Di zaman yang mengusung kebebasan berpendapat seperti saat ini, setiap orang mempunyai hak untuk menyuarakan isi hatinya masing-masing. Hal ini juga termasuk berlaku di Indonesia. Sistem demokrasi yang dianut, membuat masyarakat di dalamnya bebas mengkritik dan menyuarakan hak miliknya. Yang miris, banyak masyarakat justru menyuarakan hal negatifnya, termasuk kepada Presiden Indonesia.
Hal inilah yang kini dialami oleh sorang komikus kontroversial asal Jepang. Buntut dari proyek kereta cepat Indonesia yang kini masih hangat dibahas, Komikus bernama Onan Hiroshi tersebut harus menelan pil pahit karena telah lancang menghina Presiden Jokowi sebagai Pengemis. Bagaimana sepak terjang Komikus kontroversial tersebut, simak perjalanan kontroversialnya dibawah ini.
Maksud hati ingin mengyindir, namun apa yang dilakukan oleh Onan Hiroshi tersebut dinilai sudah melampaui batas. Tak kepalang tanggung, Prseiden Jokowi pun dihina ‘secara halus’ lewat karikaturnya yang diberi judul kereta pengemis. Sontak, aksinya tersebut langusng viral di dunia maya dan memicu beragam reaksi dari netizen di Indonesia.
Ternyata, sakit hatilah yang melatar belakangi lahirnya karikatur kontroversial tersebut. Dulu, Insinyur Jepang diundang Indonesia untuk meninjau kelayakan proyek tersebut. Setelah data dan masukan didapat, Pemerintah Indonesia malah mengalihkan proyek tersebut kepada Tiongkok dengan alasan harga proyek yang lebih murah ketimbang yang ditawarkan Jepang.
Lewat gambar tersebut, Onan Hiroshi seolah ingin menyuarakan tentang tingkah laku Pemerintah Indonesia yang dianggap kelewatan dengan tidak menghargai jerih payah pihak Jepang. Dalam karikatur yang dibuatnya, Onan Hiroishi seolah menyiratkan sikap Pemerintah Indonesia yang dianggap tidak tahu terimakasih setelah dibantu secara cuma-cuma.
Proyek tersebut sebelumnya ditinjau dan diteliti oleh Insinyur Jepang dengan biaya sendiri. Harapannya, Indonesia mau bekerjama dengan negeri matahari tersebut untuk proyek yang sebenarnya. Namun, Indonesia malah menyerahkan data tersebut dan melimpahkan proyek kereta cepat pada Tiongkok. Setelah mengetahui proyeknya tidak selesai sesuai harapan, Indonesia kembali memohon pada Pemerintah Jepang agar mengambl alih proyek tersebut. Hal inilah yang digambarkan oleh Onan Hiroishi seolah-olah Presiden Jokowi adalah seorang ‘Pengemis’.
Selain kasus kereta cepat pengemis yang dinilai telah melecehkan Indonesia, Komikus kontroversial tersebut ternyata juga mempunyai hobi nyindir akut yang tak kalah parahnya. Dalam gambar karikatur satirnya yang lain, Onan Hiroshi seolah ingin membandingkan kelakuan antara Polisi Thailand dan Indonesia dalam menangani kasus waria.
Dalam gambarnya, ia Menggambarkan bahwa waria di Thailand tergolong bebas berekspresi dan berbuat semaunya, tanpa harus takut terkena hukuman dari Pemerintah. Namun berbeda di Indonesia. Polisi Indonesia di Aceh yang menjadi sasaran perbandingan, malah memberikan hukuman dan pembinaan agar para waria tersebut kembali ke kodratnyta sebagai laki-laki.
Tak pelak, karikatur kontroversialnya yang viral di dunia maya tersebut, memicu reaksi keras dari warganet Indonesia. Tak tanggung-tanggung, para politisi Indonesia pun turut melontarkan komentar pedas terkait adanya unsur penghinaan pada gambar karikatur yang berjudul kereta cepat pengemis tersebut.
Setelah mendapatkan tentangan keras, Komikus Jepang yang diduga tinggal di Bangkok Thailand tersebut, akhirnya menyampaikan permohonan maafnya lewat cuitan di akun Twitter yang diunggah, sesaat setelah gambarnya menuai protes disana-sini. Bahkan dirinya juga menutup seluruh akun media sosialnya setelah mendapatkan beragam ancaman, salah satunya adalah pembunuhan.
Inilah enaknya tinggla di Indonesia. Meski karikatur karya Onan Hiroshi mendapat hujatan dari warganet Indonesia, ternyata ada beberapa netizen yang justru bersikap sebaliknya. Sebagian dari mereka malah mendukung atas aksi yang telah dilakukan Komikus kontroversial asal Jepang tersebut.
Bagi mereka yang bersuara mendukung karikatur kereta cepat tersebut, mereka mengutarakan beragam argumen sebagai pembenaran atas tindakan Onan Hiroshi tersebut. Netizen tersebut berpendapat, bahwa apa yang telah digambarkan pada karikatur miliknya, sesuai dengan realita dan fakta yang jelas terjadi di Indonesia, khususnya pada Pemerintahan Presiden Jokowi yang saat ini tengah jadi sorotan publik.
Kebebasan berpendapat ala Demokrasi sebenarnya sah-sah saja. Asal dilakukan dengan benar tanpa melukai pihak lainnya. Dalam kasus yang menimpa Onan Hiroshi tersebut, kita bisa mengambil pelajaran penting. Dalam menyampaikan pendapat maupun kritikan yang ditujukan pada Pemerintah, usahakan agar memberikan masukan yang positif dan kata-kata yang membangun. Sebaliknya, hindari nada melecehakan maupun merendahkan martabat orang lain lain. Jika dilanggar, bukan tidak mungkin ancaman hukuman akan datang kepada kita.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…