembali tidak keluar dari kuburan.
Sementara itu, bagi beberapa keluarga yang mampu, mereka lebih memilih untuk membangun sangkar atau kandang pada kuburan anggota keluarganya. Sebuah sangkar atau kandang dari logam di atas kuburan untuk mencegah orang yang sudah mati melarikan diri. Namun, belakangan ini banyak terungkap bahwa beberapa menggunakan cara tersebut karena tak ingin mayat anggota keluarga mereka dicuri untuk dijadikan bahan penelitian.
Bisa dibilang, kondisi kuburan di era Victoria sangat memprihatinkan. Jika biasanya dalam satu lubang hanya terdiri dari satu mayat atau satu peti mati, di kuburan era Victoria terdapat 20 peti mati sekaligus dalam satu lubang kuburan. Belum lagi, hal-hal mengerikan yang lainnnya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…